Antisipasi Arus Mudik, Menteri Basuki Kebut Penanganan Darurat Tol Bocimi
Guna menyiapkan arus mudik Lebaran 2024, Menteri Basuki Hadimuljono kebut penanganan darurat bagian longsor Tol Bocimi.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA, YOSEPHA DEBRINA RATIH
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penanganan darurat setelah longsor yang terjadi di jalan tol Kilometer 64-600 dari arah Jakarta menuju Sukabumi atau ruas A di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi pada Rabu (3/4/2024) malam dimulai. Konstruksi jalan tol akan diperkuat dan arus lalu lintas akan diatur untuk menunjang arus mudik Lebaran 2024.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, penanganan sementara telah mulai dilakukan dengan pemasangan tiang pancang (sheet pile) untuk memperkuat bagian timbunan jembatan yang longsor.
Untuk penanganan sementara dalam tiga hari ini akan dipasang sheet pile dan ditutup terpal agar terlindungi dari hujan.
”Untuk penanganan sementara dalam tiga hari ini akan dipasang sheet pile dan ditutup terpal agar terlindungi dari hujan,” ujar Basuki saat berkunjung ke lokasi longsor, seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (5/4/2024) malam.
Langkah berikutnya, Basuki melanjutkan, Kementerian PUPR akan memantau kembali jalan tol itu dan melaksanakan tes beban pada Senin (8/5/2024). Pihaknya akan mengupayakan jalur B di ruas jalur Jalan Tol Bocimi tetap bisa digunakan.
Jalur B diharapkan tetap dapat digunakan satu arah dari Jakarta ke Sukabumi bagi kendaraan kecil untuk kelancaran pemudik. Harapannya, penggunaan jalur B searah dapat membantu mengurai kemacetan arus kendaraan dari Jakarta-Ciawi ke Cigombong hingga ke Parungkuda/Cibadak.
”Nanti teknis pelaksanaannya akan dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. Begitu juga untuk arus balik akan dibuka lajur ke arah Jakarta. Kami juga masih bebaskan tarif tolnya dari Cigombong ke Parungkuda/Cibadak dan sebaliknya,” ujar Basuki.
Selanjutnya, penanganan permanen, menurut Basuki, akan dilakukan setelah periode mudik Lebaran 2024. Penanganan permanen akan diupayakan selesai dalam waktu dua hingga tiga bulan.
Guna memastikan keamanan di ruas Tol Bocimi, Basuki menambahkan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan melakukan pengecekan secara menyeluruh di titik-titik rawan longsor di ruas Tol Bocimi.
Akses Sukabumi
Pada kesempatan yang sama, Penanggung Jawab Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR atas respons cepat penanganan longsor Tol Bocimi. ”Hal ini sangat penting untuk segera ditangani karena sudah mendekati waktu mudik Lebaran 2024,” kata Bey.
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, longsor di Tol Bocimi bukan salah siapa pun. ”Jadi, yang perlu saya sampaikan, ini adalah bencana. Bukan karena kesalahan siapa-siapa, karena memang tanah di daerah Sukabumi. Kereta api saja pernah dua kali longsor di daerah itu,” ujarnya, Jumat.
Hal ini sangat penting untuk segera ditangani karena sudah mendekati waktu mudik Lebaran 2024.
Budi menyebutkan, arus lalu lintas mudik ke arah Sukabumi pasti terdampak. Namun, ia mengimbau masyarakat agar tak perlu khawatir. Sebab, masih ada akses jalan arteri menuju Sukabumi.
”Tol Bocimi itu baru satu tahun. Dulu, masyarakat menggunakan jalan arteri. Bisa juga menggunakan kereta api,” ujar Budi.
Kepala Subdirektorat Pengawalan dan Patroli Jalan Raya Direktorat Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Faizal mengatakan, masyarakat yang akan mudik atau hendak pergi ke Sukabumi tetap bisa menggunakan jalur alternatif melalui jalur Cigombong.
Ia mengimbau masyarakat tetap mengantisipasi kemungkinan lonjakan arus lalu lintas. Sebab, Sukabumi merupakan jalur wisata yang cukup padat.