FotografiFoto CeritaPolah Simpatisan para...
KOMPAS/BAMBANG SETIAWAN/ARBAIN RAMBEY/JOHNNY TG
Bebas Akses

Polah Simpatisan para Kontestan Pemilu

Pemilu adalah pesta demokrasi lima tahunan. Selayaknya pesta, maka harus dirayakan dengan riang gembira. Foto-foto ”human interest” yang menyajikan sisi lain dari pemilu menjadi incaran fotografer untuk diabadikan.

Oleh
RIZA FATHONI
· 3 menit baca
Sorak-sorai suasana penghitungan suara di sebuah TPS dalam Pemilu 1999 di Jakarta Pusat.
-

Sorak-sorai suasana penghitungan suara di sebuah TPS dalam Pemilu 1999 di Jakarta Pusat.

Pemilu adalah pesta demokrasi lima tahunan. Selayaknya pesta, maka harus dirayakan dengan riang gembira. Foto-foto human interest yang menyajikan sisi lain dari pemilu menjadi incaran fotografer untuk diabadikan sebagai ikon. Ikon dari hingar-bingar sebuah momen yang kelak akan menjadi catatan sejarah bangsa ini.

Dalam pemilu, kampanye adalah yang paling anyak melibatkan warga, tentunya selain tahapan pemungutan suara. Di tahapan itu, warga ramai-ramai menjadi ”tenaga penjual” untuk mengajak warga lain memilih partai yang mereka dukung. Di sinilah kampanye menjadi salah satu momen ekspresi keriangan yang menonjolkan rakyat sebagai subyek.

Kampanye PPP di DKI putaran kedua berlangsung tertib sesuai tepat waktu yang dijadwalkan, Rabu (24/3/1982).
KOMPAS/DUDY SUDIBYO

Kampanye PPP di DKI putaran kedua berlangsung tertib sesuai tepat waktu yang dijadwalkan, Rabu (24/3/1982).

Kampanye Golongan Karya putaran kelima (terakhir) di DKI Jaya berlangsung penuh gairah dalam bentuk pawai, Minggu (25/4/1982).
KOMPAS/DUDY SUDIBYO

Kampanye Golongan Karya putaran kelima (terakhir) di DKI Jaya berlangsung penuh gairah dalam bentuk pawai, Minggu (25/4/1982).

Sepeda yang dihiasi bentuk Banteng PDI Perjuangan dalam kampanye di Jakarta, Selasa (4/5/1999).
KOMPAS/KARTONO RYADI

Sepeda yang dihiasi bentuk Banteng PDI Perjuangan dalam kampanye di Jakarta, Selasa (4/5/1999).

Pemilu dari waktu ke waktu selalu menyajikan keunikan polah tingkah rakyat yang terlibat di dalamnya. Meski dalam beberapa kondisi momennya merupakan fenomena peristiwa yang berulang, karakteristiknya tidak selalu sama karena setiap pemilu juga memiliki latar belakang situasi yang berbeda.

Pemilu sebelum era reformasi, misalnya, kontestasinya hanya diramaikan oleh tiga parpol. Sementara setelahnya, parpol peserta pemilu lebih banyak. Arsip Foto Kompas kali ini menyajikan potret polah tingkah masyarakat dalam pemilu yang disajikan di harian Kompas.

Baca Juga : Saat Kota "Ruwet" dengan Atribut Kampanye

Para peserta kampanye masih saja melakukan sesuatu yang mengundang bahaya, seperti terlihat dalam kampanye di Jalan Raya Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/4/1987).
KOMPAS/NUGROHO F YUDHO

Para peserta kampanye masih saja melakukan sesuatu yang mengundang bahaya, seperti terlihat dalam kampanye di Jalan Raya Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/4/1987).

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar kampanye hari pertama di Jakarta, Kamis (20/5/1999).  Jika biasanya kampanye dilakukan dengan pawai kendaraan, kelompok ini justru berjalan kaki sambil mengusung atribut-atribut partai.
KOMPAS/JOHNNY TG

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar kampanye hari pertama di Jakarta, Kamis (20/5/1999). Jika biasanya kampanye dilakukan dengan pawai kendaraan, kelompok ini justru berjalan kaki sambil mengusung atribut-atribut partai.

