TROGIR, KOMPAS — Pengujian selama dua hari terhadap All New Mercedes-Benz A-Class menunjukkan bagaimana Mercedes-Benz tak mau main-main menggarap segmen mobil kompak. Model hatchback satu-satunya yang diproduksi Mercedes, ini, dijejali berbagai teknologi terkini yang orang pun belum percaya sudah bisa diterapkan di jalanan umum saat ini.
Kompas bersama jurnalis Otodriver dari Indonesia dan para jurnalis dari Kanada, Argentina, Malaysia, Singapura, dan Israel, membuktikan kecanggihan teknologi All New A-Class (kode model W177) ini di kota Trogir dan sekitarnya di Kroasia selatan, Senin (23/4/2018) hingga Selasa (24/4/2018) ini.
A-Class generasi keempat ini memupus segala bayangan akan model-model sebelumnya, terutama A-Class generasi awal yang berbentuk mobil kota kecil serba tanggung. Lihat saja wujudnya kini yang telah bermetamorfosis menjadi sebuah hatchback seksi sejati, siap bertarung dengan rival-rival sekelasnya, macam Audi A3 Sportsback.
Bahkan menjelang pameran otomotif Auto China 2018 di Beijing, China, Selasa (24/4/2018), Mercedes-Benz meluncurkan A-Class L Sedan khusus untuk pasar China. Ini bisa menjadi sedan entry level Mercedes yang baru setelah C-Class beranjak kian "dewasa".
Seperti juga rival-rivalnya, A-Class baru ini diproduksi dengan beberapa pilihan mesin. Tipe tertinggi adalah A 250 yang dibekali mesin bensin 4 silinder 2.000 cc dengan turbo. Sementara varian paling kalem adalah A 180d yang membawa mesin diesel 1.500 cc dengan turbo.
Varian di tengah, yang akan masuk ke Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini, adalah A 200. Mobil ini membawa mesin bensin 4 silinder 1.332 cc yang dimasukkan dalam kelas mesin 1.4 liter. Peranti turbo monoscroll dipasang untuk mendongkrak tenaganya.
Masa depan
Walau mesinnya menelurkan tenaga yang lebih besar daripada A 200 generasi sebelumnya, dan desainnya tampak lebih memesona (terutama interiornya), daya tarik utama dari A-Class ini adalah bobot teknologi yang dicangkokkan ke dalamnya. Teknologi pada mobil entry level Mercedes ini bahkan lebih canggih dibanding kakak-kakaknya yang lebih mewah, seperti S-Class, E-Class, maupun C-Class.
"Dengan A-Class generasi keempat ini, kami meredefinisikan kemewahan modern di kelas mobil kompak. Untuk mewujudkan ini, kami memilih sebuah kombinasi antara desain dinamis tanpa kompromi dan konsep operasi yang intuitif," kata Britta Seeger, anggota Dewan Manajemen Daimler AG yang bertanggung jawab atas penjualan mobil-mobil Mercedes-Benz saat peluncuran All New A-Class ini, Februari 2018 lalu.
Satu yang menarik perhatian adalah penerapan sistem kendali semi-swakemudi (semi-autonomous driving). Pusatnya ada pada teknologi Active Distance Assist DISTRONIC, yang pada dasarnya adalah sistem cruise control adaptif.
Jika cruise control biasa hanya bisa mempertahankan kendaraan pada kecepatan konstan tanpa menginjak gas, cruise control adaptif bisa mendeteksi kendaraan di depannya dan bisa mengerem otomatis untuk menjaga jarak aman. Fitur ini sudah lazim dipasang pada mobil-mobil Mercedes sebelumnya.
Akan tetapi, pada A-Class baru ini, fitur ini dilengkapi dengan Active Steering Assist. Jadi tidak saja sistem DISTRONIC ini mengatur sendiri akselerasi dan deselerasi mobil sesuai kondisi lalu lintas jalan, tetapi juga secara otomatis menggerakkan roda kemudi sesuai jalur yang ditempuh mobil. Inputnya adalah seperangkat kamera pendeteksi dan radar yang memantau kondisi lalu lintas di depan mobil.
Sistem ini bekerja pada kecepatan 0-210 km per jam. Jadi pada prinsipnya, hampir seluruh kondisi pengemudian sudah bisa dijalankan secara otomatis. Pengemudi tak perlu lagi mengegas, mengerem, atau mengendalikan setir. Cukup menjadi pengawas yang selalu waspada dengan kondisi di luar mobil.
Fitur lainnya yang menarik adalah penerapan teknologi augmented reality pada layar navigasi di tengah dasbor. Jadi pada saat petunjuk navigasi aktif dan mobil mendekati persimpangan, misalnya, kamera depan akan aktif dan menayangkan secara langsung kondisi jalanan di depan mobil.
Lalu sebuah animasi augmented reality muncul di tayangan kamera tersebut dalam bentuk panah penunjuk arah ke mana pengemudi harus berbelok. Sekilas tampilan ini mengingatkan pada game balap Need for Speed.
Berbagai fitur yang bisa diakses pada menu juga begitu canggih dengan kecerdasan buatan yang kian mumpuni dalam sistem bernama Mercedes-Benz User Experience (MBUX). Mengakses menu pada layar display mobil bagaikan mengoperasikan gawai atau telepon pintar, begitu banyak pilihan menu mulai dari mengubah tampilan panel instrumen sampai fitur pencarian navigasi dan hiburan.
Mercedes juga menaruh fitur asisten virtual menyerupai Siri pada iPhone, yang diberi nama Ask Mercedes. Cukup dengan menyapa "Hey, Mercedes..", maka suara asisten virtual ini siap memenuhi kebutuhan penumpang, mulai dari menaikturunkan suhu AC, membuka-tutup sunroof, memilihkan lagu favorit, hingga mencarikan data prakiraan cuaca di tempat tujuan.
A-Class baru juga bisa dikoneksikan dengan aplikasi Mercedes Me yang bisa dipasang di ponsel kita. Aplikasi ini memungkinkan pemakaian bersama mobil oleh beberapa pengguna tanpa harus berbagai kunci mobil, dan juga memungkinkan membuka, mengunci, dan menstart mobil dengan peranti Near Field Communication (NFC) dalam bentuk stiker yang bisa ditempel ke ponsel apa pun.
Akankah seluruh fitur teknologi canggih ini tetep dipertahankan saat A 200 nanti diluncurkan di Indonesia? Yah, ada beberapa persoalan mendasar di Indonesia, seperti infrastruktur jalan raya dan konektivitas internet yang dibutuhkan untuk mengaktifkan segala fitur itu. Kita lihat saja nanti!