FotografiFoto CeritaDua Generasi Petani Kopi...
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Dua Generasi Petani Kopi Wamena

Kisah tentang dua generasi petani kopi Wamena.

Oleh
YUNIADHI AGUNG
· 3 menit baca

Merawat kopi dan meneruskannya ke generasi berikutnya adalah sebuah upaya untuk mempertahankan tradisi. Seorang petani kopi di Wamena, Papua, Maksimus Lani (67), berupaya mewariskan anugerah alam yang berada di kebun belakangnya kepada anaknya, Yanlani (28). Melalui aroma wangi biji kopi tersebut, estafet pengelolaan kebun kopi dilakukan.

Suatu pagi pada Oktober 2017, Maksimus Lani melakukan rutinitas memetik biji kopi di kebun belakang rumahnya yang luas. Tangan kasarnya telah terlatih untuk memetik buah kopi. Gerakan menarik buah kopi dengan cara memutar adalah teknik yang dipelajarinya dari beberapa pertemuan dengan petani kopi lainnya. Maksimus hanya memetik buah kopi yang telah berwarna merah, sementara yang lainnya ditinggalkan untuk dipetik beberapa hari kemudian.

Maksimus menyilakan tamu yang ikut melihat aktivitasnya di kebun kopi untuk mencoba daging buah kopi yang sudah mereka petik. Rasanya cukup manis meski tidak memberikan kesan yang nikmat. Maksimus kemudian meminta biji kopi dari para tamu. Bagi dia, biji kopi adalah harta karun yang tidak boleh dibuang. Biji-biji kopi inilah sumber penghasilan keluarga Maksimus. Mereka adalah petani kopi tradisional yang bergantung pada kemurahan alam untuk menghasilkan kualitas biji kopi yang bagus.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000