Air mata pelan-pelan meleleh di pipi wisatawan yang datang dengan menumpang kapal pesiar Uniworld, S.S Joie de Vivre, yang berangkat dari kota Paris. Mereka yang sebagian dari Amerika dan belahan Benua Eropa tidak dapat menahan air mata ketika Kamis (9/11) pagi menunduk hening di Pantai Omaha, mengenang pengabdian tinggi pahlawan Perang Dunia II yang gugur dan dimakamkan di garis Pantai Omaha, di Normandia, Perancis.
Tidak ada kata-kata dari mereka kecuali dari seorang perempuan yang berdiri menghadap mereka yang berjajar menghadap pantai. Perempuan berseragam putih itu berdiri di samping pria peniup terompet dan memberikan pengantar upacara agar semua peserta mengenang para pahlawan tentara sekutu yang gugur saat pendaratan untuk melawan Nazi Jerman yang melakukan pendudukan di Normandia, Perancis.
Ketika berziarah ke makam pahlawan Perang Dunia II di American Cemetery yang terletak di Colleville, Pantai Omaha, masing-masing membawa setangkai bunga yang disiapkan pihak Uniworld untuk diletakkan di makam prajurit siapa saja yang mereka maui.
Ketika berziarah ke makam pahlawan Perang Dunia II di American Cemetery yang terletak di Colleville, Pantai Omaha, masing-masing membawa setangkai bunga yang disiapkan pihak Uniworld untuk diletakkan di makam prajurit siapa saja yang mereka maui. Di sini perjalanan rombongan wisatawan melambat karena banyak dari mereka yang berdoa sambil melihat nama-nama dan dari mana kesatuan mereka berasal. Semua tertera pada batu nisan putih berbentuk salib.
Terakhir rombongan wisatawan, termasuk harian Kompas yang diundang mengikuti tur dengan kapal pesiar Uniworld antara Paris dan Normandia melalui Sungai Seine, diajak melakukan upacara mengheningkan cipta untuk mengenang para pahlawan Perang Dunia II di pantai tempat pendaratan tentara koalisi di Omaha.
Ketika terompet ditiup dengan lagu kebangsaan, para turis tertunduk, sebagian mengelap pipi, bahkan ada yang terisak-isak. Tentara Amerika yang gugur dimakamkan di tepi Pantai Normandia. Banyak mayat tentara Inggris yang dibawa pulang ke Inggris karena lokasinya dekat.
Semua wisatawan mengenal sandi Operasi Overlord yang digelar militer sekutu untuk melawan Nazi Jerman pada 6 Juni 1944 di Normandia. Tanggal 6 Juni disebut D-Day atau Hari H, berlangsungnya pertempuran dahsyat yang berakhir pada 30 Juni 1944. Ratusan wisatawan dari berbagai rombongan sejak pagi menyusuri garis pantai tempat konsentrasi pendaratan tentara sekutu di Normandia, yakni Amerika Serikat di Pantai Utah dan Omaha, Inggris di Pantai Gold serta Sword, dan Kanada di Pantai Juno.
Pada D-Day sore hari, pasukan sekutu mendaratkan lebih dari 155.000 tentara dan 20.000 kendaraan perang. Serangan darat dan udara dengan menjatuhkan bom-bom membuat warga sipil terkena sasaran. Warga sipil yang tewas 3.000 orang. Adapun korban militer sekitar 10.000 orang. Para korban ini termasuk mereka yang tewas, luka-luka, dan hilang. Tentara Jerman lari meninggalkan daerah kantong Falaise yang memungkinkan mereka terkunci dan menyeberangi Sungai Sein yang sebagian besar masih wilayah Perancis.
Dalam hitungan seminggu sejak D-Day, tentara sekutu yang memasuki Normandia mencapai 326.000 orang dari berbagai divisi militer, dengan kendaraan berjumlah 54.000 untuk mengangkut barang-barang, termasuk persenjataan yang seluruhnya mencapai 110.000 ton. Sementara penduduk sipil Normandia yang masih selamat mengungsi ke tempat yang relatif aman.
Para wisatawan juga melihat bungker-bungker yang memiliki ketebalan pelindung bagian atas sekitar 2 meter yang digunakan tentara Jerman, lubang-lubang besar di tanah bekas hantaman bom, serta berjalan mengelilingi museum perang, serta berziarah ke makam para prajurit militer koalisi Perang Dunia II.
Setelah perang besar-besaran di Normandia, berakhirlah Perang Dunia II, ditandai dengan kekalahan Jerman yang menduduki Normandia, Perancis. Sebelas bulan kemudian Hitler, yang mengendalikan para tentara Jerman, tewas.
Penghormatan
Perancis memberikan penghormatan dan panghargaan besar terhadap para pahlawan Perang Dunia II yang berakhir di Normandia. Monumen dan museum dibuat lengkap, nama-nama mereka yang gugur ditulis, pemutaran film Perang Dunia II, dan ada etalase yang memajang semua model seragam militer, kendaraan dan pesawat tempur, serta semua persenjataannya.
Perancis memberikan penghormatan dan panghargaan besar terhadap para pahlawan Perang Dunia II yang berakhir di Normandia. Monumen dan museum dibuat lengkap, nama-nama mereka yang gugur ditulis, ada pemutaran film Perang Dunia II, dan ada etalase yang memajang semua model seragam militer, kendaraan dan pesawat tempur, dan semua persenjataannya.
Taman makam pahlawannya juga diurus dengan bersih. Batu nisan yang berjajar di hamparan rumput hijau dibuat dari batu marmer berbentuk salib sesuai keyakinan. Di balik batu nisan terdapat nama dan kesatuan mereka berasal, plus tahun gugurnya. Hampir semua wisatawan yang masuk Normandia diajak ke tempat pendaratan dan makam pahlawan perang dunia tersebut. Kawasan tepi pantai Normandia pun menjadi ramai tiap hari.
Para pemandu wisata yang terlihat mondar-mandir memberikan penjelasan berulang-ulang, entah berapa kali dalam sehari menyampaikan cerita yang sama. Mereka seakan-akan mengingatkan dunia untuk tidak melupakan peristiwa besar itu.
Dengan demikian, sesuailah kutipan jenderal militer John J Pershing yang ditulis di tembok pintu masuk American Cemetry di Omaha. ”Time will not dim the glory of their deeds”. Waktu pun tidak akan melupakan kemenangan hasil kerja keras.