FotografiFoto CeritaMengenang Satu Dekade...
KOMPAS/JULIAN SIHOMBING (JS)

Mengenang Satu Dekade Kepergian Julian Sihombing

Satu dekade sepeninggal fotografi Julian Sihombing, karya-karyanya terus menginspirasi para fotografer yang ingin menggapai kedalaman estetika foto.

Oleh
HENDRA AGUS SETYAWAN
· 2 menit baca

Di kantor, kami memanggilnya ”bang JS”. JS adalah inisial Julian Sihombing, pewarta foto harian Kompas. JS adalah salah satu pewarta foto Kompas yang karyanya mumpuni. Foto-foto JS selalu mendapat perhatian khalayak, baik pembaca maupun rekan kerjanya. Kehadiran fotografi JS di harian Kompas telah menjadi warna yang memiliki karakteristik tersendiri. Spektrum yang melahirkan taman inspirasi bagi fotografi jurnalistik Indonesia yang berkembang dengan pesat. JS telah menjadi sumber ilham bagi angkatan fotografi jurnalistik generasi baru kita. Terobosan penglihatan yang tajam, intuitif, dan bernas menjadi kekuatan dari karya-karya JS (Kompas.id, 14 Januari 2022).

Kerusuhan mewarnai pertandingan final sepak bola delapan besar Liga Dunhill antara Persib Bandung dan Petrokimia Gresik hari Minggu (30/7/1995) malam di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Petugas polisi terpaksa menggunakan tongkat pemukul untuk menghalau pendukung Persib yang menyerbu lapangan dan di sisi lain harus pula menyelamatkan seorang gadis kecil yang panik terjepit penonton.
KOMPAS/JULIAN SIHOMBING (JS)

Kerusuhan mewarnai pertandingan final sepak bola delapan besar Liga Dunhill antara Persib Bandung dan Petrokimia Gresik hari Minggu (30/7/1995) malam di Stadion Utama Senayan, Jakarta. Petugas polisi terpaksa menggunakan tongkat pemukul untuk menghalau pendukung Persib yang menyerbu lapangan dan di sisi lain harus pula menyelamatkan seorang gadis kecil yang panik terjepit penonton.

 Keberandalan (<i>hooliganism</i>) tampaknya sudah menjarah Indonesia. Merasa tidak puas dengan hasil yang dicapai kesebelasan kesayangannya, para pendukung fanatik Niac Mitra menyerbu ke tengah lapangan untuk menyerang para pemain BPD Jawa Tengah dan membuat Stadion Sriwedari Solo berubah menjadi kalut. Tindakan brutal penonton asal Surabaya itu baru bisa diredam setelah pihak keamanan turun tangan. Kerusuhan berlanjut dengan perkelahian massal antarsuporter dalam putaran kedua Piala Liga Bank Summa di Stadion Sriwedari Solo (1/12/1989).
KOMPAS/JULIAN SIHOMBING (JS)

Keberandalan (hooliganism) tampaknya sudah menjarah Indonesia. Merasa tidak puas dengan hasil yang dicapai kesebelasan kesayangannya, para pendukung fanatik Niac Mitra menyerbu ke tengah lapangan untuk menyerang para pemain BPD Jawa Tengah dan membuat Stadion Sriwedari Solo berubah menjadi kalut. Tindakan brutal penonton asal Surabaya itu baru bisa diredam setelah pihak keamanan turun tangan. Kerusuhan berlanjut dengan perkelahian massal antarsuporter dalam putaran kedua Piala Liga Bank Summa di Stadion Sriwedari Solo (1/12/1989).

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000