Volume lalu lintas mulai meningkat, tapi potensi hujan lebat masih akan terjadi. Kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
Kendaraan melintas di Jalan Tol Palimanan - Kanci (Palikanci) di daerah Ciperna, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024). Tol Palikanci termasuk dalam ruas Jalan Tol Trans-Jawa yang akan menerapkan sistem satu arah atau "one way" pada Jumat (5/4/2024) pukul 14.00 hingga Minggu (7/4/2024) pukul 24.00. Lalu dilanjutkan pada Senin dan Selasa (8-9/4/2024) pukul 09.00-24.00.
JAKARTA, KOMPAS – Sepekan sebelum Lebaran, volume lalu lintas sejumlah tol di Jawa, baik ke arah timur dan barat meningkat dibandingkan kondisi normal. Tol Trans Jawa berkontribusi besar terhadap pergerakan masyarakat.
Volume lalu lintas kendaraan pada sejumlah jalan tol menunjukkan peningkatan pada hari pertama arus mudik atau H-7 Lebaran, tepatnya Rabu (3/4/2024) lalu. Kepadatan ini terlihat pada arus mudik ke arah timur serta barat Pulau Jawa.
Berdasarkan data Astra Infra, tren kenaikan jumlah kendaraan tampak menonjol pada ruas Cikopo-Palimanan (Cipali). Namun, setidaknya sekitar 273.000 kendaraan melintasi ruas tol di bawah naungannya, yakni Tangerang-Merak, Cipali, serta Jombang-Mojokerto.
“Astra Infra mulai melihat adanya peningkatan jumlah kendaraan melintas di ruas tol Astra Infra, khususnya ruas Cipali dan Tangerang-Merak,” ujar Group Chief Operating Officer Astra Infra Billy Perkasa Radar di Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Dari ketiga ruas tersebut, Tol Tangerang-Merak paling banyak dilalui sebab terdiri atas dua gerbang tol (GT), yakni Cikupa dan Merak. Total lalu lintas harian pada Rabu (3/4/2024) mencapai 172.967 kendaraan, naik 6,9 persen dibandingkan kondisi normal.
Sementara itu, tercatat pergerakan pada tol Cipali sebesar 71.461 kendaraan per Rabu (3/4/2024), naik 43 persen dari kondisi normal. Apabila dibandingkan dengan hari sebelumnya, kenaikannya mencapai 22,1 persen. Pihak Astra Infra memprediksi sekitar 86.000 kendaraan akan melintasi ruas Tol Cipali pada Kamis (4/4/2024).
Tren serupa terjadi pula pada ruas Tol Jombang-Mojokerto yang tercatat dilintasi 28.643 kendaraan dalam periode yang sama. Kuantitasnya naik 15 persen dibanding situasi normal.
Billy mengatakan, pengemudi dapat mengunduh setruk digital pada situs astratol.co.id. Pengemudi bisa memasukkan nomor kartu uang elektronik yang digunakan transaksi di gerbang tol. Bukti pembayaran ini dapat diakses hingga 30 hari setelah transaksi dilakukan.
Hal sejenis tampak pada ruas tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pihaknya mencatat ada 149.674 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek per kemarin (3/4/2024). Angka itu meliputi penghitungan di arus lalu lintas GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), serta GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
Pergerakan lalu lintas ini meningkat 14,3 persen dibandingkan kondisi normal. Namun, mobilitasnya masih lebih rendah 16,4 persen dibanding Lebaran 2023. Mayoritas kendaraan menuju arah timur melalui Trans Jawa dan Bandung, disusul arah barat (Merak), serta arah selatan (Puncak).
“Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengecek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas yang dinamis dari pihak kepolisian. Informasi tersebut bisa didapatkan melalui One Call Center Jasa Marga 14080, aplikasi Travoy, Akun X @PTJASAMARGA serta media sosial resminya,” tutur Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana.
Dalam riset Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, Jawa Tengah (Jateng) merupakan daerah tujuan utama para pemudik. Proyeksinya, sekitar 31,8 persen atau 61,6 juta orang akan beperjalanan ke sana.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Muhadjir Effendy berpendapat, Jateng menjadi tumpuan mudik di Pulau Jawa. Penanganan arus mudik dan balik pada wilayah tersebut berpengaruh pada kelancaran arus mudik keseluruhan jalur darat di Pulau Jawa.
“Setelah keluar dari Jakarta, di Jateng inilah ada pembagian perjalanan mudik. Ada yang ke selatan dan ada yang ke Jawa Timur (Jatim). Kalau berhasil ditangani baik, sekitar 50 persen urusan mudik darat di Jawa itu sudah teratasi,” katanya.
Potensi hujan lebat
Menurut informasi cuaca digital untuk lalu lintas (DWT), sejumlah daerah di Indonesia mengalami hujan deras serta berawan hingga pukul 15.10. Kondisi ini masih akan berubah seiring berjalannya waktu.
Menurut peramal cuaca (forecaster) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Nurul Izzah, ada sistem bibit Siklon 96S di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini dapat berdampak pada kondisi cuaca sejumlah wilayah Indonesia dalam 24-48 jam mendatang.
Dalam periode tersebut, hujan berintesitas sedang hingga sangat lebat akan terjadi di wilayah Bali, NTT, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain ketiga provinsi itu, potensi angin kencang juga akan terjadi sekitar Jatim.
Nurul melanjutkan, gelombang tinggi berukuran 1,25 meter hingga 2,5 meter (moderate sea) diproyeksikan terjadi di sekitar Nusa Tenggara. Fenomena itu tepatnya akan berdampak di Samudera Hindia selatan NTB, Samudera Hindia selatan NTT, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, perairan selatan Kupang atau sekitar Pulau Rote, serta Laut Sawu bagian selatan.
Dalam cakupan yang lebih sempit, wilayah Jakarta masih berpotensi hujan ringan yang intensitasnya menurun selama periode awal libur Lebaran. Untuk wilayah Jawa Barat, terutama Kota Bogor dan Kabupaten Bogor masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan.
Perkiraan serupa bakal terjadi pula di Jatim. Potensi hujan sedang hingga lebat perlu diwaspadai, khususnya periode Rabu (3/4/2024) hingga Kamis (18/4/2024).
“Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini dari media resmi BMKG,” kata Nurul.