Kelahiran Kembali Sang Supra
Mobil sport legendaris Toyota Supra terlahir kembali setelah 16 tahun berlalu sejak generasi terakhir diproduksi. All-New Toyota Supra menjanjikan satu hal: mempertahankan keunggulan pendahulunya sekaligus menambah sentuhan termutakhir sesuai roda zaman.
“Kami hanya punya empat unit saat ini. Jadi tolong berhati-hati ya,” ujar Jean-Jacques Cornaert dari Toyota Motor Europe setengah bergurau saat berbincang dengan Kompas dalam jamuan makan malam sebelum media test-drive All-New Toyota Supra digelar di Madrid, Spanyol, Senin (17/9/2018).
Kompas menjadi satu-satunya media dari Indonesia yang mendapatkan kesempatan mencoba Supra generasi terbaru itu untuk pertama kalinya bersama PT Toyota Astra Motor (TAM). Mobil ini menurut rencana akan diluncurkan tahun depan, meski belum ditentukan tanggal dan bulannya.
Para jurnalis dari berbagai belahan dunia diberikan kesempatan menjajal unit purwarupa praproduksi itu dalam dua sesi, yakni sesi kota Madrid dan sesi di Sirkuit Jarama. Antusiasme pun mengembang menanti peluang langka di depan mata ini.
Jamuan dan perbincangan selesai sekitar pukul 22.30 waktu setempat. Perut yang kenyang dan penerbangan melelahkan selama 15 jam dari Jakarta ternyata tak mampu membuat mata segera terlelap. Banyak pikiran berseliweran di kepala.
Bagaimana wujud mobil itu? Bagaimana rasanya? Bagaimana performanya? Dan banyak bagaimana lainnya yang akhirnya larut menjadi bunga tidur. Lalu, jarum jam pun menunjukkan pukul 7.30 pagi, saatnya menjawab semua bagaimana tadi.
Cuaca dingin menyelimuti langit Madrid yang masih gelap. Namun, temaram itu tak mampu menyembunyikan sosok mencolok mobil yang terparkir di pinggir jalan depan hotel. Ah, inilah dia sang legenda!
Kesan pertama, meskipun masih dalam tampilan kamuflase, postur Supra terbaru itu tampak garang layaknya mobil sport modern. Fender belakang yang menyembul dan dua lengkungan di atap membuatnya terlihat kekar. Karakter sporty kian sahih melalui sentuhan spoiler belakang model ducktail.
Ciri khas coupe hidung panjang berbuntut fastback dengan lekukan mulusnya sekilas mengingatkan pada generasi-generasi Supra terdahulu, termasuk “sang leluhur”, Toyota 2000GT. Desain lampu depan jajaran genjang, meski lebih ramping dan tajam, juga masih satu napas dengan Supra MkIV (A80), “kakak” terdekatnya.
Interior masih dimungkinkan berubah sebelum siap diluncurkan tahun depan.
Tidak banyak yang bisa diulas soal interiornya karena diselubungi penutup, termasuk pada dasbor dan panel pintu. Menurut informasi dari Toyota, interior masih dimungkinkan berubah sebelum siap diluncurkan tahun depan.
Supra generasi terbaru ini merupakan buah proyek kerja sama Toyota dan BMW. Meski belum semua data dan angka diungkap, sebagian yang sudah terang adalah Supra mengusung mesin 3.0 liter turbo 6 silinder segaris (in-line) bertenaga lebih dari 300 HP. Mobil bermesin depan ini juga setia dengan sistem penggerak roda belakang. Dua fitur itu adalah “warisan” Supra yang tetap dipertahankan.
Rute lengkap
Kompas mendapat giliran mengemudikannya pada paruh kedua sesi kota, bergantian dengan jurnalis dari Singapura yang membawanya pada paruh pertama. Sesi kota menempuh rute dari hotel di Distrik Chamartin menuju Sirkuit Jarama di bagian utara Madrid.
Sebenarnya, jarak normal rute itu hanya 25 kilometer. Namun, karena tajuknya adalah uji kendara, rute pun dibuat memutar jauh sehingga membengkak menjadi 160 kilometer. Pengaturan yang sama sekali tak disesali.
Rute itu dipilih agar mobil dapat diuji pada berbagai medan. Bukan hanya lalu lintas kota dan jalan bebas hambatan, tapi juga melewati kawasan pedesaan dan perbukitan dengan bonus pemandangan molek bentang alam Spanyol.
