logo Kompas.id
EkonomiBenang Kusut Ekonomi Biaya...
Iklan

Benang Kusut Ekonomi Biaya Tinggi di Indonesia

Investasi selaku motor pertumbuhan ekonomi yang solid belum mampu mendongkrak ekonomi lepas dari jebakan 5 persen.

Oleh
AGNES THEODORA
· 4 menit baca
Ilustrasi - Pembangunan jalan tol ruas Kartasura-Klaten di Desa Ngabeyan, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2023). Ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 kilometer ini merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara Internasional Yogyakarta sejauh 96,57 kilometer.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Ilustrasi - Pembangunan jalan tol ruas Kartasura-Klaten di Desa Ngabeyan, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2023). Ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 kilometer ini merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bandara Internasional Yogyakarta sejauh 96,57 kilometer.

JAKARTA, KOMPAS — Berbagai langkah reformasi struktural dan pembangunan infrastruktur besar-besaran yang dilakukan pemerintah dalam sembilan tahun terakhir tidak mampu mengungkit pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan di kisaran 5 persen. Ekonomi Indonesia masih saja berbiaya tinggi, yang berakar dari praktik korupsi dan biaya logistik yang tinggi.

Setidaknya sudah 11 tahun terakhir ini perekonomian Indonesia stagnan di kisaran 5 persen. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode pertama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (tahun 2014-2019) adalah 5,03 persen. Sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi di periode kedua Jokowi-Ma’ruf Amin adalah 5,18 persen.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000