Iphone, Ditempel Ketat Samsung dan Dikejar Pendatang Baru China
Kebangkitan Huawei hingga Xiaomi serta larangan Pemerintah China memakai gawai asing di tempat kerja membebani Apple.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengiriman ponsel pintar merek Iphone dari pabrik ke pasar pada triwulan I-2024 merosot 9,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Hal ini diduga dipengaruhi oleh meningkatnya persaingan dengan merek ponsel lain, terutama dari China.
Sesuai laporan riset firma intelijen pasar konsumen, IDC, yang dirilis resmi Senin (15/4/2024), Apple mengirimkan 50,1 juta unit ponsel merek Iphone pada triwulan I-2024. Mengutip Bloomberg, pengiriman dalam volume itu jauh di bawah rata-rata data analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg, yaitu 51,7 juta unit ponsel.
Penurunan volume pengiriman pada triwulan I-2024 dibandingkan periode yang sama pada 2023 itu merupakan penurunan paling tajam bagi Apple sejak pembatasan sosial pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok sampai pada 2022.
Di China, khususnya, Apple berupaya mempertahankan volume penjualan Iphone sejak September 2023 atau sejak model terbaru Iphone dirilis. Kebangkitan Huawei Technologies Co hingga Xiaomi Corp serta kebijakan Pemerintah China yang melarang perangkat asing dipakai di tempat kerja membebani penjualan Iphone secara keseluruhan.
Penurunan pengiriman ponsel pintar merek Iphone itu merupakan hal yang mencolok sebab riset IDC menemukan pasar ponsel pintar secara keseluruhan masih membukukan pertumbuhan positif dalam tiga triwulan berturut-turut.
Secara global, total pengiriman ponsel pada triwulan I-2024 naik 7,8 persen dari setahun sebelumnya menjadi 289,4 juta unit. Ini merupakan indikator kuat bahwa pemulihan pasar ponsel pintar sedang berjalan meskipun ada tantangan makroekonomi.
”Pasar ponsel pintar bangkit dari gejolak yang terjadi dalam dua tahun terakhir, bahkan lebih kuat,” ujar Nabila Popal, Direktur Riset IDC.
Meskipun Apple sangat tangguh dan mengalami banyak pertumbuhan dalam pengiriman dan pangsa pasar selama beberapa tahun terakhir, Popal mengatakan, itu akan menjadi tantangan untuk mempertahankan laju pertumbuhan dan pangsa pasar teratas yang pernah dicapai pada 2023.
Seiring dengan semakin pulihnya pasar ponsel pintar pada 2024, IDC memperkirakan ponsel pintar Android akan tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan Apple.
Meningkatnya persaingan dengan merek-merek ponsel pintar asal China di pasar secara umum dan di China khususnya, menurut Popal, adalah penyebab utama penurunan pengiriman Apple pada triwulan I-2024. Sejumlah wilayah memulai 2024 dengan kelebihan pasokan Iphone dari 2023.
Kinerja saham Hon Hai Precision Industry Co, Murata Manufacturing Co, dan LG Innotek Co, selaku pemasok utama Apple, jatuh pada perdagangan di bursa saham Asia pada Senin (15/4/2024), di tengah aksi jual saham yang meluas akibat kekhawatiran pasar atas meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Pengiriman ponsel pintar merek Samsung mendapatkan kembali posisi teratas pada triwulan I-2024, setelah kalah dari Iphone milik Apple tahun lalu. Pangsa pasar Samsung secara global saat ini mencapai 20,8 persen.
Pada triwulan I-2024, Samsung masih mengirimkan jumlah ponsel pintar yang hampir sama dengan tahun lalu, yaitu 60,1 juta unit. Pada triwulan I-2024, pengiriman ponsel pintar Xiaomi naik 33,8 persen menjadi 40,8 juta unit. Sementara Transsion mengalami lonjakan 84,9 persen menjadi 28,5 unit.
Mengutip CNBC, Transsion, pembuat ponsel pintar yang berbasis di Shenzhen, China, memproduksi tiga merek, yakni Techno, Itel, dan Infinix. Beberapa laporan riset yang diambil oleh CNBC menyebutkan, Transsion secara ”diam-diam” telah menjadi produsen ponsel pintar terbesar kelima di dunia saat ini.
Para analis Bloomberg Intelligence yang termasuk di dalamnya Steven Tseng mengatakan, pasar ponsel pintar di internasional sudah pulih dari pandemi. Hal ini yang mendorong pertumbuhan penjualan yang tinggi selama triwulan I-2024.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, Selasa (16/4/2024), di Jakarta, berpendapat, kompetisi di antara pembuat ponsel pintar sangat ketat. Di antara produsen juga membuat model produk yang semakin variatif.
”Akan tetapi, tantangan yang harus diterima pembuat ponsel pintar ialah ada sejumlah konsumen yang tidak mau terlalu ganti ponsel baru apabila tidak ada fitur baru yang benar-benar memiliki fungsi berbeda dari model ponsel sebelumnya. Beberapa konsumen sekarang ada yang mau ganti ponsel pintar tiga tahun sekali,” ujarnya.