logo Kompas.id
EkonomiDunia Usaha Harapkan Situasi...
Iklan

Dunia Usaha Harapkan Situasi Kondusif Terjaga

Kalangan dunia usaha berharap pemilu berjalan lancar tanpa kegaduhan. Jika tidak, investasi bisa terhambat.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 3 menit baca
Seruan dari Kampus Belum Berhenti Meminta Presiden Jokowi Netral
KOMPAS

Seruan dari Kampus Belum Berhenti Meminta Presiden Jokowi Netral

JAKARTA, KOMPAS — Kalangan dunia usaha berharap menjelang pemungutan suara 14 Februari 2024 situasi keamanan tetap terjaga. Pencoblosan Pemilihan Umum 2024 yang tinggal kurang dari sepekan diharapkan berlangsung damai dan kondusif. Sebab, jika tidak, perekonomian nasional menjadi taruhannya.

Dinamika jelang pemilu menghangat akhir-akhir ini. Gerakan penyelamatan demokrasi bergaung dari sejumlah perguruan tinggi, yang diawali dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang kemudian meluas di berbagai kampus di Indonesia. Forum Rektor Indonesia pun telah menyerukan pemilu damai dengan menolak provokasi.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Di Jakarta, Rabu (7/2/2024), sejumlah mahasiswa mengkritisi sikap politik Presiden Joko Widodo, di antaranya terkait ketidaknetralan Presiden, dengan melakukan long march dari Universitas Trisakti ke kawasan Harmoni.

Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang, yang dihubungi di Jakarta, Kamis (8/2/2024), mengatakan, para pelaku usaha mengharapkan pemilu dilaksanakan dengan damai, aman, nyaman, dan tertib. Sejumlah aksi yang muncul diharapkan tidak membuat situasi memanas, apalagi pemilu tinggal menghitung hari.

”Kita akan memasuki masa tenang pemilu. Kami harapkan tidak ada hal-hal yang membuat psikologi masyarakat ataupun pengusaha terganggu. Kalau (pemilu) ini bisa berjalan baik, aman, nyaman, dan demokratis, semua bisa tetap produktif. Calon-calon investor juga tidak khawatir dan saat mau masuk tidak wait and see,” ujar Sarman.

Baca juga: Pengusaha Berharap Pemilu Tanpa Gejolak

Topeng yang dikenakan seorang mahasiswa peserta aksi ketika demonstrasi dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan melakukan aksi<i> long march</i> menuju Istana Negara dari Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (7/2/2024). Aksi para mahasiswa ini mengritisi sikap politik Presiden Joko Widodo yang membuat kegaduhan menjelang Pemilu 2024.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Topeng yang dikenakan seorang mahasiswa peserta aksi ketika demonstrasi dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta dan melakukan aksi long march menuju Istana Negara dari Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (7/2/2024). Aksi para mahasiswa ini mengritisi sikap politik Presiden Joko Widodo yang membuat kegaduhan menjelang Pemilu 2024.

Sarman berharap semua pihak, dari pasangan calon calon presiden dan calon wakil presiden mana pun, untuk bersama-sama menjaga situasi dengan tak membuat pernyataan ataupun tindakan kontroversial. Begitu pun pihak-pihak lainnya, termasuk masyarakat. Sebab, menjadi tugas bersama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, yang sebesar 5,05 persen sepanjang tahun 2023.

Menurut dia, tren positif pertumbuhan ekonomi pascapandemi Covid-19 menjadi modal penting agar pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi pada 2024. ”Pertumbuhan ekonomi saat ini mesti disyukuri. Di saat (pertumbuhan ekonomi) dunia belum bergerak signifikan, kita sudah di atas 5 persen. Jadi, kami harap elite politik menciptakan kesejukan demi kesatuan bangsa,” katanya.

Iklan

Kami harap elite politik menciptakan kesejukan demi kesatuan bangsa.

Ia menambahkan, masyarakat sudah mendengar tawaran visi-misi dari masing-masing capres-cawapres sehingga dapat menilai dan dituangkan dalam pencoblosan pada 14 Februari 2024. ”Mau satu ataupun dua putaran, yang penting kita harus menjaga agar semua berjalan tenang, aman, dan kondusif. Sebab, (jika tidak) ini pertaruhannya perekonomian Indonesia,” kata Sarman.

https://cdn-assetd.kompas.id/382xmpJwEJbVG6NPhfrFAOGElVQ=/1024x728/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F05%2F0af332ee-230a-4fa8-9b5a-f91ec96a6319_png.png

Lihat program

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi juga berharap semua pihak menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 tanpa ada kegaduhan. Apabila semua berjalan lancar, pemilu akan menghasilkan pemimpin yang membawa kemajuan bagi bangsa dan negara.

Namun, jika terjadi kegaduhan, sudah pasti ekonomi bakal terdampak. Itu terhitung dampak pada iklim investasi, termasuk di Jateng yang, menurut dia, selama ini telah berjalan baik dan kondusif.

”Investor asing ataupun dalam negeri sekarang ini sedang wait and see siapa yang akan menjadi presiden. Cocok atau tidak. Oleh karena itu, kami sebagai pengusaha ingin ada ketenteraman dan kedamaian. Biar masyarakat menentukan pilihan dengan hati nuraninya. Kan sudah ditawarkan program-programnya (sehingga bisa dinilai),” ujar Frans.

Baca juga: Pengusaha Ingatkan Pemilu Krusial untuk Raih Indonesia Maju 2045

Bagaimanapun, kata Frans, investasi ialah salah satu syarat bagi Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi untuk lebih tinggi. Kedamaian pemilu akan menjadi sinyal positif, terutama bagai para calon investor asing, untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia.

Bunga tabebuya menghiasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (13/11/2023). Bunga tabebuya yang bermekaran turut mempercantik kawasan pedestrian di Jakarta. Warna-warni tabebuya yang mirip dengan bunga sakura seolah menghadirkan nuansa Jepang di Jakarta.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Bunga tabebuya menghiasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (13/11/2023). Bunga tabebuya yang bermekaran turut mempercantik kawasan pedestrian di Jakarta. Warna-warni tabebuya yang mirip dengan bunga sakura seolah menghadirkan nuansa Jepang di Jakarta.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 5,05 persen. Sepanjang triwulan IV-2023 (Oktober-Desember 2023), nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku adalah Rp 5.114,8 triliun, sementara PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.988,5 triliun (Kompas.id, 5/2/2024).

Sebelumnya, CEO Wyr Solution Theodorus Wiryawan mengatakan, dalam bisnis secara umum, yang dibutuhkan ialah kepastian. Apabila pemilu selesai dan berjalan lancar, selanjutnya ”mesin” dalam dunia usaha dapat berjalan kembali. Kalaupun pemilu akhirnya mesti dilangsungkan dua putaran, penting untuk memastikan agar tensi tidak meninggi sehingga kegiatan tetap bisa berjalan.

Harapan bagi dunia usaha, kata Wiryawan, baru akan muncul setelah pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru serta terbentuknya kabinet pemerintahan. Namun, pada Pemilu 2024, hal tersebut baru akan terjadi di akhir tahun atau saat aktivitas bisnis sudah menurun. Dunia bisnis pun berharap dampak pemilu ditekan seminimal mungkin. Artinya, tidak banyak gejolak terjadi.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000