DENPASAR, KOMPAS — Perusahaan teknologi asal China, BYD, menggandeng PT Bakrie Brothers Tbk untuk memasuki pasar teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, Bakrie Autoparts, BYD akan memasuki pasar bus listrik di Indonesia mulai tahun 2019 mendatang.
Untuk tahap awal, BYD akan memasok bus dalam bentuk utuh atau completely built-up (CBU) Dalam rangka memenuhi skema bisnis yang ditawarkan oleh perseroan ini. Namun, dalam jangka panjang, Bakrie Autoparts berencana untuk mengembangkan produk otomotif sendiri dengan bantuan BYD.
Bobby Gafur Umar, Presiden Direktur dan CEO Bakrie Brothers, di Denpasar, Senin (16/10), mengatakan, perusahaannya tidak menjual produk BYD, dalam hal ini adalah bus listrik, secara langsung untuk memasuki bisnis ini. “Kami menawarkan solusi transportasi umum kepada calon konsumen,” kata dia.
Dia menerangkan, konsep yang ditawarkan oleh perusahaan yang dipimpinnya adalah solusi hijau transportasi massal atau publik di sebuah kawasan atau bahkan di tingkat provinsi. Bus listrik yang dikembangkan oleh BYD menjadi bagian dari solusi integral yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut kepada calon konsumen potensial mereka.
Namun, pada saat yang sama, Bobby juga mengatakan, mereka tidak hanya akan terpaku pada penggunaan bus semata. Mereka juga menginginkan adanya transfer teknologi dan juga manufaktur bagi industri dalam negeri agar ada nilai tambah yang diperoleh.
Apalagi, menurut dia, Bakrie Autoparts selama ini Sudah dipercaya beberapa produsen otomotif di Indonesia untuk memproduksi suku cadang bagi kendaraan-kendaraan yang sudah diproduksi di dalam negeri dan bahkan sudah diekspor.
Dino A Riyandi, Presdir dan CEO Bakrie Autoparts menjelaskan, skema pengembangan industri otomotif mereka dibagi dalam tiga tahap, yaitu impor utuh kendaraan dari China; tahap kedua adalah impor hanya rangka dan sistem penggeraknya saja. Sedangkan untuk bodi akan dikerjakan oleh perusahaan lokal yang bermarkas di Kudus.
Untuk tahap ketiga, diharapkan fasilitas pabrik mereka yang ada di Bekasi (Jawa Barat), Balaraja (Banten) dan Lampung bisa memproduksi chasis atau rangka mobil sendiri, meski baterai dan beberapa komponen penggerak masih diimpor dari China.
Tapi, menurut Dino, bukan tidak mungkin mereka akan menggandeng perusahaan-perusahaan komponen lokal untuk ikut memasok komponen penggerak bila dinilai sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi kendaraan. Bila kerja sama itu sudah berjalan lancar, baik Bobby maupun Dino berharap pabrik tersebut bisa memroduksi 1000-2000 unit bus listrik setiap tahunnya.
Untuk kebutuhan pendanaan, Bakrie menyiapkan dana sekitar 250 hingga 300 juta dollar AS yang khusus ditujukan untuk pengembangan bisnis ini. Menurut rencana, 10 model bus listrik yang diproduksi oleh BYD akan didatangkan dari China dalam enam bulan ke depan.
Semarang dan Solo
Bobby mengatakan, pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa pemerintah daerah serta manajemen kawasan industri di pulau Jawa dan Kalimantan untuk menjalankan gaya hidup hijau di wilayah atau kawasan tersebut. Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang dan sekitarnya serta Kota Solo dan sekitarnya, menurut Bobby, adalah dua kota yang tengah dijajaki pihaknya secara serius.
Bakrie sendiri telah membawa dua bus listrik buatan BYD untuk diuji coba selama perhelatan konferensi IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali. Uji coba dan kerja sama antara kedua perusahaan tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak April 2018 ketika keduanya menandatangani nota kesepahaman.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektrorika Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan, pemerintah tengah menggodok aturan pajak untuk kendaraan-kendaraan listrik. Bila selama ini pemerintah menghitung besaran PPN BM kendaraan impor utuh (CBU) berdasarkan kapasitas mesin, kini pemerintah berencana untuk mengubah dasar perhitungannya menjadi besaran emisi yang dihasilkan sebuah kendaraan.
“Semakin kecil emisi yang dihasilkan sebuah kendaraan, berarti kendaraan tersebut memungkinkan untuk mendapatkan keringanan pajak berupa PPN BM nol persen. Pemerintah melihatnya ke arah sana,” kata dia.