Brakk.., suara tumbukan palang beban (barbel) dengan lantai yang dilapisi karet saling bersahutan menghiasi ruangan sederhana berdinding batako seluas meter 6 x 11 meter persegi itu. Pekikan lantang terdengar saat bocah-bocah ”gempal” berusaha mengangkat beban besi yang beratnya melebihi berat badannya. Jemari-jemari mungil yang berlumur bubuk magnesium, kokoh mencengkeram batangan besi yang di kedua ujungnya terdapat lembaran besi beragam ukuran berat. Mereka mengangkat dengan kedua tangan ke dada. Selang beberapa detik, barbel didorong ke atas kepala. Gerakan itu dilakukan berulang-ulang selama berlatih tiap sore. Butiran keringat mengucur deras dari tubuh-tubuh yang gempal berkilat itu.