FotografiFoto CeritaArsip Foto ”Kompas”: Langkah...
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Bebas Akses

Arsip Foto ”Kompas”: Langkah Luwes Ganjar Pranowo sebagai Petarung

Pengalaman sebagai legislator dan gubernur yang luwes menjadi modal portofolio Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Oleh
RIZA FATHONI
· 9 menit baca
Kedatangan calon presiden Ganjar Pranowo disambut warga Kampung Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, dengan Tari Gatzi. Ganjar memulai kampanye hari pertamanya di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023). Dalam kesempatan itu, ia mulai mendeklarasikan salam 3 jari dan meluncurkan baliho untuk kali pertama.
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Kedatangan calon presiden Ganjar Pranowo disambut warga Kampung Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, dengan Tari Gatzi. Ganjar memulai kampanye hari pertamanya di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023). Dalam kesempatan itu, ia mulai mendeklarasikan salam 3 jari dan meluncurkan baliho untuk kali pertama.

Ganjar Pranowo bukanlah pemimpin yang muncul dari jalur instan. Profilnya sebagai pemimpin yang mumpuni adalah buah dari perjalanan panjang yang penuh tempaan. Pengalaman dua periode sebagai anggota DPR RI dan dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah yang diembannya sejak 2013 semakin memunculkan kompetensi kepemimpinannya. Jejak langkah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI-P selama lebih dari tiga dasawarsa di dunia politik dapat memberikan petunjuk mengapa ia dapat meraih posisi ini.

Masa kecil hingga menjelang dewasa bisa disebut masa belajar memenangkan tantangan hidup bagi tokoh kelahiran Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng, ini. Pria kelahiran 28 Oktober 1968 ini adalah anak kelima dari enam bersaudara. Mengutip dari buku Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar (2018), nama aslinya adalah Ganjar Sungkowo yang memiliki makna ganjaran dari kesusahan.

Ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo karena rasa ketakutan orangtuanya jika sang anak kelak ”selalu berkubang kesialan dan kesusahan” apabila memakai nama tersebut.

Ganjar Pranowo kecil bersama ayahnya, S Pamudji.
DOKUMENTASI GANJAR PRANOWO

Ganjar Pranowo kecil bersama ayahnya, S Pamudji.

Ganjar Pranowo kecil (kiri) bercengkerama di satu meja bersama keluarganya.
DOKUMENTASI GANJAR PRANOWO

Ganjar Pranowo kecil (kiri) bercengkerama di satu meja bersama keluarganya.

Penghidupan keluarganya ditopang dari profesi ayahnya yang bernama S. Parmudji sebagai polisi berpangkat rendah. Ibunya, Sri Suparni, juga berusaha menambah pemasukan keluarga dengan berjualan bensin. Ganjar dan saudara-saudaranya menjadi terbiasa ikut membantu kedua orangtua dan harus menyiasati hidup karena keterbatasannya.

Namun, keterbatasan ekonomi tak membuat Ganjar muda menjadi minder. Malah, ia telah mengembangkan sikap kepemimpinan sejak belia. Sejak kecil jiwa kepemimpinannya sudah muncul. Ia selalu terpilih menjadi ketua kelas saat masih di bangku sekolah dasar. Ganjar kecil menamatkan pendidikan dasarnya di SD Kutoarjo, Purworejo.

Ganjar mulai aktif berorganisasi PMR, OSIS, dan pramuka di jenjang SMP. Setelah lulus SMP, Ganjar hijrah ke Yogyakarta melanjutkan sekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta, sedangkan keluarganya tetap tinggal di Kutoarjo. Terbiasa hidup dalam tantangan menjadikan Ganjar sebagai seorang yang berani. Jauh dari keluarga telah menempa kepribadian Ganjar muda sebagai sosok yang disiplin, mandiri, kreatif, dan pantang menyerah.

Di kota pelajar tersebut, kemampuan akademiknya semakin berkembang. Ia diterima sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Kecintaannya berorganisasi semakin kentara di masa kuliah. Kemampuan kepemimpinannya semakin terasah melalui kegiatan di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Majestic 55 (Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Hukum UGM).

Ganjar Pranowo saat aktif berorganisasi di lingkungan kampus UGM.
DOKUMENTASI GANJAR PRANOWO

Ganjar Pranowo saat aktif berorganisasi di lingkungan kampus UGM.

