Pada sebuah siang, Basuki Dharmowijono mengutarakan niatnya tentang sebuah bangunan tua di belakang rumahnya yang bergaya campuran art deco dan indis. Sebuah rumah tua yang terawat baik di kawasan pecinan, Kota Semarang, Jawa Tengah, ini pernah menjadi salah satu pabrik kopi besar tahun 1916.
”Saya ingin mengubah pabrik tua ini menjadi sebuah galeri,” katanya sambil menunjukkan beberapa mesin tua yang telah berkarat. Basuki mengisahkan bagaimana kakek buyutnya, Tan Tiong Ie, merintis pabrik kopi dengan merek dagang Koffie Branderij Margoredjo.