logo Kompas.id
EkonomiPelaku Usaha Apresiasi Hitung ...
Iklan

Pelaku Usaha Apresiasi Hitung Cepat ”Kompas” dan Harapkan Stabilitas

Inisiatif ”quick count” Pilpres 2024 oleh ”Kompas” mendapat apresiasi dari dunia usaha.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
· 3 menit baca
Tim Pusat Data melakukan simulasi hitung cepat (<i>quick count</i>) Litbang <i>Kompas </i>2024 pada pemilihan presiden dan legislatif di Menara Kompas, Jakarta, Senin (12/2/2024).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Tim Pusat Data melakukan simulasi hitung cepat (quick count) Litbang Kompas 2024 pada pemilihan presiden dan legislatif di Menara Kompas, Jakarta, Senin (12/2/2024).

JAKARTA, KOMPAS – Dunia usaha mengapresiasi inisiatif penghitungan cepat (quick count) pada Pemilihan Presiden 2024 yang dilakukan oleh Kompas. Para pelaku usaha berharap seluruh proses pemilu dapat berjalan dengan lancar demi menjaga stabilitas politik dan stabilitas keamanan untuk menjamin keberlangsungan usaha.

Sebagai informasi, hasil hitung cepat Kompas memprediksi bahwa pemilihan presiden (pilpres) pada Pemilihan Umum 2024 akan berlangsung hanya dalam satu putaran. Ini karena pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Hingga pukul 15.45, sebanyak 80 persen sampel suara dari 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) telah masuk dan dihitung Litbang Kompas dengan hasil 25,2 persen suara untuk pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin; 58,82 persen suara untuk nomor urut 2, Prabowo-Gibran; dan 15,97 persen suara untuk nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.

CEO Sintesa Group sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani mengapresiasi metode hitung cepat Kompas dilakukan berdasarkan sampel data pemilih dalam negeri yang tersebar di 38 provinsi. Ia percaya, Litbang Kompas telah memvalidasi data untuk menghindari kesalahan nonteknis untuk mendapatkan hasil penghitungan valid akurat.

”Tentu hasil quick count masih akan dinamis. Kita perlu menunggu hasil pengumuman resmi KPU (Komisi Pemilihan Umum) dari rekapitulasi suara tanggal 15 Februari-20 Maret mendatang. Tapi, bagaimanapun, hasil quick count memberi gambaran hasil pemilu dengan menghitung hasil TPS target,” tuturnya di Jakarta, Rabu (14/2/2024).

Raihan suara hitung cepat <i>Kompas</i>, Rabu (14/2/2024) pukul 16.37 WIB.
LITBANG KOMPAS

Raihan suara hitung cepat Kompas, Rabu (14/2/2024) pukul 16.37 WIB.

Baik pilpres berlangsung satu putaran maupun dua putaran, Shinta mengatakan, segenap pelaku usaha berharap proses pemilu yang berlangsung dapat berjalan dengan lancar demi menjamin kepastian politik, kepastian hukum, serta kelanjutan siapa yang akan memimpin negara ini.

Hal tersebut dinilai krusial untuk menunjang iklim investasi Indonesia. Kita melihat bahwa sepanjang tahun politik, investor sudah memilih wait and see dalam melakukan investasi. Belum lagi berkaca pada pengalaman Pemilu 2014, beberapa bulan seusai penetapan pemilu putaran pertama, IHSG langsung turun, dana asing dari pasar saham juga keluar.

Tapi, bagaimanapun, hasil quick count memberi gambaran hasil pemilu dengan menghitung hasil TPS target.

Jika hasil perhitungan aktual nantinya benar menunjukkan satu putaran, lanjut Shinta, tentunya ini akan menguntungkan dari segi kepastian hukum dan kebijakan investasi mengingat kepemimpinan presiden yang baru sudah terpilih dengan waktu yang cepat.

”Ini akan berdampak besar pada perekonomian, berhubung investor dan pelaku usaha sudah mengetahui siapa pemimpinnya dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan sejak dini. Jadi, yang kita perlu lakukan sekarang ialah menunggu hasil resmi yang akan dikeluarkan KPU,” ujarnya.

