Non-fungible token (NFT) merupakan hal baru di dunia internet. Lewat ini, setiap orang dimungkinkan untuk mengoleksi karya yang diciptakan oleh kreator. Dimungkinkan juga setiap kolektor dapat menjual kembali karya yang mereka miliki dengan harga yang lebih tinggi. Dalam satu atau dua tahun ini, kreator Indonesia mulai membanjiri dunia blockchain (rantai blok) dengan karya mereka dan tentunya sambil berharap ”sold out”.
Namun, ternyata untuk terjual di rantai blok tidaklah semudah membalik telapak tangan. Butuh pengetahuan, energi besar, dan daya tahan banting yang tinggi bagi kreator saat mereka memulai terjun ke dunia itu. Demikian yang bisa menjadi salah satu kesimpulan dari obrolan di Twitter space oleh @nftkompas. Obrolan ini menghadirkan @SatuSekte, @fierzafajri, @adskals, dan dua wartawan foto Kompas, @agusus1920 dan @yuniadhiagung.