Genesis G80, Janji Kemewahan Korea
Pasar mobil premium di Tanah Air seolah tak ada titik jenuhnya. Walau secara jumlah bisa dibilang masih kecil dibanding di negara tetangga sekali pun, segmen pasar ini terus tumbuh di saat pasar keseluruhan stagnan.
Itu sebabnya mobil-mobil baru pun terus bermunculan di segmen ini. Salah satu pendatang baru yang akan segera memuaskan dahaga pecinta kemewahan di Tanah Air adalah Genesis.
Bagi yang belum tahu, Genesis adalah divisi kendaraan mewah dari produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai. Serupa dengan Lexus dari Toyota atau Infiniti dari Nissan. Merek Genesis baru diperkenalkan pada 2016.
Model Genesis pertama yang akan masuk ke Indonesia adalah Genesis G80, sedan premium berukuran medium atau kategori E (Executive Car) dalam klasifikasi Uni Eropa. Ini artinya G80 berada di segmen yang dihuni Mercedes-Benz E-Class, BMW Seri 5, atau Lexus GS.
Kompas pun mendapat kesempatan langka menengok sosok Genesis G80 sekaligus mencicipi ”tipis-tipis” selama setengah hari di salah satu sudut Jakarta Selatan. Mobil berdimensi panjang 4.990 milimeter (mm); lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.480 mm serta jarak antarporos roda (wheelbase) 3.010 mm, itu, berwarna abu-abu metalik ”carbon metal”.
G80 ini adalah varian yang mengusung mesin bensin Lambda II 3.8 liter (3.778 cc) berkonfigurasi V6 dengan teknologi injeksi langsung GDI (gasoline direct injection) dan Dual Continuously Variable Valve Timing (D-CVVT). Mesin ini menggelontorkan tenaga maksimum 315 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi puncak 397 Nm pada 5.000 rpm.
Di Amerika Serikat, ada varian Genesis G80 Sport yang dilengkapi mesin V6 3.300 cc twin turbo dengan tenaga maskimum 370 PS. Satu varian lagi menggunakan mesin V8 5.000 cc yang menyemburkan tenaga 425 PS.
Di Negeri Paman Sam itu, majalah Consumer Reports edisi 22 Februari 2018 menempatkan G80 sebagai mobil terbaik di segmen sedan premium.
Hanya dalam tempo kurang dari dua tahun, Genesis sudah mencuri perhatian publik di Amerika Serikat. Kemunculannya cukup unik. Edisi spesial Genesis G90 sebagai model pertamanya diperkenalkan tahun 2016. Namun, baru diluncurkan resmi pada 30 Maret 2017 di Seoul Motor Show, Korea Selatan.
Rupanya, tak butuh waktu lama, kebutuhan akan sedan dengan performa mesin turbo, membuat Genesis G70 pun diperkenalkan bersamaan di Dubai International Motor Show 2017. Bahkan, saat bersamaan pula, Genesis G80 maupun G80 Sport juga dilempar ke pasaran otomotif Timur Tengah.
Kesan pertama
Begitu tombol start mesin di G80 ditekan, barisan daytime running lights (DRL) LED langsung menyala membentuk butiran permata melengkung seiring bentuk lekukan lampu utama. Begitu lampu utama dinyalakan, kesempurnaan fog lamp ditampilkan berupa butiran enam lampu LED yang makin memperkuat karakter kemewahannya.
Tak berhenti di situ, begitu lampu sein kiri atau kanan maupun lampu hazard dinyalakan, fungsi DRL langsung berubah menjadi lampu sein atau hazard.
Memasuki kabin sedan ini, pengemudi maupun penumpang terkesan sangat dimanjakan. Seluruh jok mobil dilengkapi dengan fitur pemanas maupun penyejuk yang bisa diatur sesuai kebutuhan.
Begitu personalnya kenyamanan itu membuat penumpang di bagian belakang bisa mengatur posisi jok yang diduduki pengemudi maupun penumpang di bagian depan. Ini membuat kelegaan ruang di bagian belakang kabin bisa diperoleh maksimal.
Tentu, jok penumpang belakang pun dirasakan Kompas memang benar-benar dapat diatur untuk mencapai tingkat kenyamanannya. Begitu dimanjakan.
Fungsi audio-video dan fitur media lainnya pun bisa diatur melalui tombol-tombol dari “konsol” jok belakang. Dan demi rasa aman berkendara, kunci pun bisa dibuka melalui tombol di bagian belakang.
Beranjak ke kabin bagian depan, sistem keamanan seluruh pintu sudah diatur sesuai kemewahannya. Tak perlu menutup pintu dengan tenaga berlebihan, karena pintu ini memiliki “pengisap” vakum yang membuat pintu tertutup secara otomatis.
Saat mulai mengendarai mobil ini, fitur sensasi berkendara turut melengkapi dengan hanya menekan tombol Drive Mode. Pilihan secara otomatis itu baik Eco Drive maupun sensasi Sport terlihat dari layar MID. Apalagi, mobil ini sudah dirancang dengan transmisi otomatis delapan percepatan.
Rasanya, belum afdol apabila mengemudi di seputaran area pengujian. Dari lantai dua parkiran gedung di lantai dua, Kompas mulai mengemudi mobil ini. Jalanan menurun yang landai lumayan membuat mobil ini terasa ringan meluncur, tetapi kemudian saat berbelok, sensasi tikungan terasa tenaga mesin mobil ini terkontribusi secara apik.
Mobil pun dibawa melaju jalan cukup lurus, terasa responsif tenaga yang dihasilkan saat pedal gas diinjak tipis. Begitu diajak berjalan mundur, pedal gas juga begitu responsif melaju. Dan, saat berbelok membentuk putaran beberapa kali, bodi mobil begitu ringan. Putaran ban pun tak terlampau terdengar dari dalam kabin mobil, termasuk suara lalu-lalang mobil di sekitarnya tak terlampau terdengar. Senyap.
Tak puas mencicipi lintasan di area yang terbatas, mobil pun dibawa meluncur ke belakang gedung itu. Lumayan, jalan lurus dan beraspal halus membuat laju mobil ini terasa kenyamananya. Dengan ban ukuran ring 18 dan spesifikasi ban 245/45, mobil ini tampaknya mampu berkontribusi untuk memberikan kenyamanan pengemudi maupun penumpangnya.
Hampir enam jam mengeksplor sedan premium ini, terasa belumlah cukup. Begitu cepat waktu berputar. Dan akhirnya, icip-icip sedan premium ini pun terhenti seiring terik sinar mentari yang lambat-laun sirna. Bakal menarik lagi, kalau kesempatan mengeksplorasi kemampuan mobil ini dilakukan di jalan umum.