Ketika Pengusaha Bertanya Pajak dan Lapangan Kerja kepada Anies dan Ganjar
Di hadapan anggota Apindo, para capres memaparkan visi dan misi bidang ekonomi dan menjawab pertanyaan para pengusaha.
Dua bulan menjelang pemilihan presiden pada 14 Februari 2024, para calon presiden berkampanye dengan menemui para pengusaha. Di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam wadah Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), para capres tak hanya berkesempatan memaparkan visi dan misi bidang ekonomi, tetapi juga menjawab berbagai pertanyaan para pengusaha perihal kebijakan mereka ke depan.
Dialog capres 2024 bertajuk ”Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029” yang diselenggarakan Apindo itu digelar di Gedung Bank Mega, Jakarta, Senin (11/12/2023). Hadir capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, sedangkan Prabowo Subianto tidak tampak.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Baik Anies maupun Ganjar diberi waktu 2 jam di atas panggung untuk memaparkan visi dan misi ekonomi mereka sekaligus menjawab pertanyaan para pengusaha. Dialog kedua capres ini dimoderatori pengusaha nasional Gita Wirjawan dan disaksikan ratusan pengusaha yang hadir.
Anies kebagian giliran tampil terlebih dahulu pada pukul 10.30-12.30. Pada kesempatan itu, capres nomor urut 1 itu memaparkan dua agenda strategis. Poin pertama adalah menciptakan iklim usaha yang kondusif dan transparan. Adapun poin kedua adalah mendorong reindustrialisasi.
Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah menghadirkan kepastian hukum, menurunkan biaya logistik yang mahal, dan mempersiapkan manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Selain itu, dia juga akan membangun keberpihakan pada industri lokal, menjadikan kota-kota di Indonesia sebagai pusat pertumbuhan, dan mengakselerasi transisi energi melalui pendekatan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha.
Baca juga : Pengusaha Ingatkan Pemilu Krusial untuk Raih Indonesia Maju 2045
Sementara itu, Ganjar mendapatkan giliran tampil kedua, yakni pada pukul 14.00 hingga 16.00. Capres nomor urut 3 ini menjelaskan, visi perekonomiannya adalah Hukum Tegak-Aparat Penegak Hukum Kuat untuk Ekonomi Tumbuh 7 Persen.
Menurut dia, agar Indonesia mampu mewujudkan impian menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi pada 2045, pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun itu harus tercapai dan tidak bisa ditawar. Untuk mencapai hal itu, pihaknya akan fokus melakukan optimalisasi ekonomi digital dan apa yang disebut upskilling sumber daya manusia (SDM).
Saat sesi pendalaman materi, Gita melontarkan sebuah pertanyaan menarik yang dilontarkan kepada Anies ataupun Ganjar. Gita mengatakan, dirinya sudah sering melihat capres baik dalam maupun luar negeri melontarkan janji-janji untuk menarik simpatik publik. Tapi, dirinya belum pernah melihat capres yang melontarkan ide bagaimana mereka bisa mendanai janji mereka.
”Bagaimana Anda sebagai capres mendanai kebutuhan fiskal kebijakan Anda? Saat ini tax ratio Indonesia hanya di kisaran 10 persen, lebih rendah dibandingkan negara-negara Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang di atas 30 persen. Bagaimana rezim perpajakan Anda ke depan?” Pertanyaan ini langsung disambut meriah para pengusaha yang hadir.
Anies menjawab, pendanaan tidak harus semuanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Untuk itu, dia mengharapkan adanya kolaborasi pemerintah dengan swasta. Menurut dia, kolaborasi itu bisa dilaksanakan melalui badan usaha milik negara (BUMN).
Bagaimana rezim perpajakan Anda ke depan?
Dia mengatakan, BUMN harus diarahkan bukan semata untuk pendapatan negara, melainkan juga bisa memberikan skala ekonomi kepada masyarakat. Dengan demikian, perekonomian bisa bertumbuh sehingga kenaikan pajak bisa diperoleh. Selain itu, pihaknya juga ingin mendorong perluasan basis perpajakan dengan mendorong kebangkitan industrialisasi, terutama dari sektor padat karya.
”Kami akan perkuat pengawasan hukum agar mencegah kebocoran dari sisi penerimaan negara. Selama ini pengawasan hukum berada di belanja negara, padahal mencegah di sisi penerimaan itu bisa meningkatkan anggaran lebih besar,” ujar Anies.
Sementara itu, Ganjar, saat menjawab pertanyaan yang sama dari Gita itu, mengatakan, pihaknya harus memperluas basis pajak dengan ekstensifikasi perpajakan. Pihaknya ingin memperluas basis pajak agar penerimaan negara bisa ditingkatkan.
Artinya, dia akan mencari pembayaran pajak dari pihak-pihak yang sebelumnya mengemplang pajak, bukan mencari tambahan pajak dari wajib pajak yang itu-itu saja. ”Jangan berburu di kebun binatang. Jangan memancing di kolam,” ujar Ganjar.
Pertanyaan lainnya yang cukup mengundang perhatian adalah mengenai bagaimana keduanya bisa membuka lapangan pekerjaan. Anies mengatakan, pihaknya akan mendorong sebanyak-banyaknya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa masuk dalam katalog pengadaan. Ini agar mereka bisa hidup berdaya. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong kebangkitan industri padat karya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Ganjar mengatakan, dengan penegakan hukum yang kuat, roda perekonomian akan berputar lebih cepat. Saat itulah, lanjut Ganjar, lapangan kerja akan meluas buah dari berbagai investasi yang masuk ke Tanah Air.
Rekomendasi pengusaha
Selain memberikan panggung kepada para capres untuk memaparkan visi misi ekonomi, Apindo juga memberikan buku peta jalan ekonomi Indonesia kepada Anies dan Ganjar. Ketua Dewan Pakar Apindo Mari Elka Pangestu memaparkan lima rekomendasi kebijakan kepada dua capres itu.
Rekomendasi pertama adalah mendorong kepastian hukum serta perbaikan kelembagaan dan koordinasi. Poin kedua adalah penguatan kebijakan terkait dengan peran teknologi dan SDM untuk mendukung lompatan produktivitas. Adapun poin ketiga adalah optimalisasi kebijakan industri, perdagangan, investasi, dan persaingan usaha yang sehat.
Poin keempat, memperluas adopsi prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, governance/ESG) dan ekonomi hijau. Adapun poin kelima adalah meningkatkan keberadaan infrastruktur, transisi energi, dan tersedianya sarana prasarana digital.
Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani mengatakan, pihaknya memang sengaja memberikan forum kepada para capres ini agar tak hanya bisa memaparkan visi misi ekonomi di hadapan pengusaha, tetapi juga berinteraksi dengan para pengusaha. ”Kami memastikan, siapa pun pemimpinnya, dunia usaha ini terus berlanjut dan bisa ikut berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Shinta.
Baca juga: Pengusaha Berharap Pemilu Tanpa Gejolak