Status Gunung Ruang Siaga, Rekomendasi Potensi Tsunami Dicabut
›
Status Gunung Ruang Siaga,...
Iklan
Status Gunung Ruang Siaga, Rekomendasi Potensi Tsunami Dicabut
Area steril aktivitas masyarakat menjadi radius 4 kilometer dari puncak Gunung Ruang.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Status Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, turun dari Awas menjadi Siaga per 22 April 2024 pukul 09.00 Wita. Rekomendasi potensi tsunami dari Gunung Ruang dicabut dengan area terlarang dari aktivitas masyarakat menjadi 4 kilometer dari puncak gunung api tersebut.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyatakan, gempa vulkanik dalam (VTA) dan gempa vulkanik dangkal (VTB) di Gunung Ruang cenderung menurun pascaerupsi 17 April 2024. Kegempaan pada Senin ini dalam kurun 00.00-06.00 Wita berjumlah lima kejadian VTA dan 14 kejadian VTB.
Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 28 kejadian VTA dan 14 kejadian VTB. Angka ini juga jauh lebih sedikit dibandingkan saat erupsi, Rabu (17/4/2024), dengan kejadian VTA mencapai 373 kali dan VTB sebanyak 564 kali. Bahkan, pada hari itu juga terjadi dua kali gempa terasa dan sekali gempa tektonik lokal.
”Pada umumnya, kegempaan vulkanik Gunung Ruang cenderung rendah. Namun, terjadi eskalasi aktivitas vulkanik gunung ini dalam periode 1-17 April 2024. Saat ini, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan penurunan, kami turunkan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV atau Awas menjadi Siaga (Level III) terhitung tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 Wita,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Penurunan ini, lanjut Hendra, juga berdampak pada rekomendasi area steril dari manusia di sekitar puncak kawah Gunung Ruang. Warga dilarang memasuki wilayah radius 4 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Berdasarkan peta rekomendasi Gunung Ruang untuk Level III atau Siaga yang dirilis PVMBG, sebagian kecil area pesisir barat daya Pulau Tagulandang masih masuk dalam zona steril. Namun, area yang masih terancam hujan abu lebat dan lontaran batu pijar dengan diameter 2-6 sentimeter masih mencapai radius 5 kilometer.
Area yang terdampak ini mencakup area pesisir barat daya hingga barat Pulau Tagulandang. Namun, pulau tempat Gunung Ruang berdiri masih dilarang untuk dimasuki karena masuk radius 2,5 kilometer yang selalu terancam hujan abu lebat dan lontaran batu pijar dengan diameter lebih dari 6 sentimeter.
Di sekitar puncak, lanjut Hendra, terjadi penumpukan material hasil erupsi pada lereng atas bagian timur yang berpotensi menjadi guguran atau longsoran batuan. Erupsi eksplosif juga mungkin terjadi dengan menghasilkan awan panas ke arah barat daya, selatan, dan tenggara.
Masyarakat diharapkan tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
”Potensi bahaya saat ini berupa erupsi skala kecil dengan sebaran material erupsi terbatas di sekitar puncak. Pelepasan gas berpotensi masih terjadi dengan skala cenderung menurun sebagai tahap akhir dari rangkaian erupsi,” ujarnya.
Peringatan tsunami dicabut
Sebelumnya, rekomendasi potensi tsunami saat erupsi Gunung Ruang terjadi juga telah dicabut pada Minggu (21/4/2024) pukul 12.00 Wita. Menurut Hendra, pencabutan ini dinilai dari potensi erupsi besar yang menurun.
Kepala Badan Geologi Muhammad menyatakan, tingkat aktivitas Gunung Ruang terus dievaluasi secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Warga di Pulau Tagulandang, terutama yang bermukim di dekat pantai diminta waspada jika terjadi potensi lontaran batuan pijar.
”Masyarakat diharapkan tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Namun, tetap gunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan,” ujarnya.