Tiktok dan Prabowo-Gibran Jadi Juara di Gelanggang Media Sosial
Pasangan Prabowo-Gibran dan Tiktok menjadi juara di gelangangg media sosial saat pemilu 2024.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aplikasi Tiktok, sesuai data para operator telekomunikasi seluler, tercatat paling banyak digunakan saat hari pemungutan suara pemilu serentak 2024. Rata-rata lalu lintas pemakaian aplikasi ini, di semua jaringan operator, melejit dibandingkan dengan hari biasa.
Berdasarkan data Telkomsel, lalu lintas (traffic) pemakaian aplikasi digital terfavorit pada hari pencoblosan, Rabu (14/2/2024), adalah Tiktok yang naik 21 persen ketimbang hari biasa. Berikutnya adalah Instagram yang naik 13,7 persen, Whatsapp naik 6,5 persen, Facebook naik 6,2 persen, dan Youtube yang naik 4,2 persen.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Data Telkomsel menunjukkan, lalu lintas (traffic) pemakaian aplikasi digital terfavorit pada hari pencoblosan, Rabu (14/2/2024), adalah Tiktok yang naik 21 persen dibanding hari biasa.
Pada periode sama, XL Axiata merinci, kenaikan traffic aplikasi tertinggi terjadi pada Tiktok, yakni 20 persen dibanding hari biasa. Aplikasi berikutnya adalah Instagram dan Whatsapp yang sama-sama naik 16 persen, serta Youtube yang naik 9 persen.
Adapun Indosat Ooredoo Hutchison merilis daftar lima aplikasi yang paling banyak digunakan selama periode pemilu serentak 2024. Di urutan pertama adalah Tiktok. Urutan selanjutnya diisi berturut-turut oleh Facebook, Youtube, Whatsapp, dan Instagram.
Indosat Ooredoo Hutchison tidak merinci detail kenaikan traffic dari masing-masing aplikasi itu. Operator telekomunikasi seluler ini hanya menyebutkan, kenaikan traffic data internet pelanggan naik 12 persen pada 14 Februari 2024.
Konsumsi layanan melonjak
Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel Saki H Bramono, akhir pekan lalu, di Jakarta, mengatakan, pada hari pemungutan suara, traffic konsumsi layanan data atau payload Telkomsel mencapai 54,14 petabyte atau meningkat 8,41 persen dibandingkan rerata payload pada hari biasa selama 2024.
Lonjakan ini didorong peningkatan aktivitas pelanggan yang memanfaatkan layanan digital, seperti akses video, media sosial, dan berselancar di mesin pencari. ”Seluruh aktivitas digital pelanggan tersebut didorong keinginan pelanggan mencari distribusi informasi hasil quick count,” katanya.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Reza Mirza menyampaikan, hasil monitoring menunjukkan puncak kenaikan traffic layanan data terjadi pada hari pencoblosan per 14 Februari 2024. Kenaikannya mencapai 11 persen dibandingkan kondisi hari biasa.
Kenaikan konsumsi data tertinggi selama Pemilu 2024 terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 15 persen. Berikutnya adalah Sumatera Utara sebesar 13 persen dan Jawa Barat sebesar 11 persen.
Pemerhati komunikasi digital, Firman Kurniawan, saat dihubungi pada Minggu (25/2/2024) di Jakarta berpendapat, media sosial yang banyak digunakan generasi Z (berusia 18–27 tahun) dan generasi milenial (berumur 28-44 tahun) adalah Tiktok. Masing-masing pasangan calon (paslon) presiden - wakil presiden sudah memahami peta pengguna media sosial.
Sesuai data Komisi Pemilihan Umum, sebanyak 33,60 persen dari total daftar pemilih tetap merupakan generasi milenial. Sebanyak 22,85 persen dari total daftar pemilih tetap merupakan generasi Z.
Konten-konten dari Tiktok-lah yang mendominasi pembentukan pemahaman masyarakat terhadap kandidat saat pemilu.
”Maka, konten-konten dari Tiktok-lah yang mendominasi pembentukan pemahaman masyarakat terhadap kandidat saat pemilu. Paslon nomor urut 2, misalnya, menggunakan Tiktok dengan cara membangun konten-konten bertema ringan dan konkret, seperti gemoy, gaspol, dan makan siang gratis,” ujar Firman.
Konten bertema ringan dan konkret, Firman menambahkan, memang khas Tiktok. Oleh sebab itu, jika ada paslon presiden-wakil presiden menggunakannya, konten akan langsung masuk sasaran.
Yang melek, yang awam
Sementara itu, dosen Pemilu Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Titi Anggraini, berpendapat, tren pemakaian media sosial selama proses pemilu dan di luar pemilu secara global sekarang mengarah kepada Tiktok. Ini terkonfirmasi pada pemilu di Thailand dan Filipina.
Kendati melarang iklan politik komersial di platformnya, Tiktok tidak melarang penggunanya membuat konten sosialisasi pemilu. Ditambah lagi, ada tren pemilih tetap menyukai konten-konten kampanye ataupun sosialisasi pemilu yang berkonsep audiovisual.
Pengguna X (dulu Twitter), misalnya, cenderung melek politik dan senang berdiskusi mendalam. Sementara pengguna Tiktok lebih umum, awam, dari segala latar belakang usia dan karakter pemilih.
Keragaman fitur Tiktok menjawab tren tersebut. Hal inilah yang dimanfaatkan kandidat paslon presiden-wakil presiden sampai calon anggota legislatif.
”Karakter pengguna media sosial lain dengan Tiktok berbeda. Pengguna X (dulu Twitter), misalnya, cenderung melek politik dan senang berdiskusi mendalam. Sementara pengguna Tiktok lebih umum, awam, dari segala latar belakang usia, dan karakter pemilih,” ucap Titi.
Drone Emprit, dalam laporan analisis konten dan interaksi pascadebat kelima calon presiden di Tiktok, mengatakan, pengguna Tiktok cenderung menyukai dan berinteraksi dengan video yang menciptakan koneksi pribadi dan membangkitkan emosi, baik melalui pesan yang mengandung empati maupun melalui pembahasan isu-isu penting.
Sebagai contoh, caption penutupan debat Anies yang ”mengandung bawang” dan Prabowo yang meminta maaf terbukti sangat populer. Video Prabowo yang meminta maaf bahkan muncul empat kali di akun cerita viral dan media.
Sepanjang 4–5 Februari 2024, paslon presiden-wakil presiden nomor urut 2 mencatat volume interaksi terbanyak di Tiktok, yakni 56,7 juta. Berikutnya adalah paslon nomor urut 1 dengan 49,7 juta interaksi dan paslon nomor urut 3 dengan 47,1 juta interaksi.
Dilihat dari pembagian interaksi, pasangan Prabowo -Gibran memiliki porsi terbesar, yakni 37 persen. Pasangan Anies -Cak Imin mengambil porsi 32 persen dan pasangan Ganjar -Mahfud MD mengambil porsi 31 persen.
Hal ini menandakan pasangan Anies-Cak Imin lebih sering dibicarakan. Namun konten yang berkaitan dengan Prabowo-Gibran lebih menarik atau mendorong keterlibatan yang lebih besar dari pengguna Tiktok.