Ganjar Pranowo saat naik gunung bersama teman-teman pencinta alam mahasiswa UGM Majestic 55.
DOKUMENTASI GANJAR PRANOWO

Ganjar Pranowo saat naik gunung bersama teman-teman pencinta alam mahasiswa UGM Majestic 55.

Selama kuliah di UGM, urusan biaya kuliah sering menjadi kendala baginya hingga sempat memaksanya mengambil cuti kuliah selama dua semester. Meski demikian, pada tahun 1995 Ganjar berhasil lulus dan menyandang gelar sarjana hukum.

Jalan yang tidak mulus untuk menyelesaikan kuliah kembali dialami pria yang menikah dengan Siti Atikoh Supriyanti ini saat mengambil pendidikan pascasarjana. Kali ini, kesibukan sebagai wakil rakyat dan kemudian maju di pilkada menjadi penyebabnya. Sikap pantang menyerah membuat ayah dari satu anak ini akhirnya lulus dari Program Studi Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta, setelah empat tahun kuliah.

Kegiatan Ganjar Pranowo saat aktif sebagai pencinta alam mahasiswa UGM Majestic.
DOKUMENTASI GANJAR PRANOWO

Kegiatan Ganjar Pranowo saat aktif sebagai pencinta alam mahasiswa UGM Majestic.

Ganjar meraih gelar master ilmu politik dengan tesis berjudul Sikap F-PAN, F Partai Demokrat dan Pemerintah terhadap Isu Independensi KPU dalam Pembahasan Revisi UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Tema penelitian yang sangat dikuasainya sebagai wakil rakyat.

Semangat untuk berpolitik juga dibangunnya sejak masa kuliah dengan terlibat dalam Gerakan Demokrat Kampus (GEDEK) tahun 1992-1995. Ganjar kemudian juga bergabung dengan PDI-P saat masih berstatus mahasiswa pada 1992. Kala itu, ia memilih PDI-P karena dianggap sebagai antitesis dari rezim Orde Baru.

Setelah mendapat gelar sarjana hukum pada 1995, Ganjar tidak langsung terlibat dalam politik praktis. Ia sempat berkarier sebagai konsultan pengembangan SDM di sebuah perusahaan swasta pada 1995-1999.

Pada 2002, dirinya mendapatkan kesempatan menjadi Deputi I Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat (Badiklatpus) PDI-P. Kemudian, ia juga dipercaya menjadi anggota Bidang Penggalangan Panitia Pemenangan Pemilu (PAPPU) Pusat di tahun berikutnya.

Tugas melayani rakyat sangat lekat dalam perjalanan karier Ganjar Pranowo di pemerintahan, dari legislatif ke eksekutif. Mulai tahun 2004, Ganjar mewakili rakyat di DPR RI melalui PDI-P. Ganjar tidak menyia-nyiakan kesempatannya di Senayan. Totalitas kerja sebagai wakil rakyat membuat karier politiknya mulai tampak cemerlang. Peran sebagai anggota legislatif dari fraksi partai oposisi dimainkan dengan sebaik mungkin.

Pembentukan DKPP Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo, Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Tanribali Lamo, Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa, Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik, Wakil Ketua Komisi II DPR Taufiq Effendi, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad (kanan ke kiri) saat memberikan keterangan pers tentang pembentukan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5/2012).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Pembentukan DKPP Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo, Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Tanribali Lamo, Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar Sudarsa, Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik, Wakil Ketua Komisi II DPR Taufiq Effendi, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad (kanan ke kiri) saat memberikan keterangan pers tentang pembentukan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Ia akhirnya ditugaskan menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P periode 2004-2009. Waktu itu ia masuk Komisi IV yang membidangi agrikultur, kelautan, dan pangan. Karena memiliki latar belakang ilmu hukum, ia juga dilibatkan sebagai anggota Badan Legislasi DPR.

Selama periode jabatan 2004-2009, Ganjar duduk sebagai anggota Badan Legislasi DPR. Dua kali Ganjar mendapat kepercayaan menjadi ketua panitia khusus (pansus), yaitu Pansus RUU tentang Partai Politik dan Pansus RUU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Achmad Hafidz Ma'soem dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Apri Hananto (Partai Damai Sejahtera), Ganjar Pranowo (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), dan Chozin Chumaidy (PPP), dari kiri ke kanan, berbincang seusai mengikuti rapat dengar pendapat antara Panitia Khusus RUU Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD dengan MPR dan DPD di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/2).
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Achmad Hafidz Ma'soem dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Apri Hananto (Partai Damai Sejahtera), Ganjar Pranowo (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), dan Chozin Chumaidy (PPP), dari kiri ke kanan, berbincang seusai mengikuti rapat dengar pendapat antara Panitia Khusus RUU Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD dengan MPR dan DPD di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/2).

