Terong Berasal dari Afrika, Didomestikasi di China dan India
Oleh
Subur Tjahjono
·3 menit baca
Terong adalah sayuran yang populer di Asia, termasuk di Indonesia. Namun, konteks evolusi terong sampai saat ini sangat kurang dikenal dengan baik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa terong pertama kali didomestikasi di China dan India, tetapi sebagian besar kerabat liar berasal dari Afrika.
Penelitian berjudul ”Asal dan Penyebaran Terong Brinjal (Solanum melongena L) dan Kerabat Liarnya” itu dimuat dalam American Journal of Botany yang juga dipublikasikan sciencedaily.com pada 28 Agustus 2018. Peneliti yang terlibat dalam penelitian ini berasal dari Museum Sejarah Alam London, Inggris, dan Universitas Helsinki, Finlandia.
Terong (Solanum melongena) adalah spesies yang merupakan anggota dari genus Solanum dengan sekitar 1.400 spesies dalam keluarga Solanaceae. Genus Solanum menyumbang dua tanaman pangan penting dunia lainnya, yaitu tomat dan kentang.
Dokumen sejarah dan data genetik telah menunjukkan bahwa terong pertama kali didomestikasi atau dibudidayakan di suatu tempat di China dan India. Baru-baru ini para ahli taksonomi telah memecahkan status spesies liar terong yang dibudidayakan yang secara mengejutkan banyak dari mereka ditemukan di padang rumput Afrika.
Tim peneliti telah mengurutkan genom plastom dari terong dan 22 spesies lain yang terkait langsung dengan terong. Dengan membandingkan sekuens plastom DNA, mereka berharap dapat mengungkap sejarah evolusi terong dan kerabat liarnya.
”Hampir semua spesies dari kelompok terong mendiami savana dataran rendah dan kurang lebih habitat kering. Beberapa spesies tersebar luas di seluruh Afrika. Hasil kami menunjukkan bahwa telah terjadi ekspansi dramatis selama dua juta tahun terakhir,” Xavier Aubriot, peneliti dari Museum Sejarah Alam London.
Tim menemukan bahwa kelompok terong yang berisi kerabat terong berasal dari Afrika timur laut sekitar dua juta tahun yang lalu. Tanaman ini kemudian menyebar ke timur ke Asia tropis dan ke selatan dan barat Afrika. Di Asia tropis, peristiwa penyebaran memunculkan spesies yang disebut Solanum insanum.
Yang mengejutkan para peneliti adalah fakta bahwa penyebaran kelompok terong ke Asia tampaknya dihasilkan dari peristiwa penyebaran tunggal dari Afrika utara ke Asia tropis daripada ekspansi bertahap bertahap dari Afrika ke Asia.
Beberapa kerabat liar Afrika dari terong memiliki distribusi yang sangat luas. Terong Solanum campylacanthum terdapat di sepanjang bagian timur benua, dari Kenya ke Afrika selatan. Gajah afrika, impala, dan penduduk sabana Afrika diketahui memakan terong dan menyebarkan benih kerabat terong liar ini. Jika dewasa ini populasi gajah Afrika berkurang drastis karena aktivitas manusia, terong liar juga akan menderita.
”Jika kita ingin mengamankan produksi terong dengan memanfaatkan gen kerabat liar kita, kita harus melindungi populasi gajah Afrika,” kata Péter Poczai, peneliti dari Museum Sejarah Alam, Universitas Helsinki, Finlandia.