Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang kerap dikatakan kegiatan dalam sunyi. Mereka yang gemar membaca tenggelam dalam dunia pikiran mereka dan berdialog dengan ide penulis. Tak jarang dialog dalam pikiran pembaca dengan penulis dapat menghasilkan pengetahuan, bahkan ilmu baru.
Kebutuhan untuk belajar memahami tulisan dalam bentuk deretan huruf, kata, dan memaknai kalimat tidak kalah penting dengan kebutuhan mengisi perut. Salah satu bahan bacaan adalah berbentuk buku baik dalam bentuk fisik maupun digital. Walau dalam kenyataannya, banyak toko buku terpaksa gulung tikar, berganti dengan gerai makanan dan minuman. Lagi-lagi urusan otak, kalah dengan urusan perut. Beruntung, beberapa toko buku di Indonesia masih bertahan dan tetap dikunjungi.
Pernah pada suatu masa kegiatan membaca di Indonesia menjadi kegiatan segelintir masyarakat elite. Kemampuan membaca bagi masyarakat tertentu pada masa Hindia-Belanda menjadi keharusan. Mereka yang melek huruf, mampu membaca, memiliki kesempatan lebih luas dalam berkarier. Buku dan bahan bacaan dijadikan ”djalan ke Barat”, memperluas wawasan.