Vremya, Keabadian Perempuan
Perempuan beserta segenap pesona dalam dirinya telah menjadi sumber inspirasi dari masa ke masa. Perancang busana Mel Ahyar melalui lini Mel Ahyar First mempersembahkan Vremya, koleksi musim gugur/musim dingin 2017/2018, sebuah perayaan atas pesona perempuan yang tak lekang dimakan waktu.
Berawal dari sebuah kado dari Rusia berupa boneka matryoshka, Mel jatuh cinta pada keunikan dan filosofinya. Matryoshka bagi Mel bukan sekadar boneka kayu berlapis-lapis yang merupakan suvenir khas negeri ”Beruang Merah”, melainkan juga sebuah karya seni yang bisa diolah menjadi inspirasi.
”Di dalam matryoshka itu tergambar lapisan-lapisan kehidupan, mulai dari nenek, ibu, hingga cucu. Jadi, koleksi ini memang terinspirasi kehidupan tiga zaman. Intisarinya adalah bagaimana kita saling mendukung sampai ke anak cucu,” kata Mel saat presentasi mode Vremya, Rabu (16/8), di Jakarta.
Boneka matryoshka pertama kali dibuat tahun 1890 berdasarkan desain Sergey Malyutin, seorang perajin Rusia. Secara tradisional, lapisan paling luar bergambar perempuan bergaun sarafan, baju panjang petani tradisional Rusia. Lapisan di dalamnya bisa perempuan, bisa juga laki-laki. Yang paling dalam biasanya berbentuk bayi. Boneka matryoshka sering disebut juga boneka babushka, yang artinya nenek atau perempuan tua.
Teknik lapisan dalam boneka inilah yang menginspirasi Mel mengangkat gambaran perempuan dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya koleksi musim gugur/musim dingin 2017/2018 diberi nama Vremya (dibaca vrema), bahasa Rusia yang artinya waktu.
Sebagai representasi pesona perempuan, Mel memilih warna merah muda dalam segala variannya yang dikombinasikan dengan hitam. ”Lebih terasa woman look. Koleksi ini sangat banyak berbicara tentang perempuan. Saya bermain dengan detail yang memperlihatkan nuansa cewek banget,” ujarnya.
Sentuhan feminin juga tampak dari pemilihan material busana, seperti kombinasi sutra crepes, satin, dan sifon yang lembut. Bahan tule dipergunakan untuk menambah tampilan feminin koleksi Vremya.
Siluet sebagian besar koleksi pun mengambil siluet boneka matryoshka. Bentuknya A, bulat atau oval, sedikit oversized, longgar, dengan potongan pinggang pada gaun panjang klasik.
Vremya menampilkan 14 tampilan, terdiri dari gaun, luaran, jaket panjang, cape, kemeja, overall, celana, dan syal. Setiap potongan bisa dipadupadankan, misalnya gaun dengan luaran yang bisa memunculkan kesan lebih formal. ”Saya beri styling yang tidak terlalu biasa. Jarang orang kepikiran memakai gaun dengan luaran bersamaan. Padahal, kesannya bisa jadi formal sekali,” kata Mel.
Sebagai kekhasan koleksi Vremya, Mel bermain dengan manik-manik atau payet, bentuk boneka matryoshka yang dibordir atau berbentuk empat dimensi, dan aksen bentuk baru kerah sirkular. Tuck in scarf, gaya khas yang selalu ada dalam setiap koleksi Mel Ahyar, pun tak ketinggalan hadir menyemarakkan Vremya.
Syal berbahan organdi ini bisa diselipkan di antara bentuk boneka matryoshka sehingga tampak seperti bawahan yang menjuntai. Syal juga bisa dikenakan di leher sebagai pemanis pada atasan, sebagai pengait di bagian dada pada luaran, atau sebagai hiasan kepala dengan pin dan bros yang juga berbentuk boneka matryoshka.
Boneka matryoshka benar-benar hadir di setiap koleksi. Seperti dalam luaran warna dasar hitam yang diisi motif boneka matryoshka di berbagai sisinya, bersanding dengan motif flora yang berwarna cerah. Luaran dan gaun merah muda pucat berhiaskan deretan gambar boneka matryoshka kecil di bagian atas pinggang, sementara di bagian bawah bunga-bunga warna-warni dengan beberapa kelopak dari payet mempermanis tampilan.
Motif flora dipilih bukan tanpa alasan. Matryoshka menggambarkan keluarga kecil Rusia yang hidup di perdesaan sebagai petani. Saat presentasi mode yang menggunakan teknik instalasi ini pun, Mel sengaja membawa sayuran lokal yang diletakkan di antara koleksi Vremya untuk menegaskan nuansa perdesaan tersebut.
Secara keseluruhan, padu padan itu memancarkan pesona perempuan yang elegan dan percaya diri. Mel mengatakan, perempuan yang tidak punya masalah dengan kepercayaan diri, berkarakter bebas, dan dinamis sangat sesuai mengenakan koleksi Vremya.
Sepatu dan tas
Sebagai pelengkap Vremya, Mel Ahyar menampilkan koleksi sepatu dan tas, tetap dengan tema boneka matryoshka. Koleksi tas berbahan kulit didominasi warna hitam untuk dasarnya disertai bentuk boneka matryoshka berwarna cerah sebagai kantong. Kantong-kantong itu disusun sedemikian rupa di bidang datar yang ketika dilipat membentuk sebuah tas, bisa berada di bagian dalam atau bagian luarnya.
Ada pula tiga tas berbentuk boneka matryoshka berbeda ukuran yang dirangkai menjadi satu lewat tali-tali kecil. ”Wanita rempong di Jakarta pasti suka, nih,” kata Mel, diikuti tawa berderai. Dia memeragakan cara memakai tas yang memang tampak merepotkan itu.
Koleksi sepatu juga berhias boneka matryoshka dengan aksen manik-manik untuk mempercantik tampilannya. Sepatu berhak sedang warna dasar hitam diberi ornamen boneka matryoshka warna cerah di bagian depan serta lingkaran manik-manik dan payet di bagian belakang.
Koleksi lain mirip seperti busana dengan warna dominan broken pink bergambar boneka matryoshka berhias bordir motif flora di bagian depan. Di sisi kanan dan kiri terdapat bidang hitam polos.
Melalui koleksi Vremya, Mel berharap bisa menampilkan gambaran perempuan beserta nilai-nilai yang melekat padanya, yang dipegang erat, dan yang diwariskan turun-temurun ke generasi berikutnya. Sosok perempuan boleh berganti, tetapi nilai itu akan selalu abadi.