Godaan Dua Dunia dari Ingolstadt
Salah satu booth pameran yang layak dikunjungi pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 kali ini adalah booth Audi di Hall 5 ICE BSD City, Tangerang, Banten. Di situ baru saja diluncurkan dua mobil yang sangat menggoda di dunianya masing-masing.
Di dunia para eksekutif puncak yang sudah super mapan, diluncurkan Audi A8L. Ini adalah sedan flagship Audi, yang artinya menjadi sedan paling besar dan paling mewah di jajaran produk pabrikan asal Ingolstadt, Jerman selatan, itu. Dan ini produk yang juga relatif baru di dunia, baru dipasarkan di negeri asalnya pada Oktober 2017.
Godaan kedua adalah sebuah Audi RS5 Coupe berwarna merah menyala. Mobil sport dua pintu ini adalah lawan tanding setara rival-rivalnya sesama mobil coupe Jerman, yakni BMW M4 dan Mercedes-Benz C63s Coupe. Audi RS5 Coupe terbaru ini juga baru diluncurkan tahun lalu di Jerman, dan mengusung mesin besutan Porsche. Menggoda, bukan?
Mari kita "kuliti" satu per satu mobil yang kini siap dipesan publik otomotif Indonesia ini.
Audi A8L ditampilkan dengan warna hitam mengkilap, warna "wajib" untuk sedan pemuncak seperti ini. Huruf L di belakangnya menandakan varian yang masuk Indonesia adalah varian long wheelbase.
Dimensinya berdasar lembar spesifikasi adalah panjang 5.302 milimeter (mm) atau sekitar 5,3 meter; lebar 1.945 mm; dan tinggi 1.485 mm. Jarak antar poros roda alias wheelbase mencapai 3.128 mm atau lebih dari 3 meter. Wheelbase sebesar ini jelas menjanjikan ruang kabin yang lega.
Mengintip ke dalam ruang kabin itu, kursi-kursinya berwarna beige berlapis kulit Vancona yang lembut. Atapnya sudah dilengkapi kaca panoramik untuk melihat daun-daun pepohonan yang berkelebat, atau sinar rembulan di waktu malam.
Kembali mengintip daftar spesifikasi untuk model yang dimasukkan ke Indonesia ini, terungkap sistem climate control 4 zona sudah menjadi perlengkapan standar. Itu artinya semua penghuni kabin bisa mengatur suhu udara di tempat duduknya masing-masing sesuai selera dan kebutuhan.
Kenyamanan penumpang makin bertambah karena semua kursi juga sudah dilengkapi kontrol reclining elektronik, penyangga pinggang (lumbar support), dan juga pemanas kursi. Sistem suspensi udara adaptif juga menjamin kenyamanan berkendara di medan yang tak rata, sekaligus kestabilan pengendalian saat kecepatan tinggi.
Walau demikian, Aswin Febianto, Sales Advisor Audi di Indonesia, mengatakan, A8L yang masuk ke Indonesia ini masih tipe standar. Jadi, beberapa fitur kenyamanan puncak belum disematkan. Katakan seperti sistem reclining seat di kursi belakang di belakang kursi penumpang depan yang belum secara otomatis bisa berbaring penuh.
Ventilator udara AC di bagian sandaran dan bantalan kursi serta fitur pemijat juga belum ada.Namun, Audi A8L ini sudah dilengkapi fitur hiburan premium yang berpusat pada sistem audio Bang & Olufsen Premium Sound System 3D. Penumpang belakang juga bisa menikmati pilihan tayangan hiburan melalui dua layar lebar 10 inci.
Pengemudi dimanjakan dengan roda kemudi berbalut kulit dengan berbagai tombol multifungsi, panel instrumen virtual cockpit khas Audi, ditambah head-up display (HUD) yang dipantulkan ke kaca depan. Mobil ini juga dilengkapi Audi Hill-Hold Assist, semacam sistem pengereman otomatis saat mobil berhenti di tanjakan.
Namun yang menarik dari Audi A8L ini ada di sistem penggeraknya. Sumber tenaganya untuk varian A8L 3.0 TFSI Quattro yang masuk Indonesia adalah mesin bensin berkonfigurasi V6 3.0 liter (2.995 cc) dilengkapi turbo twin-scroll. Tenaga mesinnya 340 HP di putaran mesin 5.500-6.400 rpm; sementara torsi puncaknya ada di angka 500 Nm di rentang 1.370-4.500 rpm.
Tenaga mesin disalurkan ke empat roda melalui sistem all wheel drive permanen Quattro dan transmisi otomatis tiptronic 8 percepatan.
Di sistem penggerak ini dipasang sebuah sistem tambahan yang disebut Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV). Dalam sistem yang dipasang di semua varian Audi A8 ini, sebuah motor listrik yang digerakkan baterai lithium-ion 48 volt memutar kruk as dengan perantaraan sabuk (belt).
Adhi J Setiadhy, National Aftersales Manager PT Garuda Mataram Motor, mengatakan, motor listrik ini sebenarnya adalah alternator mobil yang juga merangkap sebagai generator daya bagi baterai lithium-ion.
Di saat mobil berjalan di kecepatan konstan antara 55-160 km per jam dan pengemudi melepas pedal gas, sistem ini akan mengambil alih mesin untuk menggerakkan mobil. Mobil pun bergerak dalam kondisi mesin mati sehingga tak mengeluarkan polusi udara selama 40 detik.
