Pertamina memutuskan tidak menaikkan harga BBM pada bulan April. Stok Ramadhan-Lebaran memadai.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) tidak menaikkan ataupun menurunkan harga sejumlah bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi per 1 April 2024 atau sepekan lebih menjelang Lebaran. Kendati penetapan harga BBM nonsubsidi menjadi kewenangan Pertamina, pemerintah sebelumnya menyebut akan menahan harga BBM subsidi ataupun nonsubsidi setidaknya hingga Juni 2024.
Berdasarkan daftar harga BBM Pertamina, untuk daerah dengan pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5 persen, termasuk DKI Jakarta, harga pertamax masih Rp 12.950 per liter, pertamax turbo Rp 14.400 per liter, dex Rp 15.100 per liter, dan dexlite Rp 14.550 per liter. Terakhir kali ada penyesuaian harga BBM nonsubsidi ialah pada 1 Januari 2024.
Sementara untuk BBM subsidi/kompensasi, harga biosolar masih Rp 6.800 per liter dan pertalite Rp 10.000 per liter. Penyesuaian pada kedua jenis BBM itu terakhir kali dilakukan pada 3 September 2022 atau setelah terjadi lonjakan harga minyak mentah secara signifikan, bahkan sempat menyentuh di atas 100 dollar AS per barel. Penyesuaian BBM subsidi/kompensasi diputuskan oleh pemerintah.
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, keputusan tidak mengubah harga BBM nonsubsidi mengacu pada sejumlah aspek yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga dasar dalam perhitungan harga jual jenis bahan bakar umum (JBU) bensin dan solar.
Dalam ketentuan itu, selain harga minyak mentah, penentuan harga BBM Pertamina juga dipengaruhi kurs rupiah terhadap dollar AS. Di samping itu juga mengacu pada rata-rata MOPS (Means of Platts Singapore) atau harga rata-rata yang terbentuk dari serangkaian harga produk minyak berbasis di Singapura yang dipublikasikan oleh Platts.
”Penyesuaian harga BBM nonsubsidi merupakan hasil evaluasi oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi formula harga yang berlaku. Berdasarkan perhitungan evaluasi harga serta dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat pada Ramadhan dan Idul Fitri ini, maka manajemen memutuskan untuk tidak menaikkan harga di bulan April,” ujar Irto melalui siaran pers, Senin (1/4/2024).
Pada Senin (4/3/2024), Presiden Joko Widodo menegaskan, harga BBM tidak naik sementara ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menguatkan hal itu. ”Tadi ada keputusan dalam sidang kabinet paripurna, tidak ada kenaikan (tarif) listrik, tidak ada kenaikan (harga) BBM sampai Juni 2024. Baik itu subsidi maupun nonsubsidi,” ujarnya (Kompas.id, 4/3/2024).
Manajemen memutuskan untuk tidak menaikkan harga di bulan April.
Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak mentah saat ini lebih tinggi ketimbang Januari 2024. Harga minyak jenis Brent, misalnya, telah menyentuh 87 dollar AS per barel per Jumat (29/3/2024). Angka itu lebih tinggi dibandingkan 8 Januari 2024 sebesar 76,1 dollar AS per barel. Pada akhir triwulan I-2024, harga Brent diperkirakan 87 dollar AS per barel.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif menetapkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) Februari 2024 sebesar 80,09 dollar AS per barel. Angka tersebut meningkat dari ICP Januari 2024 sebesar 77,12 dollar AS per barel. Harga ICP itu tertinggi sejak November 2023.
Kebutuhan BBM lebaran
Di samping itu, Pertamina memastikan kesiapan penyaluran BBM dan elpiji pada Ramadhan dan Idul Fitri 2024 dengan pemantauan secara digital serta pengecekan lapangan. Pada periode 1-21 April 2024, Pertamina menyiagakan 1.792 SPBU Siaga 24 jam, 61 titik Kiosk Pertamina Siaga, 54 motorist, 200 mobil tangki standby, 5.027 agen elpiji siaga, dan 6 Serambi MyPertamina.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Sabtu (30/3/2024), menuturkan, pihaknya juga memastikan 115 terminal BBM, 723 stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE), dan 71 avtur fuel terminal (AFT) dalam kondisi prima. Dengan demikian, penyaluran BBM kepada masyarakat yang membutuhkan pada masa Ramadhan dan Idul Fitri optimal.
"Sebanyak 200 mobil tangki standby dengan kompartemen terisi penuh sebagai kantong atau cadangan suplai BBM. Kami juga menyediakan 61 titik KiosK untuk pelayanan pertamax dan dex series yang tidak terjangkau SPBU," kata Riva.
Menurut data Pertamina, pada masa Ramadhan dan Idul Fitri 2024, diperkirakan ada peningkatan penjualan pertalite sebesar 10,2 persen, pertamax 15 persen, pertamax turbo 6,3 persen, dexlite 3,8 persen, dan dex 4,2 persen dibandingkan masa reguler. Namun, penjualan solar diprediksi menurun 13,4 persen. Sementara penjualan elpiji diperkirakan naik 4 persen dan kerosin naik 0,2 persen.
”Untuk itu, produk pertalite-pertamax, dengan tingkat konsumsi terbesar, kami tingkatkan stoknya sebesar 15-20 persen dibandingkan periode reguler. Sementara stok elpiji kami tingkatkan 5-10 persen dibandingkan periode reguler,” kata Riva.