"Terus terang, sekarang malu punya tato," ucap Sopian Permana (47) ketika mengikuti layanan hapus tato yang diselenggarakan Baznas Bazis DKI Jakarta bekerjasama dengan Islamic Medical Service (IMS) di Masjid Assahara, Kompleks Kantor Walikota Jakarta Barat pada Senin (27/3/2023) siang. Lelaki yang bekerja sebagai petugas pengamanan dalam (Pamdal) Balai Kota Jakarta Barat ini baru pertama kali mengikuti layanan hapus tato. Alasan dirinya ingin menghapus tato sangat sederhana, yakni karena malu kepada keluarga dan masyarakat sekitar .
Sopian bercerita, tatonya tersebut ia buat pada sekitar tahun 1990-an. Saat itu umurnya masih muda. Pergaulan dan hasutan teman lah yang membuat ia berani merajam lengan kanannya dengan gambar abstrak. "Waktu itu gengsi kalau nggak ditato, kebanyakan teman saya pada ditato. Memang waktu muda kehidupan saya urak-urakan," ujarnya.

Menunggu panggilan.