Kampanye PDI digelar di lapangan Pulomas (dekat Pacuan Kuda), Kecamatan Pulogadung, Jakarta, Jumat (16/5/1997). Kampanye dimeriahkan dengan lagu-lagu dangdut dan pop.
KOMPAS/JOHNNY TG

Kampanye PDI digelar di lapangan Pulomas (dekat Pacuan Kuda), Kecamatan Pulogadung, Jakarta, Jumat (16/5/1997). Kampanye dimeriahkan dengan lagu-lagu dangdut dan pop.

Kendaraan roda tiga, bajaj, juga menjadi sarana untuk kampanye Pemilu 2004, Selasa (27/4/2004). Satu bajaj sekurangnya ditumpangi 15 simpatisan Partai Persatuan Pembangunan.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kendaraan roda tiga, bajaj, juga menjadi sarana untuk kampanye Pemilu 2004, Selasa (27/4/2004). Satu bajaj sekurangnya ditumpangi 15 simpatisan Partai Persatuan Pembangunan.

Gairah demokrasi yang tersaji dalam setiap pemilu memang harus ditangkap dengan jeli oleh mata para fotojurnalis. Bendera atau poster parpol, ekspresi pendukung dan berbagai atribut yang dikenakan menjadi realitas yang paling sering saat dijumpai di lapangan. Namun, untuk disajikan di media massa, memang harus ada prinsip yang harus dipegang dalam hal ini, yaitu berimbang dalam menyajikan peristiwa kepada pembaca.

Pemilu 1999 itu adalah pemilu ”dadakan” setelah terjadi Reformasi tahun 1998. Pada Pemilu 1997, harian Kompas dalam catatannya membuat survei kecil-kecilan yang membuktikan bahwa banyak pendukung partai yang semata orang bayaran. Saat masa kampanye, Kompas memasang sebuah foto kombinasi yang menampilkan satu orang berkampanye untuk tiga partai yang berbeda. Kepastian bahwa ketiga foto adalah orang yang sama didapat dengan mencocokkan gigi dan tato di dadanya.

Para pendukung partai yang ternyata satu orang yang sama. Dari kiri, Partai Persatuan Pembangunan, Golkar, dan Partai Demokrasi Indonesia.
KOMPAS/BAMBANG SETIAWAN/ARBAIN RAMBEY/JOHNNY TG

Para pendukung partai yang ternyata satu orang yang sama. Dari kiri, Partai Persatuan Pembangunan, Golkar, dan Partai Demokrasi Indonesia.

Era setelah reformasi pada Pemilu 1999 juga menjadi momentum kebebasan demokrasi yang sebelumnya dikekang pada era Orde Baru. Hal itu dirayakan lebih meriah dan bebas oleh simpatisan parpol kontestan pemilu era reformasi.

Keriangan masyarakat tergambar di titik paling sentral di Jakarta, yaitu Bundaran HI, Jakarta Pusat. Simpatisan PAN dan PDI-P mandi di kolam air mancur tersebut seakan sebagai ungkapan mereka melepas beban dan kekangan politik selama Orde Baru.

Massa menyambut antusias Ketua Umum PAN Amien Rais yang menyusuri Jalan Sudirman sampai Bundaran HI dengan sebuah bus yang didesain khusus. Lautan biru ratusan ribu simpatisan dan anggota Partai Amanat Nasional (PAN) menghiasi Jakarta sejak pagi petang dalam putaran terakhir PAN, Rabu (2/6/1999).
KOMPAS/JOHNNY TG

Massa menyambut antusias Ketua Umum PAN Amien Rais yang menyusuri Jalan Sudirman sampai Bundaran HI dengan sebuah bus yang didesain khusus. Lautan biru ratusan ribu simpatisan dan anggota Partai Amanat Nasional (PAN) menghiasi Jakarta sejak pagi petang dalam putaran terakhir PAN, Rabu (2/6/1999).

