Layanan Perjalanan Umrah Dapat Diakses Melalui Aplikasi Ponsel Pintar
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pencarian agen wisata tepercaya untuk keperluan umrah dapat didukung dengan teknologi digital berupa aplikasi ponsel pintar. Platform daring seperti itu juga dipercaya dapat memperluas jangkauan agen wisata untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Kasus-kasus penipuan penawaran jasa umrah yang terjadi pada 2017-2018 diperkirakan telah merugikan hingga ratusan ribu orang. Berdasarkan pemberitaan Kompas (Kompas.id, 28/8/2018), dalam kasus penipuan biro perjalanan Adhy Tour and Travel, misalnya, calon jamaah umrah yang membayar sejak 2013-2014 hingga saat ini tidak bisa diberangkatkan. Kasus besar lain, seperti First Travel pada 2017, telah merugikan lebih dari 50.000 orang.
Menurut mantan Duta Besar Indonesia untuk AS Dino Patti Djalal, teknologi digital memiliki peluang besar untuk menawarkan layanan perjalanan umrah yang bisa dipercaya dan dapat diakses seluruh masyarakat dengan mudah. Ia mencatat, dari lebih dari 164.000 orang yang tertipu oleh biro perjalanan umrah, sebagian adalah masyarakat dengan keterbatasan ekonomi dengan wawasan terbatas dalam menilai kualitas biro perjalanan.
”Publik suka yang murah dan mudah. Masyarakat di desa pun sekarang sudah punya telepon genggam. Jadi, saya optimistis teknologi digital memiliki peluang besar yang dapat memberikan banyak manfaat ke masyarakat luas,” ujar Dino, Direktur Utama PT Waqara Karya Indonesia, perusahaan rintisan berbasis teknologi yang menawarkan aplikasi bernama Waqara di mana tersedia berbagai layanan perjalanan umrah. Aplikasi itu diluncurkan pada Jumat (30/11) di Jakarta.
Untuk memastikan kualitas biro perjalanan apakah bisa dipercaya, Waqara menawarkan layanan perjalanan umrah dari biro perjalanan yang memiliki izin resmi dari Kementerian Agama dan terdaftar dalam Daftar Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah. Dino menambahkan, ia juga bekerja sama dengan BNI untuk menyediakan layanan pengelola dana nasabah serta penjamin risiko atau asuransi.
”Dana nasabah dipastikan tersimpan aman dalam bentuk tabungan personal BNI Syariah, atas nama nasabah sendiri, dan bukan di-pooling di rekening biro perjalanan umrah,” tutur Dino.
Seperti bentuk platform penyedia jasa perjalanan lain yang mengintegrasikan informasi layanan dari maskapai penerbangan dan hotel, Waqara bekerja sama dengan berbagai biro perjalanan umrah agar layanannya terintegrasi dalam satu platform.
”Harapannya, harga layanan biro perjalanan lebih murah dalam platform Waqara karena mereka bersaing dengan biro lain (yang hadir dalam Waqara). Bekerja sama dengan Waqara, biro perjalanan dapat memperoleh lebih banyak pelanggan,” tutur Dino.
Pada 2019, Dino menargetkan jumlah pelanggan Waqara sebanyak 8.000 orang kelas menengah ke bawah atau sekitar 1 persen dari pasar 2,5 juta orang yang melakukan perjalanan umrah per tahun. Untuk memperkenalkan Waqara, pihaknya akan melakukan pemasaran melalui berbagai biro perjalanan di sejumlah kota. Saat ini, Waqara baru fokus pada perjalanan umrah dan belum mengurus perjalanan haji.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menambahkan, layanan haji dan umrah memiliki potensi bisnis yang besar. Saat ini, industri perbankan sedang berkompetisi dengan perusahaan penyedia layanan teknologi finansial untuk menyediakan layanan perbankan berbasis digital terbaik kepada publik. ”Ke depan, perusahaan fintek adalah kompetitor utama kita,” ucapnya.