Pembicaraan Kabinet Prabowo Lebih Intens Setelah Penetapan KPU Hari Ini
›
Pembicaraan Kabinet Prabowo...
Iklan
Pembicaraan Kabinet Prabowo Lebih Intens Setelah Penetapan KPU Hari Ini
Hari ini, KPU bakal menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai capres-cawapres terpilih.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembicaraan soal menteri yang akan masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dibahas intens setelah penetapan pasangan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden-wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum, hari ini. Prabowo sebagai presiden nantinya memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa saja pembantunya di kabinet.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di sela acara Halalbihalal Keluarga Besar Satuan Karya Ulama Indonesia, Selasa (23/4/2024) petang, mengatakan, pembahasan soal kabinet akan dimulai setelah KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres terpilih.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Beberapa waktu lalu, Airlangga pernah menyebut bahwa partainya layak memperoleh lima kursi di kabinet Prabowo-Gibran karena besarnya kontribusi Golkar terhadap kemenangan Prabowo-Gibran. Saat ditanyai hal itu, Airlangga tak bicara banyak. ”Kita lihat nanti,” ujarnya.
Tak hanya soal kabinet, menurut Airlangga, banyak hal lain harus disiapkan setelah penetapan oleh KPU. Ada waktu sekitar enam bulan sebelum akhirnya Prabowo-Gibran resmi menjabat pada Oktober mendatang. ”Tentunya (peran) Bapak Presiden Joko Widodo menjadi penting untuk membawa kita sampai dengan bulan Oktober nanti," imbuhnya.
Ia juga berterima kasih kepada Mahkamah Konstitusi (MK) atas putusannya terkait sengketa hasil Pilpres 2024. Putusan MK tersebut dinilainya telah mengakhiri ketidakpastian. Dengan kata lain, Prabowo-Gibran dipastikan akan memimpin Indonesia mulai Oktober mendatang hingga 2029.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga mengapresiasi kedua pasangan calon lain di Pilpres 2024, yaitu Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang telah memberikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran. Menurut Airlangga, hal itu berarti kedua pasangan calon itu menerima hasil putusan MK. Hal itu dilihatnya sebagai tindakan sportif dan baik di negara demokrasi.
Pada Senin (23/4/2024), MK memutuskan menolak semua permohonan sengketa hasil pilpres yang diajukan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Putusan itu diwarnai pendapat berbeda dari tiga hakim MK.
Tak hanya Airlangga, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan, sebelum MK mengeluarkan putusan sengketa hasil Pilpres 2024, Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi parpol pengusung Prabowo-Gibran, belum membahas hal-hal strategis terkait pemerintahan baru, termasuk kabinet. Pembicaraan soal itu baru akan diintensifkan setelah penetapan KPU.
”Setelah putusan MK dan penetapan KPU, baru akan ada pembicaraan. Kalau masih proses sudah ngomong macam-macam, enggak elok," ujar Zulkifli saat media lunch di DPP PAN, Jakarta Selatan.
Zulkifli melanjutkan, Prabowo pun selalu taat aturan sehingga penyusunan kabinet baru dilakukan setelah penetapan KPU. ”Tunggu sampai proses yang panjang ini selesai dulu, baru agenda berikutnya,” ujarnya.
Saat acara buka puasa bersama dengan Prabowo di kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2023), Prabowo memuji PAN yang sudah setia mengusung dirinya sejak Pemilu 2014. Menurut dia, PAN merupakan kawan setia dan selalu berada baik dalam posisi susah maupun senang.
Prabowo pun memberi sinyal dirinya akan memberi lebih jatah kursi menteri untuk PAN yang telah mendukungnya dalam tiga kali pilpres. Jatah Menteri itu bahkan disebutnya bakal melebihi dari ekspektasi PAN.
Menurut Zulkifli, suatu kehormatan apabila PAN mendapatkan kursi menteri seperti yang pernah diutarakan Prabowo. Apalagi, PAN memiliki kader-kader partai yang berkualitas. Namun, keputusan pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Zulkifli memercayakan keputusan itu kepada presiden terpilih. ”Terkait pernyataan Pak Prabowo (mengenai kursi menteri), tentu itu kehormatan bagi kami. Perjalanan PAN dengan Pak Prabowo panjang sekali. Sudah lama dan banyak suka duka. Tetapi, soal kabinet haknya presiden terpilih. Di PAN, yang hebat-hebat banyak, silakan saja. Tapi, kami mengerti aturan. Kalau masalah menteri-menteri, itu hak penuh presiden terpilih,” tuturnya.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan, dirinya tidak mengetahui siapa nama kader PAN yang diajukan sebagai calon menteri.
”Berapa menteri, berapa jumlahnya, yang tahu hanya ketua umum. Kami sudah menyerahkan 100 persen kepada Bang Zulkifli Hasan, dan yang berkomunikasi dengan Pak Prabowo adalah Bang Zulkifli,” katanya.