Yang luar biasa dari Dorce Gamalama, dia tidak mau menikmati jerih payahnya sendirian. Dia rajin menyantuni orang susah. Mungkin karena dulu hidupnya susah.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·3 menit baca
Dunia hiburan Tanah Air kehilangan Dorce Gamalama yang meninggal pada Rabu (16/2/2022) pagi pada usia 58 tahun. Dorce dikenang sebagai artis istimewa karena multitalenta.
Dorce meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina Simprug, Jakarta Selatan, akibat komplikasi Covid-19 dan diabetes. Sebelumnya, ia menjalani perawatan di rumah sakit itu. Pada Rabu siang, Dorce dimakamkan di TPU Bantar Jati, Jakarta Timur, dengan protokol Covid-19.
Dedi Gumelar alias Miing, pendiri dan anggota grup lawak Bagito, mengenang Dorce sebagai artis istimewa. ”Beliau penghibur yang multitalenta, supel, punya rasa humor yang tinggi, dan memiliki relasi luas,” ujar Dedi, yang meniti karier bersama Bagito pada masa yang sama dengan Dorce.
Dengan berbekal kemampuan itu, Dorce bisa masuk dan tampil di lingkungan penonton yang beragam. ”Dia bisa masuk ke segmen penonton apa pun, anak-anak slang sampai kalangan pejabat. Saat tampil di lingkungan terhormat dia bisa tampil anggun. Belum tentu penyanyi lain mampu,” ujar Dedi, yang kini menjadi politisi.
Dedi bersama Bagito sering bertemu satu panggung dengan Dorce saat aktif di atas panggung Pasar Seni Ancol, Jakarta, pada 1980-an. Saat itu, Dorce tampil bersama grup musik Bambang Brothers (Bambros).
Kelebihan Dorce yang lain, lanjut Dedi, adalah kemampuannya memainkan peran berbeda-beda dalam satu acara.
”Dia bisa menyanyi dan juga melawak. Itu tidak gampang. Banyak orang jago menyanyi, tapi belum tentu bisa melawak dan lucu. Sebaliknya, tak semua pelawak bisa bernyanyi bagus. Nah, mendiang bisa keduanya dan melakukannya sangat baik. Tuhan menganugerahinya dengan banyak talenta,” ujar Dedi, yang menyebut Dorce sebagai seniman besar.
Dangdut hingga rock
Pernyataan serupa disampaikan Jimmy S Harianto, purnakarya wartawan Kompas yang pernah meliput industri hiburan pada dua-tiga dekade lalu. Menurut dia, Dorce adalah penghibur yang sangat kreatif. Dia bisa bermain film, bernyanyi, melawak, menjadi pembawa acara, dan menulis lagu.
”Sebagai penyanyi, dia luar biasa. Semua jenis musik dia sikat. Nyanyi pop, rock, dangdut, dan keroncong. Nyanyi lagu Indonesia, Barat, Mandarin, India, Arab juga bisa. Sulit mencari penghibur dengan banyak talenta seperti yang dimiliki Dorce,” katanya.
Terkait keluwesannya bernyanyi, dalam sebuah acara pada 2007 (Kompas, 25/11/2007), Dorce pernah mengatakan, ”Pokoknya, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Maksudnya, kalau menyanyi dangdut, saya masuk ke jiwa dangdut. Menyanyi jazz saya juga ikut ngejazz.”
Nama Dorce melambung pada dekade pertama 2000-an. Salah satu acara televisi yang membesarkan namanya adalah Dorce Show di Trans TV pada 2005-2009. Di puncak kariernya, ia bisa tampil di beberapa tempat berbeda dalam sehari.
”Yang luar biasa, dia tidak mau menikmati jerih payahnya sendirian. Dia rajin menyantuni orang susah serta mendirikan yayasan, sekolah, dan rumah ibadah. Sebagai pribadi, dia orang yang luar biasa,” kata Jimmy. (BSW)