Ratusan ribu kader dan simpatisan PDI Perjuangan turun ke jalan dan mendapat sambutan hangat masyarakat dari berbagai lapisan saat kampanye hari kelima, Minggu (23/5/1999). Lautan massa "merah" muncul di Jakarta. Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, adalah salah satu wilayah yang paling banyak didatangi massa PDI Perjuangan.
KOMPAS/JOHNNY TG

Ratusan ribu kader dan simpatisan PDI Perjuangan turun ke jalan dan mendapat sambutan hangat masyarakat dari berbagai lapisan saat kampanye hari kelima, Minggu (23/5/1999). Lautan massa "merah" muncul di Jakarta. Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, adalah salah satu wilayah yang paling banyak didatangi massa PDI Perjuangan.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai partai yang mengusung pamor tokoh Megawati Soekarnoputri sebagai simbol perlawanan atas Orde Baru tampil sebagai salah satu kekuatan yang menonjol di antara kontestan Pemilu 1999. Dukungan simpatisan partai berlogo banteng moncong putih tersebut masih belum berubah sejak Orde Baru dengan mengandalkan ikon berupa patung-patung banteng dalam kampanyenya.

Patung kertas banteng PDI Perjuangan dalam kampanye di Jakarta, Selasa (4/5/1999).
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Patung kertas banteng PDI Perjuangan dalam kampanye di Jakarta, Selasa (4/5/1999).

Satu hal yang secara sangat menonjol membedakan Pemilu 1999 dengan pemilu-pemilu sebelumnya sejak 1971 adalah Pemilu 1999 ini diikuti banyak sekali peserta. Ini dimungkinkan karena adanya kebebasan untuk mendirikan partai politik. Peserta Pemilu 1999 ada sebanyak 48 partai. Hari pertama kampanye Pemilu 1999 di Jakarta terlihat meriah dengan pawai dari partai politik peserta pemilu.

Selain itu, tampilnya tokoh yang menonjol dalam proses reformasi, seperti Amien Rais yang kemudian mendirikan Partai Amanat Nasional, juga menjadi isu yang relatif mencuat pada masa itu. Penolakan atas Partai Golkar yang menjadi ikon Orde Baru juga terekam dalam salah satu foto saat pawai kampanye.

Hari pertama kampanye Pemilu 1999 di ibu kota Jakarta, Kamis (19/5/1999), meriah dengan pawai dari partai politik peserta pemilu.
KOMPAS/JOHNNY TG

Hari pertama kampanye Pemilu 1999 di ibu kota Jakarta, Kamis (19/5/1999), meriah dengan pawai dari partai politik peserta pemilu.

Hari pertama kampanye Pemilu 1999 di ibu kota Jakarta, Kamis (19/5/1999), meriah dengan pawai dari partai politik peserta pemilu. Panitia Pemilihan Daerah tingkat I (PPD I) DKI mengadakan karnaval kendaraan hias partai politik peserta pemilu untuk berpawai di lima wilayah Jakarta.
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Hari pertama kampanye Pemilu 1999 di ibu kota Jakarta, Kamis (19/5/1999), meriah dengan pawai dari partai politik peserta pemilu. Panitia Pemilihan Daerah tingkat I (PPD I) DKI mengadakan karnaval kendaraan hias partai politik peserta pemilu untuk berpawai di lima wilayah Jakarta.

Hari pertama masa kampanye Pemilu 1999, Rabu (19/5/1999), diwarnai perusakan pada alat-alat kampanye Partai Golkar di Jalan Thamrin, Jakarta.
KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Hari pertama masa kampanye Pemilu 1999, Rabu (19/5/1999), diwarnai perusakan pada alat-alat kampanye Partai Golkar di Jalan Thamrin, Jakarta.

Pada hari keempat pelaksanaan kampanye pemilu, para simpatisan Partai Amanat Nasional (PAN) membuat biru Kota Jakarta seperti yang terlihat di Jalan Sudirman, Sabtu (22/5/1999).
KOMPAS/JOHNNY TG

Pada hari keempat pelaksanaan kampanye pemilu, para simpatisan Partai Amanat Nasional (PAN) membuat biru Kota Jakarta seperti yang terlihat di Jalan Sudirman, Sabtu (22/5/1999).

Tak melulu soal kampanye, penghitungan suara juga dapat menghasilkan momen yang unik berupa ekspresi. Dalam tampilan halaman depan Kompas, foto suasana penghitungan suara di sebuah TPS menampilkan orang-orang tertawa di sebuah acara penghitungan suara.

Baca Juga : Mari Kembali ke Perpustakaan

Sorak-sorai suasana penghitungan suara di sebuah TPS dalam Pemilu 1999 di Jakarta Pusat.
-

Sorak-sorai suasana penghitungan suara di sebuah TPS dalam Pemilu 1999 di Jakarta Pusat.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000