Indonesia terus berupaya mengembangkann transportasi publik massal. Di usianya ke-78 tahun, sebagai kado kemerdekaan, Indonesia, akan meluncurkan dua moda transportasi massal, yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek. Peluncuran ini menjadi bukti nyata upaya pengembangan transportasi publik massal. Perjalanan mewujudkan LRT Jabodebek ditandai dengan terbitnya peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tertanggal 2 September 2015, yang mengatur percepatan penyelenggaraan kereta api ringan terintegrasi di Jabodebek. Sepekan berselang, Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama tanda pembangunan LRT dimulai. Jika nanti pada 26 Agustus 2023 LRT Jabodebek jadi diresmikan, maka proses pembangunan LRT ini memakan waktu delapan tahun.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F14%2F99b4ea23-3eed-4ad1-bd5a-60c3e902d70c_jpg.jpg){kind=logo}
Pekerja melintas di dekat proyek sistem transportasi kereta ringan (light rail transit/LRT) yang diresmikan peletakan batu pertamanya oleh Presiden Joko Widodo di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9/2015). Pembangunan dua koridor awal LRT yakni Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer (km) dan rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km anggarannya mencapai Rp 23,8 triliun, ditargetkan selesai dalam tiga tahun.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F14%2Fec155fab-4860-4966-b606-426fd85975ca_jpg.jpg){kind=logo}
Presiden Joko Widodo didampingi (tiga kiri ke kanan), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Jaksa Agung HM Prasetyo, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendengarkan penjelasan proyek pembangunan LRT oleh Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan (kiri) saat peletakan batu pertama proyek LRT Jabodetabek di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
