Bukan Pelangi Kosong
Margot Robbie (I, Tonya) juga mengenakan gaun putih menawan dari Chanel Haute Couture. Adapun Sally Hawkins (The Shape of Water) berbalut gaun keperakan berlengan panjang dari Armani Privé. Keempat aktris ini saling berpelukan dengan gembira setelah nama Frances McDormand (Three Billboards Outside Ebbing,Missouri) disebut sebagai Aktris Terbaik.
McDormand tampil dalam gaun keemasan dan tanpa riasan. Saat pidato penerimaan, dia meminta semua perempuan yang masuk dalam nominasi berbagai kategori Oscar malam itu untuk berdiri, diiringi tepuk tangan meriah hadirin. Dia juga menyuarakan pernyataan yang penting tentang inklusivitas dan keragaman dalam film.
Ada nomine Sutradara Terbaik, Greta Gerwig (Lady Bird), dalam gaun kuning terang dengan hiasan kristal-kristal kecil rancangan Rodarte. Ada pula Dee Rees (Mudbound), nomine Penulis Skenario dan perempuan kulit hitam pertama yang masuk nominasi tersebut, dalam setelan celana panjang hitam dan suit putih gading asimetris.
Setelan seperti ini juga yang dikenakan aktris Emma Stone yang mengumumkan penghargaan untuk Sutradara Terbaik. Tuksedo burgundy dengan aksen selempang hot pink dan celana satin hitam rancangan Louis Vuitton yang dia kenakan menarik perhatian.
Terlebih gaya berbusana Stone memperkuat pernyataannya tentang ketimpangan jender di Hollywood. Dia menyebut para nomine dengan sebutan ”empat pria dan Greta Gerwig” untuk mempertegas masih adanya gap dalam kategori tersebut.
Daur ulang
Sejumlah aktris juga menjadi bahan pembicaraan karena penampilan mereka pada malam penganugerahan Oscar 2018 yang unik. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah aktris Rita Moreno (86) yang mengenakan gaun yang dipakainya saat menerima Piala Oscar tahun 1962. Ketika itu, dia meraih penghargaan untuk Aktris Pendukung Terbaik lewat aktingnya dalam film West Side Story.
Gaun hitam polos pada bagian atas dengan ornamen bunga dan daun keemasan besar pada bagian bawahnya itu dibuat di Manila, Filipina. Sedikit modifikasi bagian atas gaun dengan tambahan kalung besar menegaskan karisma legenda Hollywood ini. Daur ulang gaun belum pernah sekeren ini.
Perhatian juga tersorot pada komedian Tiffany Haddish, yang malam itu menampilkan warisan leluhurnya di Eritrea di karpet merah. Kepada pembawa acara Ryan Seacrest, dia menuturkan, gaun tersebut adalah busana tradisional putri Eritrea, lengkap dengan hiasan kepala yang disebut zuria. Dia mengenakan busana itu sebagai penghormatan kepada mendiang ayahnya yang berdarah Eritrea.
Tak hanya itu, saat di panggung mengumumkan salah satu kategori, Haddish berganti gaun yang sama dengan yang dia kenakan beberapa kali sebelumnya. Gaun putih rancangan Alexander McQueen itu merupakan gaun favoritnya dan berjanji akan memakai lagi gaun itu pada kesempatan lain.
Para aktor film Black Panther juga menampilkan nuansa Kerajaan Wakanda dalam busana mereka pada malam Oscar. Black Panther dinilai sukses mewakili suara minoritas yang masih sering mengalami ketidakadilan di AS.
Aktor Chadwick Boseman, pemeran T’Challa, mengenakan setelan hitam dengan kelepak lebar berhias motif ala Wakanda keluaran Givenchy. Begitu pula Lupita Nyong’o yang berbalut gaun keemasan dengan aksen selempang hitam yang menawan.
Polah para aktris lainnya juga menarik perhatian karena tidak lagi mengutamakan citra yang manis di depan kamera. Misalnya saat Nicole Kidman, bergaun biru dengan pita besar di bagian depan rancangan Armani Privé, diam-diam menyelinap ke belakang Sandra Bullock, bergaun hitam keemasan dari Louis Vuitton, yang tengah diwawancarai di karpet merah. Keduanya lalu berpelukan dan bertukar gurauan dengan santai. The Washington Post menyebutnya sebagai deklarasi kasih sayang.
Busana perhelatan Oscar tahun ini tidak membuat keributan politis, tetapi ada pernyataan individual dan personal yang kuat. Jika sebelumnya karpet merah sekadar tempat berlenggak-lenggok atau perbincangan remeh-temeh, kini gelaran itu menjadi tempat untuk meninggalkan kesan mendalam oleh mereka yang melintasinya.