Ahmad Dhani Berpeluang Melawan Petahana Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya
Musisi Ahmad Dhani disebut berpeluang melawan wali kota petahana Eri Cahyadi pada pemilihan wali kota Surabaya.
Pemungutan suara pilkada di berbagai tingkatan digelar serentak pada 27 November 2024. Tanggal itu lebih dari sebulan setelah pengucapan sumpah dan pelantikan anggota DPD dan DPR pada 1 Oktober 2024 serta presiden-wakil presiden pada 20 Oktober 2024.
Baca juga: Pilkada Surabaya dalam Bayang-bayang Rendahnya Partisipasi Masyarakat
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Namun, di Surabaya, sampai dengan Senin (29/4/2024), keriuhan menyongsong kontestasi pemilihan wali kota-wakil wali kota belum begitu terasa. Di ibu kota Jawa Timur ini hampir sulit didapati sebaran masif bendera, umbul-umbul, spanduk, poster, dan pariwara dari calon yang berambisi menjadi pasangan wali kota-wakil wali kota Surabaya.
Salah satu spanduk yang cukup menonjol dijumpai di seberang Sentra Wisata Kuliner Karah. Spanduk besar di jantung simpang tiga Jalan Karah dan Jalan Karah Agung itu bergambar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan latar Jembatan Suramadu. Ada tulisan ”Marhaban ya Ramadan, 2024 Manut Cak Eri, Bekerja Dari Hati," dan "#relawanericahyadi”.
Spanduk itu relatif baru, tetapi materinya sudah ada bahkan sejak sebelum pemungutan suara pemilu 14 Februari 2024. Saat itu, Surabaya ramai alat peraga kampanye capres-cawapres dan calon anggota legislatif. Setelah itu ada pembersihan, meski menyisakan pariwara mereka yang ingin jadi penguasa Surabaya, yakni Eri, sang petahana.
Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya juga belum membuka pendaftaran pasangan calon. Serupa juga berlangsung di partai-partai politik tingkat cabang atau daerah Surabaya. Namun, Eri rajin mendatangi warga, bersilaturahmi, dan halalbihalal dengan mengajak Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.
Eri-Armuji memenangi pemilihan wali kota-wakil wali kota 2020. Pasangan dari PDI-P dan PSI ini mengalahkan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno yang diusung koalisi gemuk PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKS, PPP, PAN, dan Nasdem. Sebelum menjabat wali kota, Eri adalah pejabat teras yang diinginkan oleh Tri Rismaharini, kini Menteri Sosial, untuk meneruskan kepemimpinan di Surabaya. Armuji sebelum menjadi orang kedua ialah kader PDI-P yang berpengalaman di DPRD Kota Surabaya dan DPRD Jatim.
Baca juga: Pertaruhan Dominasi Banteng di Surabaya
Berdasarkan hasil Pemilu 2024, PDI-P masih menjadi penguasa parlemen Surabaya dengan 11 kursi dari 50 kursi, meski turun dari 15 kursi pada periode sebelumnya. Dengan kembali menjadi mayoritas di legislatif, PDI-P mungkin tidak perlu pikir ulang untuk mengusung kembali kader mereka, yakni Eri-Armuji.
Namun, bukan berarti Eri-Armuji menjadi pasangan nama yang tersegel untuk masuk gelanggang kontestasi. Nama-nama lain mulai bermunculan, meski jika diuji dalam pembicaraan kalangan warga, memang nama Eri dan Armuji masih menggema.
Sejumlah nama yang mengemuka antara lain Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwiyono, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari PKS Reni Astuti, Ketua PKB Surabaya Musyafak Rouf, serta Ketua Demokrat Surabaya dan anggota DPR, Lucy Kurniasari. Selain itu, Ketua Pro Jokowi Jatim Bayu Airlangga yang juga menantu mantan gubernur Soekarwo, eks Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan, musisi Ahmad Dhani dari Gerindra, dan Ketua Gerindra Surabaya Cahyo Harjo Prakoso.
Baca juga: Pilkada Serentak 2024 Diyakini Bakal Jadi Lokomotif Ekonomi Jatim
Meski nama Eri cenderung populer, situasi itu bisa berubah karena kontestasi belum dimulai. Ibarat sepak bola, saat ini masih pemanasan, laga belum dimulai.
Sampai dengan hari (Senin) ini merupakan masa pendaftaran bagi Panitia Pemilihan Kecamatan.
Menjaring calon
Seusai menerima kunjungan Eri-Armuji, Minggu (28/4/2024), Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Surabaya Mahsun Djayadi mengatakan, pasangan petahana tersebut masuk dalam daftar kandidat. Namun, PAN sedang membuka pendaftaran bagi siapa pun.
”Kalau mendukung atau mengusung masih nanti dulu, menunggu keputusan DPP,” katanya.
Partai lain juga tengah menjajaki koalisi untuk mengusung calon, salah satunya Partai Gerindra. Dengan perolehan delapan kursi, partai ini harus berkoalisi di daerah.
Ketua Gerindra Surabaya Cahyo Harjo Prakoso menyatakan, ada sejumlah nama kadernya yang mengemuka. Misalnya, musisi Ahmad Dhani, anggota DPR terpilih dari Daerah Pemilihan Jatim I (Surabaya-Sidoarjo).
Namun, Dhani kemungkinan akan fokus terlebih dahulu ke DPR. Kecuali Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, presiden terpilih, menugasi Dhani untuk terjun ke gelanggang kontestasi Surabaya.
Saat ditanya peluang dirinya sendiri, Cahyo yang lolos ke DPRD Jatim dari Dapil Jatim 1 (Surabaya) sekadar tersenyum. Yang terang, Gerindra segera membuka pendaftaran. ”Kami masih berkonsolidasi,” ujar putra pengusaha pelayaran Bambang Haryo Soekartono, anggota DPR terpilih dari Surabaya-Sidoarjo, itu.
Upaya menjaring calon juga dilakukan PDI-P. Menurut Ketua PDI-P Surabaya Adi Sutarwijono, saat ini merupakan masa partai politik menjaring para calon untuk kontestasi.
”Masak sudah bicara dukung mendukung, pendaftaran saja belum dibuka untuk PDI-P,” ujarnya yang lolos lagi ke parlemen Surabaya dari Dapil Surabaya 3 yang terdiri dari tujuh kecamatan (Wonocolo, Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, Gunung Anyar, Mulyorejo, dan Bulak).
Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi mengatakan, kurun 5 Mei-19 Agustus 2024 merupakan masa pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan. Untuk pasangan dari partai politik, pendaftaran pada 27-29 Agustus 2024. Selanjutnya, 27 Agustus-21 September 2024 ialah masa penelitian persyaratan pasangan calon dilanjutkan penetapan sehari kemudian.
”Sampai dengan hari (Senin) ini merupakan masa pendaftaran bagi Panitia Pemilihan Kecamatan,” kata Nur Syamsi.
Publik masih menunggu, siapa saja calon yang bakal bertarung di pilkada Kota Surabaya.