Arsip Kompas menunjukkan sikap-sikap kritisnya terhadap rezim pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Pada Februari 2005, Ganjar Pranowo, bersama rekannya Agus Tjondro, menggulirkan kritik keras kepada Presiden SBY karena ia dianggap tidak melaksanakan UU Nomor 36 Tahun 2004 tentang APBN tahun 2005 (Kompas, 28/2/2005).

Tak hanya kepada lembaga eksekutif, Ganjar juga tak ragu mengkritik lembaga tempatnya bernaung. Salah satu contohnya adalah ketika DPR berlarut-larut gagal menyepakati dua materi dalam RUU Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada Februari 2008. Kiprah lima tahun di parlemen tersebut membuat Ganjar kembali dipercaya untuk periode jabatan kedua.

Sikap kritis Ganjar tetap tegas dipertahankan ketika kembali menjabat sebagai anggota DPR dari F-PDI-P periode 2009-2013. Pada kesempatan kedua duduk di Gedung Senayan, Ganjar masuk di Komisi II yang menangani bidang pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara dan reformasi birokrasi, pemilu, pertanahan, dan reformasi agraria. Bahkan, Ganjar memegang posisi Wakil Ketua Komisi. Saat menjabat Wakil Ketua Komisi II, ia menilai target pengesahan 70 RUU dalam satu tahun adalah hal yang kurang matang.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (tengah) bersama (kanan ke kiri) Ketua Pansus RUU Pemda Totok Daryanto; Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo; anggota Pansus RUU Pilkada, RUU Pemda, RUU Desa, Nurul Arifin; dan anggota Komisi II DPR Eddy Mihati saat rapat konsultasi pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi, pimpinan Komisi II DPR, pimpinan Pansus RUU Desa, RUU Pemda, RUU Pilkada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12/12).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (tengah) bersama (kanan ke kiri) Ketua Pansus RUU Pemda Totok Daryanto; Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo; anggota Pansus RUU Pilkada, RUU Pemda, RUU Desa, Nurul Arifin; dan anggota Komisi II DPR Eddy Mihati saat rapat konsultasi pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi, pimpinan Komisi II DPR, pimpinan Pansus RUU Desa, RUU Pemda, RUU Pilkada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12/12).

Kritik-kritik yang dilancarkannya selama menjabat sebagai anggota DPR seakan memberi petunjuk gagasannya terhadap kepemimpinan. Ganjar menyoroti kekuatan rezim lampau yang terus bercokol di pemerintahan sehingga berpengaruh tidak dilaksanakannya semua agenda reformasi (Kompas, 22/5/2012).

Posisi strategis kembali dipegang Ganjar yang terlibat dalam sejumlah tim Ad Hoc DPR. Sebut saja di antaranya menjadi anggota Pansus Angket Bank Century (2009-2010) dan Timwas Century (2010-2013). Kali ini Ganjar tidak menyelesaikan masa baktinya karena maju di pilkada setahun sebelum berakhir.

Ganjar ditugaskan oleh PDI-P untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 untuk melengkapi pengalaman politiknya. Ganjar dipasangkan dengan Heru Sudjatmoko yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Purbalingga. Selain sebagai kader PDI-P yang harus mempertahankan penguasaan atas lumbung suara di provinsi ini, Ganjar juga terpanggil sebagai wong Jateng untuk membangun tanah kelahirannya.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyematkan tanda kepangkatan saat melantik Ganjar Pranowo (kiri) dan Heru Sudjatmoko sebagai Gubernur Jawa Tengah beserta wakilnya di Gedung Paripurna DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, Jumat (23/8/2013).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyematkan tanda kepangkatan saat melantik Ganjar Pranowo (kiri) dan Heru Sudjatmoko sebagai Gubernur Jawa Tengah beserta wakilnya di Gedung Paripurna DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, Jumat (23/8/2013).

