Uang Tunai Belum Tergantikan Digital, Bank Pastikan Ketersediaannya
Selama 2-5 April 2024 BI akan menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik.
Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai pada Lebaran 2024 meningkat meskipun peningkatannya melambat. Sektor perbankan diminta untuk memastikan ketersediaan uang tunai di berbagai titik memadai.
”Kalau kita melihat peningkatan uang tunai, itu pasti meningkat. Dari data time series lima tahunan, tampak ada peningkatan, tetapi cenderung melambat, sekitar 3,5 persen,” kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Agus Susanto Pratomo saat mengunjungi gerai layanan penukaran uang mobil keliling BI di kantor Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Melambatnya pertumbuhan uang tunai di masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan uang elektronik. Meski demikian, keberadaan uang tunai di masyarakat masih belum dapat digantikan sepenuhnya oleh uang elektronik.
Berdasarkan data BI, uang kartal yang beredar di masyarakat per Januari 2024 tercatat Rp 915,93 triliun atau meningkat 10,3 persen secara tahunan. Di sisi lain, jumlah uang kartal di masyarakat yang beredar saat momentum Ramadhan dan Lebaran 2023 masing-masing sebesar Rp 832,8 triliun dan Rp 895,71 triliun.
Adapun peredaran uang digital per Januari 2024 tercatat Rp 12,49 triliun atau tumbuh 17,9 persen secara tahunan.
Peningkatan permintaan terhadap uang tunai oleh masyarakat cenderung terjadi pada momen-momen tertentu, seperti masa liburan panjang, tahun baru, pemilihan presiden, Imlek, serta rangkaian Ramadhan hingga Idul fitri.
Perbankan diimbau supaya jangan sampai ada ATM (anjungan tunai mandiri) kosong.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024, BI menyiapkan uang layak edar senilai Rp 197,6 triliun. Jumlah tersebut meningkat 4,65 persen dibandingkan realisasi penukaran rupiah saat Ramadhan dan Idul Fitri 2023 yang tercatat mencapai Rp 188,8 triliun.
”Kita akan menghadapi liburan yang panjang sehingga perbankan sebaiknya mulai antisipasi kebutuhan uang tunai. Oleh sebab itu, perbankan diimbau, supaya jangan sampai ada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) kosong. Selain itu, nanti mendekati Idul Fitri, kita juga masih akan memberikan layanan penarikan bank,” imbuh Agus.
Selama 15 Maret-7 April 2024, masyarakat dapat melakukan penukaran uang rupiah di 4.264 titik layanan kantor bank umum dan sekitar 500 titik layanan kas keliling BI yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, realisasi penukaran secara keseluruhan diperkirakan telah menyentuh sekitar Rp 60 triliun atau hampir 30 persen dari total uang penukaran yang disiapkan.
Pada Ramadhan dan Idul Fitri 2024, estimasi penukaran diperkirakan tidak akan melebihi alokasi penukaran uang yang disiapkan atau berada pada rentang 90-100 persen. Sebelumnya, realisasi penukaran uang selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023 menyentuh 96,82 persen dari total alokasi senilai Rp 195 triliun.
Bersama dengan sejumlah bank, BI akan menyediakan layanan terpadu pada 28-31 Maret 2024 di Istora Senayan, Jakarta, dan di beberapa daerah lain. Sementara itu, selama 2 -5 April 2024 BI akan menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, seperti di rest area jalan tol, pelabuhan, dan stasiun kereta.
Selain itu, BI juga turut melakukan inovasi, seperti menambah jumlah paket penukaran maksimal Rp 4 juta, modernisasi kendaraan kas keliling, dan menambah fitur penukaran berbasis digital melalui QRIS pada Aplikasi PINTAR. Agus menambahkan, animo masyarakat terhadap layanan penukaran uang sejauh ini relatif cukup baik.
Persiapan perbankan
Sebagai antisipasi peningkatan permintaan uang tunai oleh masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, sejumlah perbankan mulai mempersiapkan diri. Salah satunya dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan menyiapkan uang tunai sekitar Rp 31,3 triliun atau naik 10,5 persen dibandingkan proyeksi tahun lalu.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menyebut, langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang, terutama saat pembayaran gaji dan tunjangan hari raya (THR) aparatur sipil negara (ASN). Selama periode tersebut, kebutuhan ATM Bank Mandiri diprediksi mencapai Rp 1,7 triliun per hari.
”Guna mendukung penyaluran uang tunai ke masyarakat, kami juga telah mengoptimalisasi pengisian 12.874 mesin ATM/CRM Bank Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia sejak awal bulan ini hingga saat libur Lebaran,” kata Ali dalam keterangan resminya, Senin (18/3/2024).
Selain mesin ATM, Bank Mandiri juga mengoptimalkan kanal-kanal pembayaran secara daring untuk membantu transaksi nasabah, antara lain dengan mesin EDC dan aplikasi Livin’ by Mandiri. Oleh sebab itu, Bank Mandiri memastikan likuiditas pada rekening settlement dana (RSD) untuk mengantisipasi lonjakan transaksi BI FAST pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tersebut.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI juga turut memastikan ketersediaan kas menjelang libur lebaran selama 6-15 April 2024 dengan menyiapkan uang tunai senilai Rp 34 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan kebutuhan periode yang sama tahun lalu.
”Terjadi kenaikan 5,3 persen secara year on year (tahunan) pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun lalu karena perbedaan masa libur periode Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) yang sebelumnya 7 hari menjadi 10 hari di tahun ini,” kata Senior Executive Vice President Operation BRI Nyoman Sugiriyasa dalam keterangan resminya.
Nyoman menilai, kecepatan perputaran uang tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena selama periode Ramadhan dan Lebaran, tingkat konsumsi rumah tangga mencapai titik tertingginya selama setahun. Oleh sebab itu, BRI memastikan ketersediaan likuiditas cukup untuk memenuhi kebutuhan uang kartal nasabah.