Peluang Kolaborasi Bank Jago, Tokopedia, dan Tiktok
Seiring dengan meningkatnya transaksi di kedua lokapasar tersebut, kebutuhan pembayaran dan pembiayaan juga akan meningkat.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI, MUHAMMAD FAJAR MARTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Investasi Tiktok di Tokopedia sebesar 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24,3 triliun berbentuk injeksi modal melalui penerbitan saham dan promes berpotensi juga mendatangkan peluang bagi Bank Jago. Peluang kolaborasi antara Bank Jago, Tokopedia, dan Tiktok akan memperkuat ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
”Kami belum mengetahui rincian kesepakatan itu, tapi kami merasa ini adalah sebuah kesempatan, salah satu hal yang positif. Karena ini dua kolaborasi dari dua sistem yang besar, saya percaya akan memberikan banyak manfaat bagi pengguna ekosistem GoTo dan Tiktok,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung pada temu media di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Adapun Gojek memegang 22 persen saham Bank Jago. Arief mengatakan, kolaborasi di antara kedua lokapasar ini akan meningkatkan gross merchandise value (GMV) yang akan mengoptimalkan berbagai bisnis dalam ekosistem GoTo.
Seiring dengan meningkatnya transaksi di kedua lokapasar tersebut, kebutuhan pembayaran dan pembiayaan juga akan meningkat. Arief berharap perkembangan tersebut dapat memanfaatkan platform Bank Jago.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli dan Robertus Hardy, dalam risetnya menyebutkan, investasi Tiktok pada Tokopedia tersebut berpotensi menjadikan Tokopedia sebagai pemimpin platform lokapasar di Indonesia. Menurut data dari Momentum Works, Tiktok Shop memiliki pangsa pasar 5 persen dari total GMV di Indonesia pada 2022 sebelum model bisnisnya dilarang pemerintah. Sementara Shopee memiliki pangsa pasar 36 persen dan Tokopedia 35 persen.
”Injeksi modal yang disuntikkan oleh Tiktok membuat beban GoTo menjadi lebih ringan dalam membiayai Tokopedia. Di sisi lain, GoTo juga akan merasakan pertumbuhan berkelanjutan dari Tokopedia,” demikian riset tersebut. Di sisi lain, ada kekhawatiran tentang terdilusinya kepemilikan GoTo di Tokopedia dan penurunan valuasi Tokopedia.
Pada akhir perdagangan Selasa (12/12/2023), harga saham Bank Jago meningkat 15,76 persen menjadi Rp 3.600 per saham. Sementara harga saham GoTo naik 9,3 persen menjadi Rp 94 per saham.
Perkembangan digital
Karim Siregar, mantan Direktur Utama Bank Jago yang saat ini menjadi Chairman DeKatalis Digital Lab, salah satu mitra Bank Jago, mengatakan, sebagai bank berbasis digital, Bank Jago akan terus berinovasi. Dalam 2,5 tahun ini, Bank Jago juga banyak melakukan penyesuaian internal.
”Banyak orang melihat Bank Jago hanya sebagai bank digital saja, padahal lebih dari itu,” kata Karim.
Pengumpulan data dan peningkatan keamanan siber merupakan beberapa hal yang terus ditingkatkan. ”Penunjang perkembangan paling kuat adalah kerja sama erat dalam ekosistem,” ujarnya.
Pekan lalu, Bank Jago meluncurkan GoPay Tabungan Syariah. Selain itu, Bank Jago juga membuat Jago Digital Academy bermitra dengan perguruan tinggi untuk mencetak mahasiswa yang paham tentang dunia digital dan siap bekerja setelah selesai kuliah.