Pasangan Ganjar-Heru berhasil meraih 48,82 persen suara, jauh melampaui pasangan petahana Bibit Waluyo-Sudijono Satroatmodjo yang memperoleh 30,26 persen. Kemenangannya ditentukan beberapa faktor, yakni kekuatan partai yang solid dan efektif, dukungan sukarelawan, dan kehendak masyarakat yang menginginkan perubahan (Kompas, 27/5/2013).

Kemenangan tersebut mengesahkan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur untuk periode 2013-2018. Ganjar sukses memimpin provinsi berpenduduk 34,72 juta jiwa tersebut (BPS, 2019). Tantangan untuk memperbaiki kesejahteraan penduduknya dijawab Ganjar dengan perbaikan melalui inovasi di berbagai lini, terutama layanan publik.

Ganjar Pranowo (kiri) dan Heru Sudjatmoko mengacungkan salam tiga jari seusai mengikuti pelantikan gubernur Jawa Tengah di Gedung Paripurna DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (23/8/2013).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Ganjar Pranowo (kiri) dan Heru Sudjatmoko mengacungkan salam tiga jari seusai mengikuti pelantikan gubernur Jawa Tengah di Gedung Paripurna DPRD Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (23/8/2013).

Dalam posisi gubernur, Ganjar menempatkan dirinya sebagai ”jembatan” yang menghubungkan pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat. Sementara itu, di dalam organisasi tempatnya bernaung, yaitu PDI-P, Ganjar belajar banyak hingga menjadi salah satu kader andalan. Bahkan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut nama Ganjar saat membicarakan kader-kader muda yang dibanggakannya.

Kader kebanggaan Megawati ini memang memiliki kinerja yang tidak biasa-biasa saja. Jejak karyanya di sepanjang hampir dua windu berkiprah di pemerintahan dalam berbagai posisi dan tanggung jawab dihiasi penghargaan. Kreativitas dan kerja cerdas ditambah gaya komunikasi yang luwes menjadi modal penting keberhasilan Ganjar selama ini.

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader partai tersebut, Ganjar Pranowo, di sela-sela Rapat Kerja Daerah Khusus PDI-P Jateng di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (16/2/14).
KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader partai tersebut, Ganjar Pranowo, di sela-sela Rapat Kerja Daerah Khusus PDI-P Jateng di GOR Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (16/2/14).

Ganjar lantas berusaha menunjukkan kepercayaan rakyat Jawa Tengah dalam kinerjanya sebagai kepala daerah. Gubernur dengan slogan kampanye ”mboten ngapusi, mboten korupsi” (tidak membohongi, tidak korupsi) ini segera mengambil langkah strategis. Merakyat adalah kata kunci dari citra diri yang berusaha ditonjolkan dengan lebih memilih memakai mobil Toyota Innova ketimbang mobil mewah sebagai kendaraan dinasnya.

Ia berfokus pada 18 Agenda yang berusaha menjawab persoalan kemiskinan, pengangguran, dan pembangunan infrastruktur. Fokus kerja ini dibarengi dengan inovasi adalah prinsip yang coba ia terapkan dalam mengimplementasikan agenda-agenda tersebut.

Dalam pembukaan pergelaran Festival Serayu Banjarnegara 2013, Jumat (24/5/2013), Ganjar Pranowo  mengenakan kostum lengkap tokoh pewayangan Gatotkaca.
KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO

Dalam pembukaan pergelaran Festival Serayu Banjarnegara 2013, Jumat (24/5/2013), Ganjar Pranowo mengenakan kostum lengkap tokoh pewayangan Gatotkaca.

Salah satu terobosan yang segera ia lakukan adalah lelang 85 jabatan struktural ASN. Langkah awal reformasi birokrasi ini dirasa Ganjar harus dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada ASN potensial (Kompas, 29/10/2013). Ia juga merasa langkah ini, bersama dengan revitalisasi aset daerah, adalah prasyarat dalam menjawab persoalan pembangunan yang optimal dan merata.

