Rawon Brintik di Malang, Kuliner Legendaris sejak 75 Tahun Lalu
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·1 menit baca
MALANG, KOMPAS — Jawa Timur terkenal dengan masakan khasnya, yaitu rawon. Di Kota Malang, Jawa Timur, ada warung rawon legendaris berusia 75 tahun. Rawon Brintik namanya.
Warung Brintik sudah mulai beroperasi pada tahun 1943. Saat itu, Ibu Napsiah, si pemilik warung, masih berjualan di kawasan Petukangan (sekarang bernama Jalan Gatot Soebroto). Disebut rawon brintik karena rambut Napsiah keriting (dalam bahasa Jawa disebut brintik).
”Saat itu ibu saya berjualan masih di kampung. Namun, pada tahun 1980-an, keluarga pindah berjualan di Jalan Diponegoro ini,” kata Asih, anak Nasipah. Saat ini warung dijalankan Asih, yang merupakan generasi kedua Rawon Brintik.
Rawon Brintik terletak di Jalan Diponegoro. Warung buka mulai pukul 07.00-14.30 WIB. Selain menjadi tujuan pejabat pemerintahan, warung tersebut juga menjadi tempat arek Malang yang sudah pindah ke luar kota kembali mengenang masa lalu.
Selain menyediakan menu rawon, warung Rawon Brintik juga menyediakan menu semur lidah dan nasi pecel. ”Selain rawon, semur lidah di sini juga menjadi favorit pembeli,” kata Asih.
Abigail, pelanggan Rawon Brintik, mengatakan, selain masakannya nikmat, lokasi warungnya berada di tengah kota. ”Sebelum masuk kerja saya bisa menyempatkan sarapan rawon di sana,” katanya. Jarak Rawon Brintik dengan bundaran Taman Tugu Kota Malang hanya sekitar 3 kilometer (km).