Kejuaraan karate terbuka digelar di Kota Denpasar, 19-21 April 2024. Kejuaraan daerah menjadi penjaring bibit atlet.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
Sorak-sorai memenuhi GOR Lila Bhuana, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (20/4/2024) siang. Teriakan menyemangati terdengar dari tribune penonton, yang menyaksikan pasangan atlet bertarung di arena tanding atau tatami di Gendo Law Office Open Karate Championship 2024 di GOR Lila Bhuana.
Tiga arena tanding atau tatami disiapkan di gelanggang pada Sabtu (20/4/2024). Tiga pasang atlet karate bertanding di kategori kumite kelas pemula pada Sabtu siang itu. Masing-masing bersaing meraih poin terbanyak dan mengungguli lawannya dalam waktu sekitar tiga menit di setiap laga. Serasa hormon adrenalin penuh mengalir di gelanggang, baik di kelompok karateka putra maupun karateka putri.
”Awalnya deg-degan,” kata Bagus Arya Ananda Giri (13), pelajar kelas I SMP dari Dojo (tempat belajar) Galaksi, Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, yang bertanding di kategori kumite kelas pemula. ”Saat bertanding, saya merasa senang,” ujar Bagus seusai menjalani pertandingan perdananya pada Sabtu siang.
Gendo Law Office Open Karate Championship 2024 digelar oleh Gendo Law Office, sebuah kantor advokat di Kota Denpasar, Bali, 19-21 April 2024. Dalam kejuaraan karate terbuka, yang juga didukung Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Bali itu, digelar pertandingan untuk prestasi dan pertandingan untuk festival dengan peserta dari kalangan yunior dan senior. Panitia menyiapkan piala bagi pemenang kategori juara umum dan kategori best of the best, selain medali.
Dalam jumpa pers di GOR Lila Bhuana, Rabu (17/4/2024), managing partner di Kantor Advokat Gendo Law Office I Wayan ”Gendo” Suardana sebagai penanggung jawab Gendo Law Office Open Karate Championship 2024 mengatakan, kejuaraan karate level nasional ini dilatari harapan akan munculnya atlet karate sekaligus sebagai ajang silaturahmi karateka. Adapun kejuaraan karate itu digelar Gendo Law Office serangkaian dengan hari jadi ke-10 tahun kantor tersebut.
Semula direncanakan sekitar 1.150 karateka dari Bali dan dari luar Bali, mulai dari anak-anak hingga atlet karateka serta atlet berlatar profesi pengacara ataupun polisi dan tentara, yang akan mengikuti kejuaraan itu. Ketua Panitia Pelaksana Gendo Law Office Open Karate Championship 2024 Putu Chris Budhi Setyawan menyebut, jumlah peserta keseluruhan mencapai 1.200 orang.
”Kami memberikan apresiasi atas animo dan kehadiran teman-teman peserta kejuaraan ini,” kata Putu Chris.
”Mereka antusias karena kejuaraan ini adalah hal baru. Selain dipertandingkan kelas prestasi dan kelas festival, juga diadakan kelas khusus profesi hukum,” ujar Putu Chris yang juga membidangi pembinaan dan prestasi di Pengurus Provinsi Forki Bali.
Ketika membuka Gendo Law Office Open Karate Championship 2024 di GOR Lila Bhuana, Jumat (19/4/2024) siang, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya memberikan apresiasi dan menyambut baik penyelenggaraan kejuaraan karate itu. Dalam sambutannya, Mahendra berharap kegiatan itu dapat diteruskan dan dijadikan agenda tetap di Bali.
Kejuaraan karate level nasional ini dilatari harapan akan munculnya atlet karate sekaligus sebagai ajang silaturahmi karateka. Adapun kejuaraan karate itu digelar Gendo Law Office serangkaian dengan hari jadi ke-10 tahun kantor tersebut.
”Semakin banyak event kejuaraan akan semakin baik untuk kemajuan olahraga dan akan membuat atlet semakin bersemangat dalam berlatih,” kata Mahendra.
”Kejuaraan ini juga sebagai sarana promosi untuk pengembangan karate ke depannya,” ujar Pj Gubernur Bali tersebut.
Selain dihadiri dan dibuka Pj Gubernur Bali, acara pembukaan Gendo Law Office Open Karate Championship 2024 juga dihadiri pihak KONI Bali, Forki Bali, dan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bali, antara lain dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali.
Kejuaraan karate terbuka ini bertema ”Ksatrya Mahayu Hayuningrat”, yaitu menjunjung semangat sportivitas dan memupuk watak mulia melalui kejuaraan karate.
Bali termasuk ”rajin” mengirimkan atlet untuk bergabung ke dalam tim nasional karate Indonesia. Dalam era sekarang, sebut nama, misalnya, Cokorda Istri Agung Sanistyarani atau akrab disapa Coki, Gusti Ayu Rahadian Pradnyani Parameswari atau Ayu Dian, dan Ni Made Dwi Kartika Aprianti atau Ade Kartika. Era sebelum Coki dan kawan-kawan terdapat nama R Ardy Ganggas dan Bun Suriasih serta I Putu Supangkat.
Karateka Bali tersebut juga turut mengharumkan nama daerah dan bangsa serta menyumbangkan medali, baik di level nasional maupun kejuaraan dunia atau ajang pesta olahraga regional di Asia.
Sementara itu, dalam siaran pers Panitia Pelaksana Kejuaraan Gendo Law Office Open Karate Championship 2024, Minggu (21/4/2024), sejumlah karateka senior itu, antara lain, Ardy Ganggas, Supangkat, Bun Suriasih, dan Putu Chris serta Gendo Suardana, ”turun gunung” dalam pertandingan kelas veteran di kejuaraan karate terbuka itu.
Ardy mengungkapkan keikutsertaannya dalam kelas veteran untuk menularkan semangat tetap gigih dan tidak berhenti berlatih meski usia terus bertambah.
”Kelas veteran ini sekaligus ajang nostalgia, temu kangen sesama karateka, dan melepas kerinduan mencicipi tatami dengan bertanding sesama mantan atlet,” kata karateka Bali, yang menekuni profesi pengajar di sekolah menengah pertama di Kota Denpasar, Ni Nyoman Ayu Sukarsih.
Ayu Sukarsih mengatakan, meskipun turun bertanding, para mantan atlet itu tidak semata-mata mencari kemenangan. Para karateka senior itu, menurut pemegang lisensi wasit nasional itu, juga memberikan contoh perilaku karateka dan menularkan semangat pantang menyerah (oshinobu) serta menyemarakkan kejuaraan karate terbuka itu.