Ganjar juga terkenal dengan senyum lebarnya, mudah menyapa, dan luwes. Sempat dikritik karena ia terlalu sering berkunjung ke daerah-daerah, Ganjar mengatakan bahwa sebagai orang Jawa, hal itu penting dilakukan. Sebab, selain dapat langsung bersentuhan dengan rakyat, ia merasa dapat memperoleh banyak masukan dan kritik yang membantunya memprioritaskan agenda kerjanya (Kompas, 7/11/2013).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) dan peserta mengawali etape pertama Purwokerto-Wonosobo dalam acara <i>Kompas </i>Bike Jateng Gayeng dengan rute sejauh 106 kilometer saat melintasi wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (10/3/2017).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) dan peserta mengawali etape pertama Purwokerto-Wonosobo dalam acara Kompas Bike Jateng Gayeng dengan rute sejauh 106 kilometer saat melintasi wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (10/3/2017).

Sikap, gaya komunikasi, dan karakter yang kharismatik akhirnya membuat rakyat Jawa Tengah menerima Ganjar. Ia terpilih kembali di periode jabatan keduanya sebagai Gubernur Jateng. Kepiawaiannya mengorkestrasi 35 pemerintah kabupaten/kota menghasilkan sejumlah perbaikan melalui pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan penduduk. Tren positif terlihat pada sejumlah indikator kesejahteraan yang dicatat Badan Pusat Statistik Provinsi Jateng.

Skor Indeks Pembangunan Manusia yang mengindikasikan keberhasilan pembangunan menunjukkan tren naik dari 68,02 pada tahun 2013 menjadi 71,73 pada tahun 2019. Persentase penduduk miskin menurun dari 14,44 persen (2013) menjadi 10,80 persen (2019). Tren yang sama juga tampak untuk angka pengangguran terbuka yang menyusut dari 6,01 persen (2013) 4,49 persen (2019).

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) berbincang dengan bakal calon Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat (kiri) disaksikan calon gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) di kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2018).
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) berbincang dengan bakal calon Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat (kiri) disaksikan calon gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) di kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2018).

Dari kiri ke kanan, pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah nomor urut satu, Ganjar Pranowo-Taj Yasin, dan nomor urut dua, Sudirman Said-Ida Fauziyah, mengikuti debat publik kedua di Hotel Best Western Premier, Solo baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5/2018).
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Dari kiri ke kanan, pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah nomor urut satu, Ganjar Pranowo-Taj Yasin, dan nomor urut dua, Sudirman Said-Ida Fauziyah, mengikuti debat publik kedua di Hotel Best Western Premier, Solo baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5/2018).

Ganjar yang menggandeng Taj Yasin kembali terpilih untuk kedua kalinya pada Pilkada Jateng 2018 dengan perolehan suara 58,78 persen. Lima tahun sebelumnya, Ganjar-Heru Sudjatmoko memenangi Pilkada Jateng dengan meraih 48,82 persen suara.

Dalam pola kepemimpinannya di Jawa Tengah, Ganjar memang tergolong berhasil meningkatkan kualitas wilayahnya. Prestasi Jawa Tengah, dari sisi kualitas kesejahteraan masyarakat, tidak berada pada barisan atas dari 34 provinsi di negeri ini. Namun, dalam kepemimpinan Ganjar, terjadi peningkatan indikator kesejahteraan yang relatif tinggi, di atas rata-rata nasional pada setiap tahunnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, di Kota Semarang, Jawa Tengah, merespons masuknya wabah Covid-19 ke Indonesia, Minggu (19/3/2020).
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, di Kota Semarang, Jawa Tengah, merespons masuknya wabah Covid-19 ke Indonesia, Minggu (19/3/2020).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk warga lansia di Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (10/6/2021).
KOMPAS/KRISTI DWI UTAMI

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk warga lansia di Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (10/6/2021).

Akselerasi pembangunan daerah Jateng tidak hanya membutuhkan pemimpin yang visioner dan problem solving, tetapi juga memerlukan sosok yang luwes ada di tengah antara berbagai pihak. Ganjar sangat menyadari posisi ini. Semua sisi keberhasilan tersebut menempatkannya sebagai ”enzim” yang mengatalisasi jalannya perubahan. Tidak mengherankan jika ia menyatakan dirinya sebagai ”jembatan perubahan”.

