Saham PIK dan BSD Naik Setelah Pemerintah Tetapkan Jadi PSN
Total investasi bisa mencapai sekitar Rp 40 triliun dan akan dibangun mulai 2024, dan ditargetkan selesai tahun 2060.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga saham perseroan pengelola kawasan Pantai Indah Kapuk Dua dan Bumi Serpong Damai naik setelah pemerintah mengumumkan penetapan Proyek Strategis Nasional di kawasan sekitar Jakarta tersebut. Proyek jangka panjang itu menargetkan tema pembangunan dengan konsep berbeda, dari pariwisata hingga kawasan terpadu kesehatan.
Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Dua meliputi Jakarta Utara dan Tangerang di Banten diketahui dikelola oleh perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Adapun pengelola kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) di Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten, adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Dua kawasan tersebut menjadi perbincangan setelah pemerintah pada Senin (18/3/2024) mengumumkan penambahan 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru yang pendanaannya murni oleh swasta, termasuk PIK dan BSD.
Pengumuman itu lantas membuat harga saham kedua emiten terus naik. Pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (25/3/2024), harga saham PANI naik 3,76 persen ke harga Rp 5.525 per lembar. Harga melonjak cukup tajam dalam sepekan terakhir dari Rp 5.100 per lembar saham pada Selasa (19/3/2024).
Demikian juga dengan harga saham BSDE naik 3 persen hingga Rp 1.010 per lembar daripada perdagangan pada akhir pekan lalu. Dibandingkan dengan pekan sebelumnya, harga saham itu masih di kisaran Rp 950 per lembar.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH-Project, William Hartanto, memantau, kenaikan ini terjadi sejak ramai pemberitaan mengenai penunjukan kawasan BSD dan PIK sebagai lokasi PSN. Ia memperkirakan harga saham PANI bisa positif menguat hingga ke level tertinggi di Rp 6.150. ”Tren kenaikan PANI sudah terlihat sejak awal bulan,” ujarnya.
Sementara itu, harga saham BSDE bisa naik ke level Rp 1.075-Rp 1.200 dengan level support di Rp 985. ”Tren harga saham ini menurun, tetapi berhasil mempertahankan support,” ujarnya.
Sekretaris Korporasi PANI Christy Grassela menjelaskan kepada Kompas, saat ini pihaknya telah mengkaji dan memfinalisasi PSN tersebut. Daerah PIK 2 yang direncanakan sebagai PSN mencapai luas 1.755 hektar. Di kawasan itu akan dibangun berbagai fasilitas publik baru dengan konsep green area dan eco-city.
Salah satu bagian dari proyek tersebut adalah Taman Bhineka yang akan mengusung keragaman religi dan sikap toleransi. Taman ini berada di kawasan Indonesia Safari, destinasi wisata alam yang dapat diakses oleh umum. Taman akan dilengkapi fasilitas penunjang yang diperlukan untuk mempermudah wisatawan berkunjung termasuk hotel, restoran, dan fasilitas lain yang berhubungan dengan wisata safari. Kemudian, ada Golf Course yang dirancang untuk dapat mengakomodasi 27 holes dengan skala desain bertaraf internasional.
Dalam perencanaan, total investasi tersebut akan menggunakan dana dari pihak swasta dan tidak ditargetkan menggunakan APBN/APBD.
Christy juga menyebut, ini juga meliputi wisata mangrove sebagai destinasi wisata alam yang berbasis pesisir pantai. Lalu, sirkuit internasional untuk menyasar segmen eksklusif, yakni para pencinta otomotif, dan direncanakan untuk lokasi balap berskala nasional dan internasional. Kemudian, Eco Tourism yang dapat mencakup resor yang bertema pesisir pantai, taman terbuka dan dalam ruangan dengan target segmen wisata eco-tourism.
”Perhitungan sementara total investasi dapat mencapai sekitar Rp 40 triliun dan akan dibangun mulai tahun 2024 dan ditargetkan selesai pada tahun 2060. Dalam perencanaan, total investasi tersebut akan menggunakan dana dari pihak swasta dan tidak ditargetkan menggunakan APBN/APBD,” ujarnya.
Investasi untuk pengerjaan proyek tersebut, kata Christy, akan dibuka untuk investor swasta atau asing yang berminat menanamkan modalnya di PSN PIK 2. ”Masih terbuka untuk investasi dari pihak luar karena mempertimbangkan waktu pengerjaan. Sementara untuk tahun ini dikerjakan oleh PIK 2 dulu,” ujarnya.
Proyek ini ditargetkan mampu menyerap 30.000 lapangan kerja baru. Kemudian, mampu menarik wisatawan domestik ataupun asing sekitar 10 juta wisatawan per tahun. Aktivitas ekonomi di sana juga diperhitungkan dapat berkontribusi kepada pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam berbagai bentuk pajak (PPn, PBB, PB1, Pph).
Pemanfaatan proyek ini diharapkan bisa memeratakan distribusi pembangunan di luar DKI Jakarta sehingga mengurangi kesenjangan pendapatan di seluruh lapisan masyarakat, memperkecil kesenjangan antarwilayah, pemerataan infrastruktur sehingga dapat menunjang tercapainya Indonesia Emas pada tahun 2045.
Pendidikan, ”biomedical”, dan digital
Adapun di BSD akan dibangun kawasan terpadu kesehatan yang akan menyerap investasi Rp 18,54 triliun. Proyek ini akan didukung surat rekomendasi Menteri Kesehatan terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) di BSD City, Kabupaten Tangerang, seluas 59,6 hektar. Pengembangannya fokus pada pendidikan-biomedical–digital (Kompas.id, 24/3/2024).
Proyek ini juga sejalan dengan rencana pengembangan Biomedical Campus di BSD City untuk mendukung program pengembangan kualitas pendidikan dan kualitas penanganan kesehatan secara nasional sampai 30 tahun ke depan.
Secara keseluruhan proyek ini diperkirakan menyerap 10.065 tenaga kerja secara langsung ataupun tidak langsung, estimasi penghematan devisa Rp 10,1 triliun, dan perolehan devisa Rp 5,6 triliun dari pengembangan layanan kesehatan dan biomedical.
Prospek jangka panjang
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, dalam keterangannya, berpendapat, penunjukan dan pengerjaan PSN kepada kawasan yang dikelola dua emiten tersebut akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan kinerja perseroan terkait dengan marketing penjualan. ”Karena ini menjadi bagian dari prospek yang positif dalam jangka panjang,” katanya.
Ia yakin proyek ini bisa dijalankan karena BSDE memiliki cadangan lahan yang besar. BSD tercatat memiliki cadangan lahan hingga 3.848 hektar. Sementara, kata Nafan, PANI juga memiliki nilai plus karena posisinya yang berada di tepi laut. Lokasi ini membuat perseroan dapat melakukan reklamasi untuk berekspansi dalam pengembangan properti. ”Ini juga sekaligus berperan sebagai Giant Sea Wall supaya bisa mencegah kebanjiran di Jakarta akibat pasang laut,” ujarnya.
Selain sentimen PSN, saat ini ia juga menilai, investor perseroan itu mendapatkan kejelasan akan prospek bisnis ke depan setelah Bank Indonesia berencana mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter terkait penurunan suku bunga. ”Tujuannya supaya bisa meningkatkan permintaan kredit terutama dalam hal Kredit pemilikan rumah (KPR) ataupun KPA,” kata Nafan.