Indonesia memiliki 7 kampus yang di dalamnya terdapat program studi fotografi jenjang sarjana dan diploma. Masuknya fotografi dalam ranah pendidikan tinggi di rumpun humaniora sudah dimulai sejak pertengahan 1990-an. Artinya sudah cukup lama, yaitu hampir 30 tahun. Sebelumnya, fotografi diwadahi oleh organisasi-organisasi yang dibentuk oleh masyarakat dalam bentuk klub foto atau perkumpulan yang dinisbatkan pada hobi, seni amatir, ataupun asosiasi profesional atau industri.
Sebelum era 1990-an, pendidikan fotografi melalui kursus-kursus dan jalur komunal (perkumpulan atau klub foto) sudah berjalan. Dapat dikata, pendidikan fotografi berbasis informal ataupun nonformal telah lebih dahulu ada di Indonesia sebelum adanya pendidikan formal. Ketiganya berkembang dengan cara dan dinamikanya masing-masing.
Kata ’fotografi’, hingga saat ini, harus diakui memang masih sangat lekat dengan beberapa stereotip yang tidak formal, misalnya hobi, kesenangan, pengisi waktu senggang/leisure, penyaluran minat, bakat, dokumentasi, serta sebuah pekerjaan atau profesi yang dilakukan oleh seseorang yang biasa disebut sebagai ’tukang foto’ atau fotografer. Dalam kata lain, fotografi masih lebih sering dipandang sebagai bentuk kegiatan parksis.