Iklan
Shinta Kamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
KOMPAS/ERIKA KURNIA

Shinta Kamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Sementara itu, Pelaksana Harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi mengapresiasi Litbang Kompas dan sejumlah lembaga lain yang telah mendeklarasikan hasil hitung cepat dari Pilpres 2024.

Meski begitu, Kadin Indonesia berpegang teguh pada prinsip netralitas dalam kontestasi Pemilu 2024 dan mengakui hanya hasil resmi KPU yang menentukan pemenang pemilu secara sah.

Kadin Indonesia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menghormati proses pemilihan umum dengan menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU dan tidak membuat kegaduhan dengan memprovokasi pihak-pihak lain.

Baca juga: ”Quick Count” Litbang Kompas: Pilpres Satu Putaran, Prabowo-Gibran Unggul

”Kami berharap proses pengumuman pemilu berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan perdamaian, guna menjaga stabilitas sosial, politik, dan ekonomi negara,” kata Yukki.

Pelaksana Harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi pada acara Pencanangan Gerakan Bersama Entaskan Stunting (Beres) kerja sama Kadin dengan Kelompok Kompas-Gramedia di Studio Kompas TV, Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Pelaksana Harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi pada acara Pencanangan Gerakan Bersama Entaskan Stunting (Beres) kerja sama Kadin dengan Kelompok Kompas-Gramedia di Studio Kompas TV, Palmerah Selatan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menyebutkan, dari sudut pandang pengusaha ritel, pilpres yang berlangsung satu putaran bisa lebih efisien sehingga anggaran yang disiapkan untuk putaran kedua dapat dialihkan untuk pos belanja lain yang bisa mendorong ekonomi dan konsumsi masyarakat.

”Dari segi efisiensi sebenarnya kalau di masa depan pemilu bisa dilakukan secara digital juga akan lebih baik karena bisa menghemat uang negara begitu besar sehingga kita bisa menggunakan anggaran belanjanya untuk yang lain,” ucapnya.

Berbeda dengan Budihardjo, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Ahmad Mughira Nurhani menuturkan, secara bisnis sektor percetakan berharap pilpres bisa berlangsung dua putaran agar dunia usaha percetakan bisa mengompensasi kelesuan di tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19.

”Namun, hasil quick count Kompas menunjukkan pasangan calon 02 akan menang satu putaran. Kami masih menunggu hasil resmi KPU dan kami berharap apa pun hasilnya stabilitas politik dan keamanan tetap terjaga,” ujarnya.

Operator mencetak stiker bakal calon anggota legislatif untuk di-<i>branding </i>pada kendaraan roda empat, di percetakan Surya, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Bisnis percetakan digital untuk kebutuhan kampanye Pemilu 2024 menggeliat. Banyak bakal calon anggota legislatif berlomba mengenalkan dirinya kepada masyarakat melalui beragam platform.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Operator mencetak stiker bakal calon anggota legislatif untuk di-branding pada kendaraan roda empat, di percetakan Surya, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Bisnis percetakan digital untuk kebutuhan kampanye Pemilu 2024 menggeliat. Banyak bakal calon anggota legislatif berlomba mengenalkan dirinya kepada masyarakat melalui beragam platform.

Direktur Utama Perusahaan Otobus (PO) SAN dan Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mewakili pelaku usaha di sektor transportasi berharap pemilu dapat berlangsung satu putaran agar jalannya pilpres tidak terlalu membuang energi, waktu, dan biaya yang dampaknya bisa membebani berbagai lapisan masyarakat.

”Saya berharap, semoga pemimpin terpilih nanti lebih memperhatikan industri transportasi darat khususnya. Pemerintah harus mengakui kalau industri transportasi darat ini sangat berkontribusi terhadap ekonomi mikro negara kita,” ucapnya.

Baca juga: Pemilu Indonesia dalam Angka, Pesta Demokrasi Satu Hari Terbesar di Dunia

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000