Saat giliran memegang kemudi, jalur berkelok dan naik-turun di wilayah perbukitan utara Madrid itu langsung tersaji. Transmisi otomatis 8 percepatan dengan mode pengendaraan Normal tak kesulitan menunaikan tugasnya. Akselerasi ringan dan suspensi pun nyaman kala melahap kontur jalur tersebut.
Saat jalur lurus dan sepi di jalan bebas hambatan, mode pengendaraan disetel menjadi Sport dengan transmisi tetap otomatis penuh. Hasilnya, stabilitas dan respons mobil kian tokcer dipacu cepat. Namun, karena terbentur batas kecepatan maksimal pada jalan bebas hambatan, yakni 120 km per jam, potensi penuh mobil itu belum dapat dioptimalkan. Belum.
Tibalah saatnya uji coba beralih ke sesi berikutnya, yakni Sirkuit Jarama. Bekas sirkuit balap Formula 1 sepanjang 3,85 km itu menyajikan tantangan berbeda bagi sang legenda. Inilah waktunya Supra digeber tanpa harus khawatir soal lalu lintas dan batas kecepatan.
Dan, mobil itu pun mampu menjaga reputasinya. Bukan hanya cepat, tapi juga sangat menyenangkan dikendarai. Pada lintasan lurus terpanjang (pit straight) sirkuit itu, kecepatan dapat menembus 200 kilometer per jam. Rem Brembo berkaliper 4 pot yang dipakai pun bereaksi dengan baik saat diperlukan.
Rob West, instruktur profesional yang mendampingi saat menjelajahi Jarama, mengaku mencatatkan 230 kilometer per jam pada lintasan dan mobil yang sama. Toyota belum merilis berapa kecepatan tertinggi yang dapat ditorehkan mobil itu.
Saat melahap tikungan tajam dalam kecepatan tinggi, cengkeraman mobil pada aspal juga terasa sangat kuat. Seimbang sekaligus pada saat bersamaan dapat tetap menjaga dinamika laju kendaraan.
Dan, mobil itu pun mampu menjaga reputasinya. Bukan hanya cepat, tapi juga sangat menyenangkan dikendarai.
Sports murni
Omongan Master Driver Toyota Gazoo Racing Herwig Daenens saat presentasi sebelum turun di Jarama pun terbukti. “Mobil ini adalah mobil sport murni,” ujarnya.
Hal itu, lanjut Daenens, dicapai Supra melalui perpaduan tiga elemen kunci, yakni jarak sumbu roda (wheelbase) yang pendek, jarak antar-roda (track width) yang lebar, serta titik pusat bobot kendaraan (centre of gravity) yang rendah.
Ditambah lagi dengan distribusi bobot ideal depan-belakang 50:50 serta suspensi adaptif dan anti-roll bar depan yang diracik khusus untuk mengoptimalkan tikungan.
Assistant Chief Engineer Toyota Gazoo Racing Masayuki Kai mengungkapkan, meski memakai mesin BMW, penyetelan dan pengaturan mesin ditangani oleh Toyota. Begitu pula aspek kenyamanan mengemudi dan pengendalian. “Kami juga sedang mempelajari opsi untuk mengembangkan mesin yang lebih kecil atau lebih besar,” ujarnya.
Kai menuturkan, Supra terbaru kini menempati level teratas dalam line-up mobil sport Toyota. Sejak tak memproduksi Supra pada 2002, satu-satunya mobil kelas sport Toyota adalah 86. “Supra juga menjadi pilihan bagi konsumen yang mau melangkah lebih jauh dari 86,” katanya.
Lantas, bagaimana peluang All-New Toyota Supra mengaspal di Tanah Air? Sejak generasi pertama hingga keempat, mobil itu tidak pernah dipasarkan di Indonesia.
Kai pun memberi sinyal positif tentang hal itu. “Secara teknis sedang dipersiapkan. Kemungkinan besar Indonesia akan mendapatkannya,” ucapnya.
Terkait hal ini, Executive General Manager PT TAM Franciscus Soerjopranoto menyatakan, Supra adalah mobil legendaris yang memperkuat brand image Toyota sebagai produsen mobil sport. PT TAM pun masih melakukan studi pasar untuk menghadirkan Supra di Indonesia.