Di awal Maret 2021, pada sore yang cerah, kami sudah berada di Mangrove Center Balikpapan, Kalimantan Timur. Hutan mangrove seluas lebih kurang 150 hektar merupakan buah manis dari ketekunan seorang warga yang bernama Agus Bei. Hutan mangrove yang sempat hilang dan berubah menjadi tambak garam itu mendatangkan bencana bagi warga setempat.
Adalah Agus Bei, pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, yang pertama kali mulai menanam kembali mangrove di sungai dekat tempat tinggalnya. Awalnya, orang-orang sekitar mengira apa yang dilakukan Agus adalah aneh. Karena untuk menumbuhkan tanaman mangrove hingga menjulang tinggi butuh waktu sepuluh tahun lebih. Saat itu pentingnya mangrove bagi lingkungan belum banyak disuarakan.