Kebutuhan Perjalanan Jauh, Konsumsi Pertamax Turbo Melonjak 90,7 Persen
Pada H-6 Lebaran, penjualan turbo (RON 98) sebanyak 938 KL per hari atau naik 90,7 persen.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) mencatat terdapat kenaikan konsumsi bahan bakar minyak atau BBMpertamax turbo hingga 90,7 persen pada Kamis (4/4/2024) atau H-6 Idul Fitri 1445 H. Angka itu lebih tinggi dibandingkan kenaikan konsumsi pertamax yang 24,8 persen. Pertamina menyebut konsumen cenderung memilih BBM lebih berkualitas untuk perjalanan jarak jauh.
Menurut data Pertamina, pada H-6 Lebaran, penjualan turbo (RON 98) sebesar 938 kiloliter (KL) per hari atau naik 90,7 pesen dibandingkan penjualan normal yang 492 KL per hari. Sementara penjualan pertamax (RON 92) pada H-6 Lebaran sebesar 15.890 KL per hari atau naik 24,8 persen dari penjualan normal yang 12.729 KL per hari.
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, Minggu (7/4/2024), menjelaskan, peningkatan konsumsi itu berkait dengan kebutuhan kendaraan untuk jarak tempuh jauh dalam rangka mudik. ”Untuk perjalanan jauh, banyak pengendara mengandalkan BBM yang lebih berkualitas. Dengan pertamax turbo tarikan kendaraan juga lebih baik,” katanya.
Irto juga menekankan, lonjakan konsumsi turbo menjelang Lebaran bukan diakibatkan terbatasnya ketersediaan pertamax. ”Tidak (kosong). Kami pastikan stok tersedia,” katanya.
Sementara itu, pada BBM jenis lainnya, peningkatan konsumsi pada H-6 Lebaran terjadi pada pertamina dex sebesar 33,1 persen, dexlite 29,8 persen, pertalite 11 persen, dan solar 9,3 persen. Pada hari yang sama juga terjadi peningkatan konsumsi elpiji sebesar 4,4 persen, minyak tanah 43 persen, dan avtur 15,1 persen.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menuturkan, ketersediaan dipastikan aman meskipun ada tren kenaikan konsumsi BBM jelang Lebaran. Per 5 April 2024, ketersediaan (stok) pertalite untuk 20 hari, pertamax 40 hari, turbo 63 hari, elpiji 15 hari, dan avtur 38 hari.
”Ketahanan stok BBM masih di atas 20 hari dan elpiji 15 hari sehingga stok dipastikan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama periode mudik,” kata Fadjar.
Menurut data Pertamina, pada masa Satgas Ramadhan dan Idul Fitri 2024 diperkirakan ada peningkatan penjualan pertalite sebesar 10,2 persen, pertamax 15 persen, pertamax turbo 6,3 persen, dexlite 3,8 persen, dan dex 4,2 persen dibandingkan masa reguler. Adapun penjualan solar diprediksi menurun 13,4 persen. Sementara penjualan elpiji diperkirakan naik 4 persen dan kerosene naik 0,2 persen.
Ketahanan stok BBM masih di atas 20 hari dan elpiji 15 hari.
Pemantauan secara digital serta pengecekan lapangan juga dilakukan. Pada 1-21 April 2024, Pertamina menyiagakan 1.792 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Siaga 24 Jam, 61 titik Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, 200 Mobil Tangki Standby, 5.027 agen elpiji siaga, dan 6 titik Serambi MyPertamina.
Perhatikan kantong
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pihaknya mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM pada masa mudik dan balik Lebaran 2024.
”Perlu diperhatikan juga kantong-kantong (pengisian BBM) yang relatif padat dilalui pemudik,” kata Arifin melalui siaran pers, Sabtu (6/4/2024).
Sementara dari segi wilayah, berdasarkan data Kementerian ESDM dan Pertamina, Sumatera Selatan menjadi wilayah tertinggi mengalami peningkatan gasoline (bensin) sebesar 27 persen, disusul Lampung 26 persen; Bengkulu dan Nusa Tenggara Timur 23 persen; serta Bali, Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Barat 16 persen. Adapun Jawa Barat dan Jawa Tengah 13 persen; DI Yogyakarta dan Jawa Timur 12 persen; Banten 9 persen; dan DKI Jakarta 6 persen.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, Minggu (7/4/2024), mengatakan, dari laporan Tim Satgas RAFI, stok elpiji saat ini sebesar 318.889 ton. Dari jumlah tersebut, ketahanan stok elpiji atau coverage days sekitar 13,49 hari.
”Dapat disampaikan status elpiji terbilang aman, terutama dari hasil pantauan kami di wilayah Kabupaten Bandung (Jabar) dan Kota Lhokseumawe (Aceh),” ujar Agus.
Tak cuma memastikan ketersediaan BBM dan elpiji, Kementerian ESDM juga meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selalu memastikan pasokan listrik tidak mengalami gangguan selama masa Lebaran. ”Tidak boleh ada kegiatan Lebaran yang terganggu karena padamnya listrik di ruang publik, baik di tempat ibadah, rumah sakit, bandara, stasiun, alun-alun, maupun pusat kegiatan masyarakat lainnya,” kata Arifin Tasrif.