Kombucha Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Tipe 2
›
Kombucha Dapat Menurunkan...
Iklan
Kombucha Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Tipe 2
Riset terbaru menunjukkan, kombucha bisa menurunkan kadar glukosa darah bagi penderita diabetes tipe 2.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Teh yang difermentasi dengan bakteri dan ragi atau dikenal sebagai kombucha telah dikonsumsi sejak 200 sebelum Masehi di China dan dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Riset terbaru menunjukkan, kombucha bisa menurunkan kadar glukosa darah bagi penderita diabetes tipe 2.
Hasil dari uji klinis yang dilakukan oleh para peneliti di Fakultas Kesehatan Universitas Georgetown, Universitas Nebraska-Lincoln, dan MedStar Health ini dipublikasikan di Frontiers in Nutrition pada Selasa (1/8/2023).
Temuan ini, dari percobaan kelayakan pada 12 orang, menunjukkan potensi intervensi diet yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Hasil percobaan ini juga menetapkan dasar untuk percobaan yang lebih besar untuk mengonfirmasi dan memperluas hasil ini.
Riset ini menemukan, kombucha menurunkan kadar glukosa darah puasa rata-rata setelah empat minggu dari 164 menjadi 116 miligram per desiliter.
Kombucha merupakan teh yang difermentasi dengan bakteri dan ragi yang telah lama dikonsumsi di China dan mulai menyebar di banyak negara sejak 1990-an. Popularitasnya telah didukung oleh klaim anekdot tentang peningkatan kekebalan dan energi serta pengurangan peradangan, tetapi bukti saintifik mengenai manfaat ini masih terbatas.
”Beberapa penelitian kombucha di laboratorium dan hewan pengerat telah menunjukkan harapan dan satu penelitian kecil pada orang tanpa diabetes menunjukkan kombucha menurunkan gula darah, tetapi sepengetahuan kami ini adalah uji klinis pertama yang memeriksa efek kombucha pada penderita diabetes,” kata penulis studi Dan Merenstein, profesor di Fakultas Kesehatan Universitas Georgetown. ”Lebih banyak penelitian perlu dilakukan, tetapi (temuan) ini sangat menjanjikan.”
Merenstein mengatakan, kekuatan uji coba yang dilakukan timnya adalah dengan tidak memberi tahu orang apa yang harus dimakan. Mereka menggunakan desain persilangan (crossover) yang membatasi efek variabilitas apa pun dalam diet seseorang.
Desain riset ini memiliki satu kelompok orang minum sekitar 8 ons kombucha atau minuman plasebo setiap hari selama empat minggu. Setelah periode dua bulan, dilakukan efek biologis ”mencuci” dari minuman tersebut. Kombucha dan plasebo ditukar antara kelompok dengan empat minggu lagi mengonsumsi minuman. Tidak ada kelompok yang diberi tahu minuman apa yang mereka terima saat itu.
Riset ini menemukan, kombucha menurunkan kadar glukosa darah puasa rata-rata setelah empat minggu dari 164 menjadi 116 miligram per desiliter. Sementara, perbedaan setelah empat minggu dengan plasebo tidak signifikan secara statistik. Pedoman dari American Diabetes Association merekomendasikan kadar gula darah sebelum makan harus antara 70 hingga 130 miligram per desiliter.
Pengurutan gen RNA
Para peneliti juga melihat susunan mikro-organisme yang memfermentasi kombucha untuk menentukan bahan mana yang mungkin paling aktif. Mereka menemukan bahwa minuman itu terutama terdiri dari bakteri asam laktat, bakteri asam asetat, dan sejenis ragi yang disebut Dekkera, dengan masing-masing mikroba hadir dalam ukuran yang hampir sama; temuan itu dikonfirmasi dengan pengurutan gen RNA.
”Studi yang berbeda dari merek kombucha yang berbeda oleh produsen yang berbeda mengungkapkan campuran dan kelimpahan mikroba yang sedikit berbeda,” kata Robert Hutkins, penulis senior dari University of Nebraska-Lincoln. ”Namun, bakteri dan ragi utama sangat dapat direproduksi dan kemungkinan besar secara fungsional serupa antara merek dan kelompok produksi (batch), yang meyakinkan untuk uji coba kami.”
Menurut Chagai Mendelson, penulis utama yang bekerja di lab Merenstein di Georgetown, diperkirakan 96 juta orang Amerika memiliki pra-diabetes. Sementara itu, diabetes menjadi penyebab kematian kedelapan di AS serta menjadi faktor risiko utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
”Kami dapat memberikan bukti awal bahwa minuman biasa dapat berdampak pada diabetes. Kami berharap uji coba yang lebih besar, dengan menggunakan pelajaran yang kami pelajari dalam uji coba ini, dapat dilakukan untuk memberikan jawaban yang lebih pasti tentang efektivitas kombucha dalam mengurangi kadar glukosa darah dan karenanya mencegah atau membantu mengobati diabetes tipe 2,” paparnya.