FotografiFoto CeritaPemijat yang Tertatih-tatih
FAKHRI FADLURROHMAN

Pemijat yang Tertatih-tatih

“Bekerja sekarang susah, tidak banyak pilihan," ucap Yoyo, salah satu pemijat di Pasar Kramat Jati, Jakarta. Kerasnya kehidupan tidak lantas memupus semangat mereka. Dari memijat, kehidupan mereka terus berlangsung...

Oleh
FAKHRI FADLURROHMAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Bsw37gK9CFV67lgBKPGzOknceeo=/1024x683/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F14%2Fe7362752-4736-4cf7-949e-00820d3aa647_jpg.jpg

Riuh di Pasar Induk Kramat Jati tidak mengganggu Ki Jambrong mencari pasien yang akan menggunakan jasanya. Matanya terus melihat ke kanan dan ke kiri, pendengarannya ia siapkan jika sewaktu-waktu ada seseorang memanggilnya. Tas seberat 20 kilogram berisi perlengkapan pijatnya ia gendong kemana pun kakinya melangkah. Sesekali ia beristirahat di tengah keramaian pasar, menunggu pasien datang menghampirinya.

Ki Jambrong, sapaan orang kepadanya, enggan memberitahukan nama aslinya kepada orang-orang. Alasannya, ia hanya ingin dikenal sebagai pemijat. Lelaki berusia 68 tahun ini sudah berkelana menjadi pemijat sejak tahun 1968 dengan berkeliling Indonesia untuk mencari pengalaman. Barulah pada tahun 1972 ia berkeliling pasar-pasar di Jakarta. Penghasilannya dari memijat ia tabung untuk membangun rumah hingga membeli sebidang tanah untuk ditanami berbagai macam tumbuhan produktif.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000