Bank Mandiri: Empat Sektor Ekonomi Ini Punya Prospek Cerah
Sektor-sektor ini memiliki ruang pertumbuhan yang besar di mana potensi ruang permintaan masih tinggi sementara pasokannya belum bisa mengimbangi.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim ekonom Bank Mandiri menilai ada empat sektor ekonomi yang memiliki potensi besar di masa mendatang. Keempat sektor itu meliputi telekomunikasi, jasa kesehatan, hilirisasi manufaktur, dan kawasan industri.
Head of Industry Regional Research Bank Mandiri, Dendi Ramdani, mengatakan, ada empat sektor ekonomi yang punya potensi yang sangat besar untuk jangka panjang. Adapun dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan, keempat sektor ini punya potensi yang sangat besar ke depan.
Keempat sektor itu meliputi telekomunikasi, jasa kesehatan, hilirisasi manufaktur, dan kawasan industri.
”Empat sektor ini adalah telekomunikasi, jasa kesehatan, hilirisasi manufaktur (nikel, tembaga, bauksit), dan kawasan industri,” ujar Dendi dihubungi Rabu (20/12/2023).
Alasannya, sektor-sektor ini memiliki ruang pertumbuhan yang besar. Ini mengingat potensi ruang permintaan masih tinggi sedangkan pasokannya belum bisa mengimbangi.
Ia menjelaskan, empat sektor ini memiliki ruang pertumbuhan yang besar ke depan. Alasannya, permintaan di sektor ini masih bisa bertumbuh pesat sementara pasokannya belum mengimbangi.
Industri telekomunikasi misalnya, konsumsi data per orang per bulan Indonesia rata-rata sebesar 16 gigabita. Sementara negara maju sudah mencapai 30-50 gigabita per orang per bulan.
Digitalisasi di Indonesia belum merata dan baru dinikmati di sejumlah kota besar saja. Namun, di sejumlah daerah, digitalisasi terus bertumbuh, khususnya terpacu pasca pandemi.
Digitalisasi di Indonesia belum merata dan baru dinikmati di sejumlah kota besar saja.
Potensi pertumbuhan diperkirakan juga akan dicatat industri jasa kesehatan. Program jaminan kesehatan nasional dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuat pelayanan kesehatan menjadi kewajiban negara.
Saat ini, pasokan rumah sakit beserta dokter dan peralatan medis masih kurang. Sementara permintaan layanan kesehatan terus meningkat.
Hilirisasi industri juga dipekirakan akan punya potensi pertumbuhan yang menarik di masa depan. Sebab, kekayaan cadangan mineral di Indonesia membuat industri ini punya keunggulan bahan baku. Adapun dengan proses industrialisasi yang tepat, bahan baku ini bisa memperoleh nilai tambah.
Hilirisasi mineral logam bisa diolah menjadi bahan baku pembuatan baterai. Kebutuhan komoditas ini sedang meningkat lantaran terus menanjaknya permintaan kendaraan listrik yang membutuhkan baterai dalam komponennya. Ini yang membuat ruang pertumbuhan hilirisasi mineral punya ruang pertumbuhan yang besar di masa datang.
Sektor keempat yang punya nilai potensi pertumbuhan yang besar di masa depan adalah pengembangan kawasan industri. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, menyebutkan, pabrik wajib terkonsentrasi di dalam suatu kawasan industri.
Tujuannya agar infrastruktur listrik, gas, dan pengolahan limbah bisa terpusat sehingga menciptakan efisiensi dan daya saing. Selain itu, permintaan kawasan industri juga ditopang pengembangan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sejumlah daerah.
Dihubungi Rabu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Agraria, Tata Ruang, dan Kawasan, Sanny Iskandar, mengatakan, perkiraan sektor-sektor ini memang punya potensi pertumbuhan yang cerah. Sebab, keempat sektor itu masih memiliki ruang yang besar untuk terus dikembangkan.
Ia memberi catatan, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa besar baik mineral pertambangan, perkebunan, hingga kelautan. Ini sebuah kekayaan yang bisa diolah sehingga memberikan nilai tambah untuk Indonesia.
”Jadi ini memang perlu hilirisasi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam,” ujarnya.
Kebutuhan akan hilirisasi sumber daya alam, Sanny menambahkan, membutuhkan banyak pabrik pengolahan. Di sinilah, muncul kebutuhan pengembangan kawasan industri. Ini agar industri yang terbangun bisa terkonsentrasi dan memiliki efisiensi karena berada dalam kawasan yang memiliki infrastruktur yang telah terintegrasi.