Dalam buku Ganjar Pranowo: Jembatan Perubahan (2019) ia dengan tegas mengatakan, ”Saya adalah jembatan.” Jembatan yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat di satu sisi dan koordinator wali kota/bupati di sisi lain. Keluwesannya dalam berkomunikasi dengan semua pihak, dari presiden, jajaran pemerintah daerah, hingga masyarakat kecil membangun kerja sama yang baik. Kisah perjalanannya hingga titik ini menunjukkan bahwa ia memang merupakan seorang sosok yang patut diperhitungkan dalam Pemilu 2024.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri, Siti Atiqoh Supriyanti, menyambut warga untuk bersilaturahmi dalam rangka Idul Fitri di rumah masa kecilnya di Kampung Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri, Siti Atiqoh Supriyanti, menyambut warga untuk bersilaturahmi dalam rangka Idul Fitri di rumah masa kecilnya di Kampung Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (24/4/2023).

Ganjar Pranowo usai memberikan sambutan pada pesta rakyat perpisahannya sebagai gubernur Jawa Tengah di halaman Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/9/2023).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Ganjar Pranowo usai memberikan sambutan pada pesta rakyat perpisahannya sebagai gubernur Jawa Tengah di halaman Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/9/2023).

Pengalaman sebagai legislator dan gubernur akan menjadi modal portofolionya sebagai calon presiden. Dengan pengalaman menjadi pejabat publik ini, masyarakat bisa menilai rekam jejaknya dan mempertimbangkan berbagai kebijakan yang pernah dilakukannya.

Dalam perjalanan Ganjar untuk turun bertarung dalam Pilpres 2024 juga tak melulu mulus. Gubernur Jawa Tengah itu sempat terpinggirkan dari radar pencapresan partainya sendiri. Acap kali Ganjar tak diundang di acara PDI-P yang digelar di wilayah kekuasaannya di Semarang, Jawa Tengah.

Sebelum diusung menjadi capres PDI-P, Ganjar pernah melontarkan pernyataan siap menjadi capres dalam sebuah tayangan wawancara eksklusif. Karena sikapnya ini, Ganjar diberi sanksi PDI-P karena dinilai melewati batas kapasitasnya sebagai kader.

Berkali-kali dia juga disentil elite PDI-P, disebut kemajon (kelewatan) dan kemlinthi (congkak) karena berambisi maju sebagai capres. Ganjar sendiri tak sekali dua kali mengatakan bahwa dirinya tunduk pada keputusan Megawati perihal pencapresan. ”Yang menentukan (capres) juga partai, kalau sudah ditentukan,” katanya saat ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Selain itu, pernyataan Ganjar yang menolak kedatangan Tim Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal digelar di Indonesia juga menjadi kontroversi. Hal tersebut disampaikannya dalam keterangan tertulisnya. Ganjar mendukung sikap PDI-P yang menolak kehadiran Timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memakaikan kopiah kepada Ganjar Pranowo setelah mengumumkan Ganjar sebagai capres yang diusung PDI-P di Pilpres 2024, di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
ARSIP TIM PDI-P

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memakaikan kopiah kepada Ganjar Pranowo setelah mengumumkan Ganjar sebagai capres yang diusung PDI-P di Pilpres 2024, di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Dari kiri, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO

Dari kiri, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo, melambaikan tangan setelah keluar dari Rumah Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo yang diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Pengumuman disampaikan langsung Megawati di kediaman Bung Karno di Batutulis tersebut.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Calon presiden dari PDI-P, Ganjar Pranowo, melambaikan tangan setelah keluar dari Rumah Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo yang diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Pengumuman disampaikan langsung Megawati di kediaman Bung Karno di Batutulis tersebut.

Akhirnya, Jumat (21/4/2023), bertepatan dengan Hari Kartini, menjadi hari bersejarah bagi Ganjar Pranowo. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkan penetapan dirinya sebagai calon presiden usungan partai di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.

Pasangan capres-cawapers Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir dalam acara Gagas RI di Airlangga Convention Center, Surabaya, Rabu (22/11/2023).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pasangan capres-cawapers Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir dalam acara Gagas RI di Airlangga Convention Center, Surabaya, Rabu (22/11/2023).

Bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD bersiap menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (22/10/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD bersiap menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (22/10/2023).

Ekspresi capres Ganjar Pranowo saat digelar Debat Calon Presiden Pemilu 2024 Putaran Ketiga di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ekspresi capres Ganjar Pranowo saat digelar Debat Calon Presiden Pemilu 2024 Putaran Ketiga di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menyusul kemudian pada Rabu (18/10/2023). Mahfud MD resmi dipilih Megawati Sukarnoputri sebagai bakal calon wakil presiden di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, untuk mendampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo bertarung dalam Pemilu 2024.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000