JAKARTA, KOMPAS - Penyempurnaan layanan penyimpanan data berbasis komputasi awan atau cloud untuk akses data cepat dan aman mulai ditawarkan Akamai di Indonesia. Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat mengakses konten digital.
Penyempurnaan cloud dengan teknologi edge computing atau konsep cloud yang terdesentralisasi dinilai akan lebih menjamin keamanan, selain mempercepat akses konten digital, dibanding layanan cloud terpusat. Hal ini disampaikan Presiden Akamai Technologies Rick McConnel dalam temu media di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
"Perusahaan penyedia konten bisa memanfaatkan server cloud kami tidak perlu mengakses server di luar negeri. Saat ini, 1.400 server Akamai tersedia di Indonesia," jelas Rick. Jumlah server tersebut didukung dengan 30 penyelenggara jasa internet (ISP) dan hadir di lebih dari 12 kota.
Desentralisasi cloud tersebut akan membantu mengoptimalkan pengiriman konten ke end user atau konsumen. optimalisasi performa situs dan kualitas video. Layanan edge computing membuat konten, seperti gambar atau video, dapat diakses lebih cepat dan memiliki kualitas tinggi.
Perusahaan yang memanfaatkan layanan cloud dengan edge computing juga dapat menempatkan data mereka ke server Akamai di seluruh dunia. Saat ini, Akamai memiliki hingga 240.000 server di seluruh dunia.
"Ini akan berguna bagi perusahaan yang ingin atau sudah memiliki cakupan pasar yang luas," lanjut dia. Sebagai contoh, bagi pemilik aplikasi digital di Indonesia yang memiliki pasar di luar negeri, penempatan konten di server yang terdekat dengan pasar potensial akan membantu efisiensi dan optimalisasi bisnis.
Layanan penyimpanan konten di berbagai server cloud juga akan meningkatkan keamanan, selain dengan perlindungan data atau konten dengan enkripsi. Dengan seluruh server yang ada, Akamai memiliki kapasitas pengiriman data sebesar 65 tera bit per detik (tbpsecond/ tbps). Besaran tersebut jauh lebih besar dibanding serangan peretas data terbesar tahun ini, yaitu sebesar 1,3 (tbps).
"Kalau cloud server yang dipakai perusahaan tidak memiliki kapasitas sebesar itu, pasti aplikasi atau situs segera down (tidak bisa diakses)," ujar Rick.
Setelah dua tahun masuk ke Indonesia, Akamai yang berpusat di Amerika Serikat, menargetkan dapat lebih banyak menarik klien dari kalangan pemerintah, pengusaha e-dagang, juga sektor keuangan dan perbankan.
Melansir Kompas (26/4/2018), nilai pangsa pasar cloud di Indonesia mencapai sekitar Rp 33 triliun. Jumlahnya diproyeksikan terus meningkat seiring tingginya adopsi layanan oleh perusahaan rintisan bidang teknologi, usaha kecil dan menengah, sampai skala besar.
Sementara itu, kebutuhan mengakses konten internet di Indonesia juga terus meningkat. Hal ini tergambar dari survei Nielsen Consumer Media View 2017 di 11 kota di Indonesia. Meski penetrasi televisi masih menguasai hingga 96 persen, penetrasi internet mengejar hingga 44 persen. Diikuti media luar ruang (53 persen), radio (37 persen), koran (7 persen), tabloid dan majalah (3 persen).
Indikasi yang menunjukkan masyarakat Indonesia semakin gemar mengakses berbagai konten melalui media digital juga terlihat dari tren lokasi. Beberapa tempat di antaranya adalah kendaraan umum (53 persen), kafe atau restoran (51 persen), bahkan di acara konser (24 persen) mengalami peningkatan dalam jumlah akses media digital dibandingkan 2015. (ERIKA KURNIA)