Suasana tegang terasa dalam Pesawat Kepresidenan Indonesia MD-11 Garuda. Dari jendela McDonnell Douglas itu, Presiden RI kedua menatap saujana kesumat nun di bawah sana. Mungkin dalam benak kusut Presiden yang juga Ketua Dewan Pembina Golkar itu berkecamuk beragam sengkarut problema yang akan terhampar sekembalinya di Jakarta sebentar lagi. Menurut Joseph Osdar, wartawan Istana harian Kompas yang menyertai rombongan Presiden, pada Jumat subuh itu sebagian Ibu Kota masih ada yang terbakar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F05%2F11%2F98bd0e95-9217-4446-b1ff-10abd77db94d_jpg.jpg){kind=logo}
Presiden Soeharto pada Sabtu (9/5/1998) pagi melambaikan tangan kepada Wakil Presiden BJ Habibie, Menteri Kabinet Pembangunan VII, Panglima ABRI, Kepala Staf Angkatan dan Wakil Kepala Kepolisian RI, dan pejabat-pejabat lain yang melepas kepergian Presiden ke Cairo untuk menghadiri KTT G-15 dan melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir.
Pada Jumat, 15 Mei 1998, pesawat yang membawa Presiden Soeharto mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma. Sehari lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan.
