logo Kompas.id
EkonomiLonjakan Harga Minyak...
Iklan

Lonjakan Harga Minyak Diprediksi Jangka Pendek, tetapi Bisa Bikin APBN Jebol

Pemerintah masih melihat situasi ini dalam jangka pendek. Namun, jika harga minyak melonjak, negara tak diuntungkan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 5 menit baca
Mesin pompa minyak di Emlichheim, Jerman, Maret  2022. Peningkatan harga minyak mentah seiring terjadinya konflik Iran-Israel beberapa waktu terakhir dinilai hanya jangka pendek.
AP PHOTO/MARTIN MEISSNER

Mesin pompa minyak di Emlichheim, Jerman, Maret 2022. Peningkatan harga minyak mentah seiring terjadinya konflik Iran-Israel beberapa waktu terakhir dinilai hanya jangka pendek.

JAKARTA, KOMPAS — Peningkatan harga minyak mentah seiring terjadinya konflik antara Iran dan Israel dinilai bersifat jangka pendek dan masih akan bergantung pada reaksi Israel atas Iran. Namun, dari simulasi yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, jika harga minyak mentah Indonesia atau ICP menjadi 100-110 dollar AS per barel, subsidi dan kompensasi BBM dan elpiji bakal membengkak.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, dalam diskusi daring tentang dampak konflik Iran-Israel terhadap ekonomi RI, yang digelar Perkumpulan Eisenhower Fellowship Indonesia, Senin (15/4/2024), mengatakan, saat ini pemerintah memandang situasi masih bersifat jangka pendek.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000