Sistem yang pertama kali diterapkan pada Audi, ini, juga akan mengambil alih waktu mobil memperlambat lajunya. Saat kecepatan mobil mencapai 22 kilometer per jam, mesin otomatis mati dan gerak mobil mengandalkan tenaga listrik sampai berhenti.
Audi mengklaim, sistem ini membantu penghematan konsumsi BBM hingga 0,7 liter per 100 kilometer (km). Konsumsi BBM Audi A8L juga makin optimal dengan penerapan sasis dan bodi aluminium yang ringan dan bebas korosi.
Pemburu adrenalin
Jika A8L adalah godaan untuk para pencari kenyamanan puncak, Audi RS5 adalah godaan dari dunia pemburu adrenalin. RS 5 adalah versi performa tinggi dari model dasarnya, Audi A5.
Dan ini bagian dari rivalitas klasik tiga merek premium asal Jerman, yakni Mercedes-Benz, BMW, dan Audi. RS5 Coupe adalah jawaban Audi terhadap BMW M4 dan Mercedes-AMG C63 Coupe.
RS5 Coupe dikembangkan Audi Sport, divisi kendaraan performa tinggi Audi, sebagaimana BMW M dan Mercedes-AMG.
Bicara performa, pertama-tama marilah kita lihat sumber performa di balik kap mesinnya. Di situ terpasang mesin V6 2.9 liter (2.894 cc) dengan turbo ganda (biturbo). Mesin ini mengucurkan tenaga maksimum 450 HP pada putaran mesin 5.700-6.700 rpm; dan torsi puncak 600 Nm pada rentang 1.900-5.000 rpm.
Dengan tenaga sebesar itu, lembar spesifikasi Audi menyebut akselerasi 0-100 km per jam ditempuh RS5 hanya dalam waktu 3,9 detik. Kecepatan maksimumnya dibatasi secara elektronik pada 250 km per jam.
Sebagaimana lazimnya Audi, tenaga mesin disalurkan ke empat roda dalam sistem Quattro melalui transmisi otomatis 8 percepatan dari ZF. Yak, mobil ini meninggalkan transmisi kopling ganda (DCT) kebanggaan Audi.
Saat ditanya soal itu, Adhi mengatakan tenaga RS5 baru ini sudah besar jadi tidak perlu transmisi DCT. Karena agak ragu dengan jawaban yang terkesan menyederhanakan, tersebut, Kompas pun mencoba mencari-cari referensi lebih lanjut mengapa Audi meninggalkan DCT pada RS5.
Dan jawabannya ternyata memang sederhana, tak jauh dari jawaban Adhi. Product Manager Audi RS5/RS8, Anthoni Garbis, dalam wawancara dengan majalah Automobile saat New York Auto Show, menjawab simpel bahwa Audi tidak punya transmisi DCT yang kuat menanggung torsi RS5 yang mencapai 600 Nm!
Selain itu, lanjut Garbis dalam Automobile edisi 1 April 2018, transmisi otomatis 8 percepatan juga dipandang lebih pas untuk mendongkrak faktor kenyamanan berkendara RS5. Garbis beralasan, RS5 ini adalah sebuah mobil grand touring, mobil yang dirancang untuk nyaman dipakai dalam perjalanan panjang, bukan mobil balap.
Untuk menyeimbangkan performa yang sangar itu, penampilan pun harus disesuaikan. Misalnya fender samping yang lebih menggembung untuk mengakomodasi ban lebar 275/30 R20 yang membungkus velg forged alloy ukuran 20 inci.
Aksen warna hitam mengkilap menggantikan garis-garis krom pada A5 standar, menambah aura sporty. Gril-nya yang lebih lebar dan mengadopsi motif sarang lebah (honeycomb), juga berwarna hitam glossy.
Di dalam kokpit, panel instrumen Virtual Cockpit khas Audi masih dipasang, dan ada perbedaan dibanding Virtual Cockpit pada tipe Audi lain. Di sini, ada berbagai indikator yang kental nuansa sport, seperti indikator boost turbo, indikator tenaga, torsi, dan indikator daya G (G-force) saat mobil berakselerasi atau deselerasi.
Walau berorientasi pada performa, bukan berarti kenyamanan penumpang di kabin diabaikan. Berbagai fitur kemewahan khas Audi masih dipertahankan di dalam kabin yang secara tampilan juga bernuansa sporty.
Sebut saja sistem audio Bang & Olufsen 3D, atap panoramik, AC 3 zona, dan kemudian kursi depan yang dilengkapi lumbar support dan fitur pemijat. "Fitur pemijat di bagian sandaran pungguh hingga bagian bawah paha, sehingga untuk perjalanan jauh tidak terasa capek," ungkap Aswin.
Herry Noverino, Marketing & PR Department Head PT Garuda Mataram Motor mengatakan, Audi A8L ditawarkan dengan harga Rp 2,950 miliar; sementara Audi RS5 Coupe pada posisi Rp 2,635 miliar. "Semua dalam kondisi on the road di Jabodetabek untuk mobil pertama," papar Herry.
Untuk sementara, baru informasi itu yang bisa kami sajikan karena dua mobil ini baru bisa dinikmati sebagai pajangan di booth Audi di Hall 5 ICE BSD City hingga 12 Agustus 2018. Untuk sementara, kita harus sabar menahan godaan...