Dengan analisis fundamental dan teknikal sederhana, investor ritel dapat kecipratan cuan di akhir tahun.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
Di bursa Indonesia, memasuki bulan Desember kadang terjadi window dressing, yaitu ketika para manajer investasi atau investor institusi membeli atau menjual saham untuk meningkatkan kinerja portofolionya agar terlihat lebih cantik. Diharapkan kinerja ini dapat mendongkrak racikan portofolio sehingga dilaporkan kepada investor dalam keadaan baik pada akhir tahun.
Ketika para manajer investasi membeli saham tentu saja menciptakan permintaan dan mendorong harga saham menjadi naik. Investor ritel juga dapat memanfaatkan situasi ini dengan mencermati saham apa saja yang kiranya diincar para manajer investasi tersebut.
Biasanya, manajer investasi atau investor institusi membeli saham berkapitalisasi besar sehingga para investor ritel juga dapat memanfaatkan pembelian ini. Dengan analisis fundamental dan teknikal sederhana, investor ritel pun dapat memperoleh kecipratan cuan di akhir tahun.
Analisis fundamental sederhana misalnya mencari saham yang memiliki operasional baik, seperti laba operasional positif. Hal ini menunjukkan, emiten tersebut memiliki bisnis yang positif dan benar-benar berasal dari kegiatan bisnis, bukan dari penjualan aset atau hasil investasi. Data ini dapat dilihat pada aplikasi data saham gratis.
Selain itu, cari emiten yang kapitalisasinya besar. Dengan demikian, perhitungan pembobotannya pada indeks juga besar. Saham dengan kapitalisasi besar tidak mudah dipermainkan harganya.
Dari analisis teknikal, saham yang bergerak lama di atas harga rata-ratanya dalam jangka menengah dan selalu membuat harga penutupan lebih tinggi dari hari sebelumnya dapat dimasukkan ke dalam katagori saham trend following. Maksudnya, saham tersebut sedang dalam masa kenaikan. Para investor dapat memilih saham tersebut untuk disimpan dalam jangka waktu agak panjang, antara satu pekan hingga satu bulan, selama saham itu tidak menyentuh daerah harga support. Beberapa saham yang berada di dalam grup-grup usaha sejak November lalu berada pada posisi naik sehingga dapat dicermati untuk dipilih menjadi saham dengan strategi trend following.
Strategi lain adalah swing trading. Strategi ini cocok diaplikasikan pada saham yang bergerak naik-turun di atas atau di bawah garis harga rata-ratanya. Investor dapat membeli saham ketika saham itu berada di area swing bawahnya dan menjual pada area swing atas.
Akhir tahun adalah waktunya untuk para investor ritel berlibur. Ada beberapa cara untuk mengamankan portofolio agar tetap aman ketika ditinggal liburan. Beberapa investor memilih untuk merealisasikan keuntungan yang sudah didapatkan menjelang liburan.
Sebagian lagi memilih untuk memasang order stop lost otomatis agar keuntungan yang didapatkan terlindungi. Ketika harga menurun, keuntungan tetap diperoleh karena sudah ada batas pengaman. Biasanya, mereka berharap harga saham masih akan terus melaju hingga Januari mendatang.
Baik dengan merealisasikan seluruh keuntungan atau dengan memasang pengaman, liburan dapat tenang sembari cuantetap di tangan.