JAKARTA, KOMPAS - - Kemudahan dan keamanan untuk menyimpan dana masa depan menjadi salah satu penawaran menarik dalam berinvestasi. Tabungan emas menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati. Oleh karena itu, para penyedia aplikasi pembelian dan penyimpanan emas terus bermunculan.
Treasury, misalnya, menyediakan aplikasi dan alamat web untuk membeli dan menyimpan emas. Situs yang baru diresmikan pada Rabu (21/11/2018) ini bekerja sama dengan PT Untung Bersama Sejahtera (PT UBS) sebagai penyedia produk emas batangan dan perhiasan.
"Melalui Treasury, masyarakat dapat bertransaksi dan menyimpan emas batangan maupun perhiasan secara daring dengan nilai transaksi mulai dari Rp 20.000. Untuk mencetak emas dapat dilakukan dimulai dari 0,5 gram," kata Chief Executive Officer Treasury Dian Supolo, Rabu (21/11/2018).
Pencetakan emas dapat dilakukan kapan saja melalui aplikasi ataupun alamat web. Hasilnya akan diantarkan ke alamat yang terdaftar di aplikasi dengan kurun waktu sekitar lima hari kerja. Emas yang dikirim disertai dengan sertifikat keaslian dan jaminan asuransi pengiriman dari PT UBS. Sayangnya, penebusan emas baru bisa dilakukan di empat kota, yaitu Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Untuk kota lain, masih dalam proses perluasan lokasi.
Jumlah tabungan emas yang dimiliki juga dapat dilihat melalui aplikasi dan alamat web. Selain itu, pengguna juga dapat memantau harga emas yang dapat berubah setiap menit. Seperti pada Rabu (21/11/2018) pukul 20.00 WIB, harga beli emas terpantau Rp 586.386,11 per gram, sedangkan harga jual Rp 573.354,25.
Dengan tawaran minimum transaksi yang dinilai terjangkau, membuat Dian yakin dapat menggaet pengguna dari berbagai kalangan. Oleh karena itu, target utama saat ini bukan pada kuantitas pengguna, tetapi menanamkan pentingnya menabung emas untuk masa depan kepada masyarakat.
Mengajak masyarakat untuk mulai menabung emas dilakukan Treasury dengan membuat kegiatan di berbagai kota, terutama di kota-kota yang saat ini telah tersedia pelayanan untuk menebus emas. Untuk membuat masyarakat tertarik, salah satu yang dilakukan dengan memberikan hadiah awal 0,03 gram emas bagi pengguna pertama.
Selain itu, pada acara pembukaan, Treasury membagikan kode saldo untuk dompet aplikasi yang dapat diuangkan atau membeli emas. Kode yang disembunyikan di berbagai tempat ini dicari para pengunjung pada waktu yang ditentukan saat peresmian. Para pengunjung mengumpulkan saldo dari Rp 50.000 hingga Rp 1,8 juta pada acara yang berlangsung di Jakarta Selatan ini.
Treasury memang mengandalkan fitur penyimpanan saldo bernama e-wallet. Penyimpanan ini dapat diisi melalui fasilitas bank maupun melalui swalayan. Biaya administrasi pengisian saldo dimulai Rp 5.000 untuk sekali pengisian.
Bangun kepercayaan
Saat ini penyedia jasa pembelian dan tabungan emas menghadapi berbagai kendala, salah satunya ketakutan masyarakat terhadap ketidakamanan akibat penipuan. Oleh karena itu, Treasury mendaftarkan aplikasi dan alamat webnya pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pendaftaran ke OJK saat ini masih dalam tahap awal dan masih menunggu panggilan lanjut dari OJK. Pendaftaran ini guna menjamin keamanan saldo emas para nasabah.
"Kami memang tidak bisa men-judge sebagai tempat menabung emas teraman, tapi kami berusaha memberikan keamanan melalui OJK," kata Dian.
Selain melalui OJK, keamanan juga diberikan dengan verifikasi pin atau kode keamanan setiap kali transaksi melalui aplikasi maupun alamat web. Kode ini dibuat saat pertama kali membuat akun. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)