Saat ini travelling bukan sekadar kebutuhan atau keinginan saja, melainkan sudah menjadi budaya global. Ketika kita bepergian, masalah bahasa biasanya akan menjadi ”momok” ketika kita berinteraksi dengan seorang atau penduduk setempat. Juga ketika kita ingin mengambil gambar atau memotret seseorang yang kita temui, kita sering kali merasa ragu atau tidak pede dalam berkomunikasi atau melakukan pendekatan personal.
Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya bahasa itu sangat universal? Bahasa itu tidak didominasi oleh bahasa verbal saja, tetapi juga nonverbal. Penelitian Mehrebian menjelaskan keberhasilan komunikasi justru didominasi oleh bahasa nonverbal, mendekati 60 persen. Selanjutnya 30 persen oleh intonasi suara atau vokal, dan sisanya bahasa verbal 10 persen.
Dari penelitian itu, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak perlu ragu untuk membangun komunikasi dengan siapa pun di tempat-tempat yang kita kunjungi. Setidaknya saya sendiri selalu dapat merasa percaya diri ketika ingin memotret seseorang dengan membangun komunikasi terlebih dahulu, baik ketika travelling di beberapa tempat di Nusantara atau beberapa kali bepergian ke luar negeri.
